KONSER MUSIK LONDON UNTUK TUKANG
SAMPAH JAKARTA
London, 2/4 (ANTARA) -
Seorang warga Inggris yang merasakan menjadi tukang sampah di Jakarta,
menjadi sorotan ketika kegiatannya dilaporkan stasiun televisi BBC London dalam
acara "Toughest Place to be a Binman".
Wilbur Ramirez, demikian nama sosok
Inggris ini, kemudian mengelar malam dana di 'The 100 Club', salah satu klub
musik ternama di London, guna membantu para tukang sampah di Jakarta, akhir
pekan lalu, demikian laporan ANTARA London, Senin.
Dalam acara "Toughest Place to be
a Binman" itu, 'host' membandingkan tukang sampah di London dan Jakarta.
Melanjutkan sukses penayangan itu,
Wilbur Ramirez, 'tukang sampah' (dadakan) yang juga seniman ini tampil di 'The
100 Club', klub jazz ternama di Oxford Street, London.
Wilbur Ramirez yang punya kelompok
musik band, dalam acara malam dana itu, tampil dengan lagu berirama 'blues' dan
jazz, disaksikan sekitar 150 orang penonton.
Hadirin ikut bergoyang selama satu
setengah jam termasuk Endang dan suaminya, Argo Onny Widjono, yang bekerja di
Kedutaan Brunei, London.
"Saya sangat terharu dengan niat
baik Wilbur Ramirez yang mengelar acara
malam dana untuk tukang sampah di Jakarta," ujar Argo Onny Widjono.
Kepada ANTARA London, Minggu, ia menyebutkan,
hanya mereka berdua orang Indonesia yang hadir.
Dikatakannya, konser musik Ramirez yang
di antaranya melantunkan lagu "Mr and Mrs Jones" itu begitu memukau
dan dilantunkannya dengan penuh penghayatan.
"Saya kira kelompok musik Wilbur Ramirez itu kelompok musik
asal-asalan. Rupanya di luar dugaan mereka sangat professional," ujar Argo
yang sudah menetap lama di London.
Ia mengakui sangat terharu, karena
masih ada orang asing yang perhatian dengan nasib tukang sampah di Jakarta.
"Sayangnya dari 150 penonton,
hanya kami berdua orang Indonesia," ujar ayah dua putra yang berangkat
dewasa ini.
Ia
berharap, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bisa merangkul
Wilbur Ramirez dan mengundangnya untuk mengisi acara di KBRI, sehingga
masyarakat Indonesia di London terbuka matanya, lalu ikut berpartisipasi serta
mengumpilkan dana.
Untuk Pendidikan
Pengalaman di Jakarta menjadi tukang sampah membuat Wilbur membentuk
badan dana untuk mengumpulkan bantuan bagi para tukang sampah yang ia temui,
khususnya Imam Syafi dan keluarga (tukang sampah di kawasan Guntur, Jakarta,
Red).
'Ramirez Charity Group' berhasil
menggalang dana sebesar 1.500 poundsterling
atau sekitar 21 juta dari
penjualan tiket dan belum 'raffle tickets' malam itu.
"Saya lihat Wilbur Ramirez tampil
habis-habisan dan sampai keringatan, dan ia senang sekali karena yang mau ikut
membantu para tukang sampah di Jakarta banyak," tutur Endang.
Wilbur Ramirez sendiri berterima
berterima kasih kepada pengunjung dan juga anggota band, bahkan sang istrinya
sendiri yang juga mau beli tiket seharga 11 pound agar bisa masuk ke klub.
Seusai konser, menurutnya, tujuannya
tidak hanya sekedar ingin membelikan gerobak baru untuk para tukang sampah,
tetapi juga pendidikan anak-anak para tukang sampah di Jakarta.
"Saya ingin membantu Imam dan
teman-temannya mendapat gerobak baru, dan mudah-mudahan bisa kami kirim ke
Jakarta dalam dua atau tiga bulan ini," kata Wilbur Ramirez selepas
bernyanyi di 'The 100 Club', Oxford Street, London.
Wilbur merasakan menjadi tukang sampah
di Jakarta selama 10 hari dengan menemani Imam Syafi di kawasan Guntur, Jakarta
Selatan berkeliling mengumpulkan sampah di kawasan perumahan.
Pengalamannya ini diudarakan dalam
acara televisi BBC 'Toughest Place to be...a Binman' (Tempat tersulit untuk
menjadi...tukang sampah) Februari lalu.
Wilbur mengatakan, bantuan gerobak merupakan tahap pertama dan ia ingin
menggalang dana lebih lanjut untuk membantu pendidikan anak-anak Imam serta
tukang sampah lain yang ia temui di kawasan Guntur.
***3***
(ZG/
(T.H-ZG/A/M036/M036) 02-04-2012
06:52:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar