RI
PROMOSIKAN PENGELOLAAN KAYU LEGAL DI DUBAI
London,5/4 (ANTARA) - Indonesia
mempromosikan kebiijakan pengelolaan kayu legal pada pameran tahunan industri
kehutanan internasional yang ketujuh kalinya diselenggarakan, "Dubai
Woodshow 2012" di Hall 2 dan 3 Dubai World Trade Centre di Dubai.
Dalam acara pembukaan pameran Dubai
Woodshow 2012, seluas 12.000 meter persegi khusus memamerkan berbagai produk
kayu dan mesin modern pengolah kayu,
hadir Konsul Jenderal RI untuk Dubai, Mansyur Pangeran, ujar Sekretaris
Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI
Dubai, Adiguna Wijaya kepada ANTARA London, Kamis.
Pameran yang berlangsung
dari 3 hingga 5 April, Indonesia diwakili Kementerian Kehutanan,
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, PT. Abhirama Kresna-Jawa Tengah
dan CV. Wana Indo Raya-Jawa Timur.
Para peserta lainnya berasal dari
Australia, Austria, Belgia, Brazil, Bulgaria, Kanada, China, Republik Ceko,
Denmark, Prancis, Jerman, Hong Kong, Hungaria, India, Iran, Italia, Jepang,
Korea Selatan, Lebanon, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, negara-negara Baltik,
Norwegia.
Selain itu juga ikut dari Pakistan,
Portugal, Romania, Rusia, Skandinavia, Singapura, Slovakia, Afrika Selatan,
Spanyol, Swedia, Swiss, China Taipeh, Thailand, Turki, Inggris, Amerika
Serikat, negara-negara Afrika, GCC dan negara-negara Pan Arab.
Direktur Hutan Industri, Kementerian
Kehutanan Dwi Sudharto, menjelaskan
Paviliun Indonesia menyajikan beragam informasi seputar kebijakan kehutanan
Indonesia dan Multi-stakeholder Forestry Programme (MFP) yang mempromosikan
program Pemerintah Indonesia dalam memberantas praktik pengolahan hasil hutan
secara ilegal (Illegal logging).
Sementara itu, anggota Kadin yang juga
sebagai Direktur PT. Mutu Hijau Indonesia, Robianto Koestomo, menerangkan
penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SLVK) bagi keberlanjutan ekologis
dan kelestarian hutan. Sertifikasi SLVK ini telah diterima dan berlaku untuk
pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Ditargetkan dalam waktu yang tidak
terlalu lama sertifikat SLVK dapat disetarakan dengan sertifikat berskala
internasional sehingga akses pasar beragam produk kayu Indonesia menjangkau
banyak negara tanpa terkendala oleh
ketentuan terkait di negara setempat.
Diharapkan pula bahwa nilai ekspor
produk kayu Indonesia beserta turunan lainnya akan semakin meningkat dan turut
mendorong pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia, demikian Robianto.
Pada kesempatan itu, Konjen RI untuk
Dubai, Mansyur menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi UAE, khususnya Dubai,
turut mendorong perkembangan positif dunia usaha di UAE dan Dubai, termasuk di
sektor properti, yang mendorong peningkatan permintaan akan bahan bangunan,
termasuk beragam produk kayu.
Konjen Mansyur juga menilai melalui
keikutsertaan perusahaan Indonesia dalam pameran ini merupakan langkah yang
sangat tepat dan memiliki nilai strategis tinggi karena kehadiran para pembeli
, peserta pameran dan pengunjung yang ditargetkan akan mencapai 8.000 orang
dari seluruh penjuru dunia.
Disamping juga sebagai langkah
promosi dalam rangka mendorong ekspor nonmigas Indonesia, terutama industri
kayu dan turunannya, dimana beragam produk Indonesia memiliki keunggulan
komparatif dibandingkan dengan produk dari negara-negara ASEAN lainnya.
Diharapkannya partisipasi peserta
Indonesia pada "Dubai Woodshow 2013" tahun depan akan lebih besar
lagi, baik dari segi jumlah maupun jenis produk unggulan yang ditampilkan,
dalam rangka upaya membuka akses pasar dan peningkatan ekspor produk unggulan
Indonesia, terutama ke pasar nontradisional seperti Dubai, UAE dan kawasan
Timur Tengah serta Afrika Utara.
Keikutsertaan PT. Abhirama
Kresna-Jawa Tengah dan CV. Wana Indo Raya-Jawa Timur dalam pameran ini tidak
untuk mencari pembeli, tetapi juga mempromosikan produk kayu Indonesia yang
memenuhi standar environmental friendly karena telah lolos uji melalui
sertifikasi SLVK, sehingga dapat diterima banyak negara di dunia, khususnya Uni
Eropa dan Amerika Serikat.
Kedua perusahaan ini juga menyajikan
informasi mengenai proses produksi pabrik mereka, yang seluruh hasil produksi
pabrik berupa bahan plywood standar,film face plywood, block board dan barecore
telah diserap untuk memenuhi permintaan pasar internasional, seperti Singapura,
Korea Selatan, China, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat. ***2***
ZG/c/a011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 05-04-2012
10:46:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar