TATARSTAN PERERAT HUBUNGAN DENGAN RI
London, 14/4
(ANTARA) - Republik Tatarstan berharap dapat menjadi pintu gerbang masuk produk
Indonesia di wilayah Rusia tengah dan timur, sebaliknya Indonesia dapat menjadi
pintu gerbang masuknya produk Tatarstan ke ASEAN.
Hal itu
terungkap dalam pertemuan antara Dubes RI Djauhari Oratmangun dan Presiden
Tatarstan Rustam Minnikhanov di Kazan, demikian Koordinator Fungsi Pensosbud
KBRI Moskow M Aji Surya kepada ANTARA London, Sabtu.
Dalam kunjungan
kerjanya ke Tatarstan, Dubes juga bertemu dengan Menteri Ekonomi, Menteri
Perdagangan dan Industri, Kadin, Mufti serta memberikan kuliah di Universitas
Negeri Kazan.
Presiden
Minnikhanov menekankan keinginan Tatarstan meningkatkan kerja sama di bidang
pariwisata dengan Indonesia yang dikenal memiliki daerah tujuan wisata yang
beragam. Untuk itu, Presiden menyampaikan rencana kunjungan ke Indonesia pada
akhir September mendatang untuk bertemu
dengan pihak terkait sektor ekonomi, perdagangan, industri dan pariwisata di
Indonesia.
Tatarstan yang
merupakan salah satu dari 83 subjek federal di Rusia dikenal sebagai salah satu
produsen minyak dan gas di Rusia dan memiliki industri petrokima dan salah satu
negara yang berpenduduk mayoritas muslim.
Republik
Tatarstan dengan Ibukota Kazan memiliki industri produk halal yang terbesar di
Rusia dan menjadi pintu masuk (halal hub) bagi produk halal negara lain ke
Rusia.
Selain itu,
Kazan menjadi tuan rumah beberapa kegiatan internasional seperti pertemuan
menteri-menteri perdagangan, pertanian dan pelaku bisnis dalam kerangka APEC
pada bulan Mei-Juni mendatang.
Universiade
2013 juga akan diadakan di Kazan dimana seluruh infrastruktur yang diperlukan
untuk kegiatan tersebut saat ini tengah dipersiapkan.
"Selain
helikopter, kami juga mengekspor heavy duty truck (dump truck), rubber
products, metal dan produk plastik ke Indonesia. Kami siap menjadi hub produk
halal Indonesia," ujar Minnikhanov.
Dalam
kesempatan itu, Dubes RI menyampaikan bahwa Menteri Perdagangan dan Menteri
Pertanian RI akan berkunjung pada kegiatan APEC di Kazan, Mei mendatang.
Diperkirakan,
sejumlah pengusaha Indonesia akan ikutserta dan menindaklanjuti kerja sama
perdagangan di berbagai bidang dengan Republik Tatarstan.
Dubes
menyampaikan Indonesia saat ini termasuk salah satu negara dengan tingkat
perekonomian yang sangat baik dengan masyakarat kelas menengah sangat kuat baik
secara politik maupun ekonomi.
Pada saat yang
sama, Indonesia juga dapat menjadi gerbang masuk ke ASEAN bagi produk industri
Republik Tatarstan. Bahkan saat diluncurkan ASEAN Community terbentuk tahun
2015 mendatang, ASEAN akan menerapkan zero tariff di seluruh wilayah.
"Indonesia
siap menjadi hub bagi produk Tatarstan ke ASEAN. Kami sambut baik rencana joint
production dan perakitan truk Kamas asal Tatarstan di Indonesia," ujar
Dubes sebagaimana diungkapkan Lailal K. Khairiyah yang mengikuti pertemuan.
Dubes Djauhari
Oratmangun juga mengadakan pertemuan dengan Dewan Mufti Tatarstan guna
membicarakan potensi pengembangan kerjasama bidang keagamaan. Secara khusus Dewan Mufti Tatarstan
menyampaikan keinginan untuk mendapatkan pelatihan mengenai manajemen waqaf
dari pakar Indonesia.
Republik
Tatarstan merupakan salah satu dari 83 subyek federal di Rusia yang memiliki
konstitusi sendiri. Dalam menjalankan tugasnya Presiden dibantu sejumlah
menteri. Ibukota Kazan merupakan kota terbesar ketiga di seluruh Federasi Rusia
dengan penduduk 3,8 juta jiwa yang mayoritas beragama Islam. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 14-04-2012 19:38:36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar