PEBISNIS RUSIA SESAKI WISMA
INDONESIA MOSKOW
London, 24/4 (ANTARA) - Dubes Indonesia
untuk Rusia, Djauhari Oratmangun mengundang
pebisnis Rusia dalam Informal Business Dinner di Wisma Duta Besar,
Moskow.
Pertemuan itu dihadiri sebanyak enam
puluh undangan terdiri dari pengurus KADIN Rusia, asosiasi bisnis di berbagai bidang
industri, ujar Koordinator Fungsi Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow, M. Aji
Surya kepada ANTARA London, Selasa.
Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI,
Suprianda Ruru, mengatakan bahwa Petros Group, perusahaan Rusia TNK-BP menyampaikan bahwa mereka telah melakukan pembicaraan awal dengan
Pertamina terkait penawaran kerjasama eksplorasi minyak di Indonesia.
Sampai saat ini pihaknya masih menunggu
tanggapan dari pihak Pertamina terkait tawaran kerjasama dimaksud dan untuk itu
meminta KBRI Moskow untuk memfasilitasi.
Sementara itu Trade House TMK di
industri pipa minyak dan gas menginformasikan pihaknya telah dikunjungi
pengusaha Indonesia untuk menjajagi pengadaan bahan baku besi baja bagi
industri itu di Indonesia.
Ia berharap kesepakatan dapat
direalisasi pada awal bulan Juni di sela penyelenggaraan rangkaian pertemuan
APEC di Kazan, 20 Mei - 5 Juni mendatang.
Perusahaan Soyuzsnab dan EFKO,
pengolah kelapa sawit menyampaikan keinginannya unruk meningkatkan kerjasama di
bidang industri minyak kelapa sawit termasuk ragam turunannya, seperti jenis
minyak gemuk dan refined, bleached and deodorized (RBD).
Pihaknya juga tertarik untuk hadir di
Pertemuan Bisnis Kelapa Sawit di Moskow pada tanggal 28 Mei mendatang dan Menteri Pertanian diharapkan akan hadir.
Perusahaan JSC United Grain Company
dan perusahaan ALTAI Flour Mills di sekor komoditi gandum juga sangat ingin
meningkatkan kerjasama dengan pihak Indonesia dan mengharapkan untuk dapat melakukan
kontak lebih lanjut dengan perusahaan Indonesia seperti PT. Bogasari.
Perusahaan Mebel Indonesia di bidang
komoditi furniture dan kerajinan menyampaikan harapan bagi prospek peningkatan
kerjasama tidak hanya pasar Rusia, tetapi juga pasar negara-negara pecahan Uni
soviet.
Mereka jua menyatakan ketertarikan
untuk bisa bertemu dengan pihak Kementerian UKM pada pertemuan bisnis dengan
para calon buyer Rusia di Moskow pada awal Mei 2012.
Di sektor infrastruktur, perusahaan
JSC High-Speed Rail Lines (bidang perkerataapian) tengah melakukan pembahasan
kerjasama proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur.
Selanjutnya pihaknya menyampaikan rencana
pengembangan jalur kereta api di pulau Sulawesi di wilayah Utara hingga Selatan
dan Tenggara pulau Sulawesi.
Sementara itu, Roscosmos (Information
Sateliet System Reshetnev) melaporkan kepada Dubes rencana peluncuran satelit
komunikasi PT. Telkom pada awal Juli 2012.
"Cukup menarik juga adalah permintaan
terhadap obat tradisional dan ramuan jamu Indonesia meningkat secara pesat
beberapa tahun terakhir ini," katanya.
Untuk itu, Perusahaan Rusia
Greenwood, importir produk-produk Mustika Ratu untuk Rusia dan negara-negara
pecahan Uni Soviet sangat berkeinginan untuk meningkatkan impor obat-obat dan
ramuan tradisional Indonesia.
Selain memberikan keterangan tentang
Indonesia Baru dalam konteks regional maupun global, Dubes mencatat semua
keinginan termasuk keluhan pengusaha.
"Saya makin sadar bahwa hubungan
ekonomi Indonesia - Rusia masih sangat bisa ditingkatkan. Pekerjaan besar
menanti di depan mata," ujar Djauhari Oratmangun.
***2***
(E008)
(T.H-ZG/B/E008/E008) 24-04-2012
06:51:58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar