KONJEN DAN DHARMA WANITA DUBAI
KUNJUNGI PENJARA WANITA
London 21/4 (ANTARA) - Konjen dan Ketua Dharma Wanita Persatuan KJRI
Dubai mengunjungi tahanan TKW Indonesia di Penjara Pusat Al Aweer dalam rangka
peringatan Hari Kartini 21 April.
Rombongan diterima Wakil Kepala Penjara
Al Aweer Brigjen Omar Hassan Ali Al Attar didampingi Direktur Kepala Penjara
Wanita Al Aweer Kolonel Suad Yousuf Mohammad Saeed, kata Sekretaris
Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada ANTARA
London, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut juga hadir
Pejabat Fungsi Konsuler dan Pensosbud KJRI Dubai, beberapa pengurus DWP KJRI
Dubai serta perwakilan ibu masyarakat Indonesia di Dubai dan Ketua Dharma
Wanita Persatuan (DWP) KJRI Dubai Febie Mirashanti Mansyur.
Di awal pertemuan Konjen Mansyur
menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas pertemuan dan penerimaan
kunjungan ke penjara Al Aweer ini serta kesempatan berdialog dengan para tahanan
TKW Indonesia.
Dikatakannya kunjungan ini tidak hanya
untuk memberikan dukungan moral semata kepada tahanan Indonesia tetapi juga
untuk berdialog dengan pihak penjara guna mengetahui dan melihat keadaan
tahanan Indonesia di penjara ini.
Sementara itu Brigjen Omar menyampaikan
apresiasi atas kunjungan ini serta hubungan terbina dengan selama ini antara
pihak penjara dan Kepolisian Dubai dan KJRI Dubai dalam proses penyelesaian
kasus tahanan Indonesia yang terlibat beragam permasalahan di Dubai.
Konjen Mansyur mengatakan merupakan
kewajiban dan tugas KJRI Dubai melaksanakan Sistem Pelayanan Warga (citizen
service) bagi perlindungan dan pemberian bantuan kepada para WNI yang terlibat
masalah di wilayah kerja KJRI Dubai.
Pihaknya membantu dan memfasilitasi
proses hukum dan penyelesaian kasus serta administrasi permasalahan dengan otoritas terkait, seperti pihak
kepolisian dan penjara Dubai, maupun kantor imigrasi Dubai.
Ketua DWP KJRI Dubai meneruskan
sumbangan dua buah tiket pesawat terbang dari sumbangan ibu-ibu masyarakat
Indonesia kepada pihak penjara Al Aweer.
Febie Mansyur menyatakan kedua tiket
ini merupakan hasil penggalangan dana sumbangan para ibu masyarakat Indonesia
yang dikoordinasikan oleh DWP KJRI Dubai.
Konjen maupun Ibu Febie Mansyur
menyampaikan harapannya kiranya tiket ini dapat dimaanfaatkan membantu proses
repatriasi TKW Indonesia yang ditahan di penjara tersebut dipulangkan ke Tanah
Aair, khususnya tahanan TKW Indonesia yang telah habis masa tahanannya.
Menanggapi pemberian sumbangan tiket
ini, Brigjen Omar menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setingginya
kepada para ibu masyarakat Indonesia di Dubai atas kepedulian dalam membantu
sesama warga Indonesia yang berada di penjara ini.
Apresiasi juga disampaikan Brigjen Omar
kepada KJRI Dubai dan DWP KJRI Dubai yang telah memberikan jalan kepada
sebagian warga masyarakat Indonesia di Dubai tersebut untuk menggalang
sumbangan ini.
Kepada Brigjen Omar, Konjen Mansyur menyampaikan terima kasih dan
penghargaannya atas perhatian dan bantuan yang selama ini diberikan.
Dia meminta kepada pihak penjara agar
tetap memperhatikan dan segera memulangkan ke Indonesia bagi mereka yang telah
berakhir masa tahanannya.
Saat ini tahanan WNI yang ada di
penjara ini terdiri dari 51 wanita dan 1
orang pria yang terlibat beragam kasus ringan maupun menengah, seperti
pencurian, kasus keimigrasian dan perzinahan.
Rata-rata masa hukuman mereka sekitar dua
tahun dan sebagian besar tahanan Indonesia akan segera berakhir masa
hukumannya.
Saat ini, sekitar enam kasus masih dalam proses pemberkasan di
Kepolisian Dubai. Selain itu, terdapat pula 10 anak Indonesia yang mengikuti
ibunya di tahanan ini serta dua tahanan yang sedang hamil.
Kesemua tahanan di penjara ini dalam
kondisi yang sangat baik dan diperhatikan penuh kebutuhan mereka oleh pihak
penjara.
Penjara Pusat Al Aweer berada di bawah
"The General Department of Correctional Institutions", Kepolisian
Dubai terletak di tengah gurun pasir Al Aweer, sekitar 35 kilometer dari pusat
kota Dubai.
Penjara ini terbagi menjadi beberapa
bagian utama, yang terdiri dari gedung kantor administrasi penjara, gedung
penjara pria, gedung penjara anak di bawah umur 17 tahun dan gedung penjara
wanita.
Saat ini terdapat sekitar 4.000 tahanan
di penjara ini. Dari jumlah tersebut sekitar 400 tahanan adalah wanita. Para
tahanan yang terlibat kasus narkoba dipisahkan tersendiri agar tidak
menimbulkan pengaruh negatif terhadap tahanan lainnya.
Penjara yang layaknya sebuah kota kecil
ini memiliki pusat medis, supermarket, pusat pendidikan, sarana bermain dan
pendidikan bagi anak-anak tahanan, fasilitas olahraga serta workshop kerajinan
bagi kegiatan maupun program rehabilitasi dan pendidikan para tahanannya.
Para tahanan juga memiiliki waktu
senggang dan istirahat yang dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan olahraga
di luar ruangan maupun membaca di perpustakaan serta menonton televisi di ruang
rekreasi yang ada. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 21-04-2012
20:59:06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar