ISTRI
PANGERAN ANDREW KAGUMI BUSANA MUSLIM
London, 25/4 (ANTARA) - Istri
Pangeran Edward, The Countess of Wessex, Sophie, mengagumi busana Muslim yang
dibawakan oleh peragawan dan pragawati Inggris dalam acara Islamic Fashion
Festival 2012 yang berlangsung di gedung The Natural History Musuem, London,
Rabu malam yang juga dihadiri perancang Indonesia, Ghea Panggabean..
Ruang museum yang disulap menjadi
catwalk dalam acara Charity Dinner untuk mengalang dana bagi The Duke of
Edinburgh's internasional Award dan The Wessex Youth Trust, para peragawati
memperagakan busana muslim dari perancang terkemuka dari Malaysia, Marako,
Lahore serta satunya dari Indonesia Ghea Panggabean.
"Acaranya sangat menarik, apalagi
hasil dari Gala Dinner diperuntukkan untuk kegiatan sosial," ujar Sophie
kepada koresponden ANTARA London, Rabu malam.
Istri Pangeran Edward, putra bungsu Ratu
Elizabeth itu yang berkecimpung dalam kegiatan social mengakui bahwa busana
Muslim sangat bagus dan menarik.
Acara Islamic Fashion Festival (IFF) 2012
yang digagas pria muda asal
Malaysia, Raja Rezza Shah digelar selain di London untuk kedua kalinya juga
selenggarakan di Kuala Lumpur, Indonesia, Dubai, New York dan Monte Carlo.
"Saya bangga mengatakan bahwa Monaco
mendapat kehormatan yang pertama digelarnya Islamic Fashion Festival di Eropa
dua tahun lalu yang dihadiri oleh Pangeran Albert," ujar Duta Besar Monaco di London, Evelyne Genta.
Avelyne Genta, yang menjadi Dewan
IFF bersama Taty Bakrie dan Titiek Soeharto, mengakui penyelenggaraan IFF
awalnya diadakan di Malaysia di tahun 2006 dan sejak itu IFF berkembang ke
berbagai negara seperti di Abu Dhabi, Jakarta, Dubai, Singapura dan New York.
Diakuinya penyelenggaraan Islamic
Fashion Festival adalah bertujuan untuk mempromosikan keberagaman yang dapat
menarik bagi perempuan dari semua lapisan masyarakat di seluruh dunia.
Sementara itu istri Perdana Menteri
Malaysia Datin Paduka Seri Rosma Mansor,
salah seorang patron IFF mengatakan bahwa Islamic Fashion Festival kali ini
bertemakan Diversity in Modesty.
Diakuinya sejak abad ke tujuh, seni Islamic terus berkembang dan esensi dari
busana Muslim adalah kesederhanan yang menjadi potret dari tradisi dan cara
hidup kita.
Dunia fashion dalam Islam, menurut
Datin Paduka Seri Rosma Mansor , memiliki kesempatan besar untuk memperbaiki
persepsi mengenai Islam itu sendiri.
"Islam merupakan kedamaian,
keadilan, toleran dan kesamaan hak serta respek untuk keberagaman, sesuai tema
Islamic Fashion Festival malam ini yaitu Diversity in Modesty," katanya.
Pengalaman unik
Sementara itu disainer terkemuka Ghea
Panggabean yang merupakan satu satunya disainer dari Indonesia dalam peragaan
busana muslim kepada ANTARA London mengatakan bahwa ia merasa bangga bisa ikut
memperagakan busana Muslim rancangannya.
Ghea mengakui bahwa ia mendapat
pengalaman unik dan luar biasa apalagi peragaan busana dilakukan ditempat yang
tidak biasa.
"Saya sangat exciting
(menikmati,red)apalagi bisa ngobrol dengan istri pangeran Edward, Sophie
mengenai kegiatan sosialnya," ujar Ghea yang tidak dapat tidur karena
masih jetleg.
"Sophie sangat sangat baik dan
terbuka serta sangat sederhana down to earth, very smart dan inteligen,"
ujar Ghea menambahkan "I like her, I had
a nice chat with her, she also very elegant".
Diakuinya ikut dalam IFF dan memperagakan busana rancangannya di gedung museum di London yang ditengah=
tengahnya terdapat patung dianosaurus yang mendominasi gedung lantai satu
museum natural history itu merupakan suatu kehormatan, ujar Ghea yang pernah
sekolah fashion di London.
Sebagai wakil Indonesia, Ghea ingin
memperlihatkan rancangan yang terbaiknya yaitu koleksi busana Muslim yang
modern dan tetap fashionable dengan sentuhan Indonesia dan warna disesuaikan
dengan selera masyarakat Inggris.
Menurut Ghea, busana rancangannya
mendapat inspirasi dari peranakan China, batik pesisir dan texstil heritage
Indonesia dari Sumatera, Bali dan Jawa.
"Saya banyak mendapat tanggapan
positif dari para tamu dan keluarga kerajaan," ujar ibu dua anak kembar
yang lahir di London menambahkan bahwa rancangannya busana Muslim sangat sederhana dan nyaman dikenakan.
Tidak heran banyak putri dari
Malaysia dan Brunei yang membeli baju rancangannya, meskipun Ghea sedikit kecewa
karena koreografer tidak sesuai dengan
yang diharapkannya pada saat busana rancangannya diperagakan. Bahkan sahabatnya
dari Paris pemilik rumah mode Hermes, Simon Xavier Guerrand Hermes, datang khusus untuk menyaksikan peragaan
busana Ghea.
Apalagi kali ini IFF menampilkan delapan
perancang lima dari Malaysia masing-masing dato Bernard Chandran, Melinda Looi,
Syaiful Baharim, Dato Tom Abang Saufi dan Ying Ping,dan disainer dari Marakesh
Soud Chraibi dan Nickie Nina dari Lahore.
Sementara itu disainer sepatu
terkemuka Jimmy Choo, kepada ANTARA London mengakui bahwa ia
bangga Malaysia bisa mengadakan peragaan busana Muslim di London yang
menjadi pusat mode dunia.
"Sebagai orang kelahiran Malaysia,
tentu saja saya bangga dan senang dengan digelarnya peragaan di tampat yang
sangat bergensi ini," ujar Jimmy Choo yang sepatu rancangannya diminati
oleh kalangan selebriti di mancanegara.
Peragaan busana yang diawali dengan
makan malam dan berakhir hingga tengah malam itu bertabur ratu dan putri diantaranya The Queen of Malaysia,
Tuanku Hajah Haminah, Sultan Pahang
Haji Ahmad Shah Al Musta, Raja Muda Perlis, Tuanku Shed Faizuddin Putra dan Hjh
Mariam Brunei , Princess Azimah dan Princess Fadzila of Brunei, Princess Noora dari Saudi Arabia serta
perancang sepatu terkemuka Jimmy Choo.
Acara Charity Gala Dinner yang disponsori Princess Mariam
of Brunei, Evelyn Genta dari Monaco serta Malaysia High Commission Datuk Seri
Zakaria Sulong, Bentleys Entertainments Armstrong Jones dimeriahkan dengan penampilan penyanyi
Stephen Rahman-Hughes dengan pembawa acara terkemuka Rory Bremner serta lelang
berupa empat tiket untuk menonton Formula One di Monte Corlo dan mobil Aston
Martin itu diakhiri dengan melantumkan bersama lagu "You've got a
friend".
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 26-04-2012
19:33:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar