DOSEN UNISSULA: SHOLAT KANDUNG
PELAJARAN DAN KERENDAHAN HATI
London, 2/4 (ANTARA) - Dosen di Universitas Islam Sultan Agung
Semarang (UNISSULA) Semarang Muhammad Muhtar Arifin Sholeh menyebutkan bahwa
gerakan shalat mengandung pelajaran dan menggambarkan keikhlasan, tawadhu' atau rendah hati serta kejujuran, solidaritas sosial bagi yang
menjalaninya.
Hal itu disampaikan Muhammad Muhtar
Arifin Sholeh yang tengah Study S-3 di Information School University of
Sheffield dalam pengajian bulanan KBRI London yang dihadiri sekitar 200 umat
muslim di kerajaan Inggris termasuk istri Dubes RI di London Ny Lastry Thayeb,
yang diadakan di ruang pertemuan KBRI London akhir pekan.
Ketua Keluarga Islam Indonesia
Britania Raya (KIBAR) 2009/2010 itu menyebutkan bahwa gerakan shalat dalam
satu rekaat menunjukkan angka sudut
360°, angka yang menunjukkan gerakan orbital (melingkar):
berdiri-0°, ruku-90°, I'tidal-0°, sujud 1-135°, duduk-0°, dan duduk 2-135°.
Gerakan orbital dan konfigurasi
lingkaran itu adalah proses gerakan kehidupan.
"Shalat merupakan kehidupan,
mengandung banyak pelajaran hidup," ujarnya.
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh, yang
meraih Graduated Master from the Department of Information Studies, Aberystwyth
University, Wales (1994) mengatakan bahwa gerakan shalat menunjukkan simbol
alur kehidupan sejak baligh sampai akhirat.
Dikatakannya gerakan shalat tidak
hanya menggambarkan keikhlasan, tawadhu'
atau rendah hati, kejujuran, solidaritas sosial tetapi juga akhlaqul-karimah.
Menurut Muhtar, shalat berfungsi
sebagai alat komunikasi yang secara vertikal komunikasi dengan Allah dan secara
horizontal dengan sesama manusia.
Sementara itu dikatakannya shalat
jama'ah merupakan simbol atau miniatur kehidupan masyarakat. Imam shalat dianalogikan
dengan pemimpin masyarakat, sedangkan makmum dianalogikan dengan anggota
masyarakat. Shof makmum harus lurus dan rapat, masyarakat harus hidup lurus dan
bersatu.
Selain itu, juga menggambarkan
persatuan, kebersamaan, hidup lurus, dan pelajaran politik yaitu kepemimpinan,
keteladanan, ujarnya.
Secara rinci Muhtar menjelaskan
rumus dari shalat ritual plus shalat aktual yang berarti shalat ritual
yaitu melaksanakan shalat 17 reka¿at,
lima waktu dengan khusu¿, berkualitas
tinggi, memahami bacaan dan berjama¿ah.
Sementara shalat aktual yaitu
mengamalkan ajaran shalat ritual dalam kehidupan sehari-hari, seperti ikhlash,
kebersihan, kedisiplinan, kejujuran, solidaritas sosial, kesabaran, keadilan,
dan lain sebagainya.
Dalam mempersiapakan shalat khusu yang utama adalah bersuci lahir dan
batin dan menyingkirkan hambatan khusu¿, seperti suara hand phone, radio,
televisi, api kompor, pintu terbuka, serta bebas dari rasa buang air besar dan
kecil
"Usahakan melupakan urusan kehidupan
saat shalat," ujarnya dan dianjurkan
memakai alas shalat atau
sajadah yang polos putih dan benar-benar meluangkan waktu shalat serta
niat ikhlas hanya karena Allah.
Muhtar mengingatkan dalam shalat
cobalah berkonsentrasi untuk mengingat Allah dan memandang ke tempat sujud.
Mulut membaca/menghafal bacaan dan hati meraba maknanya dan tidak tergesa-gesa
dalam ucapan dan amalan shalat tuma¿ninah, rileks, tidak tegang serta
menjauhkan dari segala hal yang dapat mengusik ketenangan hati.
"Jika pikiran berbelok, maka
diluruskan dikembalikan ke shalat lagi, ujarnya menambahkan sesekali boleh
memejamkan mata dan tidak terlalu banyak mengerakkan badan.
Mengenai Shalat Jama'ah, Muhtar
mengatakan bahwa shalat jamaah merupakan simbol atau miniatur kehidupan
masyarakat.
Imam shalat dianalogikan dengan
pemimpin masyarakat, sedangkan makmum dianalogikan dengan anggota masyarakat.
Shof makmum harus lurus dan rapat,
masyarakat harus hidup lurus dan bersatu.
Selain itu, juga menggambarkan
persatuan, kebersamaan, hidup lurus, dan pelajaran politik kepemimpinan,
keteladanan, demikian Muhammad Muhtar Arifin Sholeh.
Sementara itu Ketua pengajian KBRI
London T.A Fauzi Soelaiman secara terpisah menyebutkan acara pengajian bulanan
masyarakat Indonesia di London dan sekitarnya sekaligus acara perpisahan dengan
Minister Counsellor Dwi K. I. Miftach
dan Herry Sudradjat yang sudah habis masa tugasnya di KBRI London.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 02-04-2012
10:03:33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar