Kamis, 19 April 2012

DUBES HAVAS



DUBES HAVAS: BAMBU SUMBER ENERGI TERBARUKAN

            London, 13/4 (ANTARA) - Dubes RI di Brussel, Arif Havas Oegroseno mengatakan prospek industri bambu sangat menjanjikan pemanfaatan bambu tidak lagi terbatas pada kerajinan tangan dan industri kecil melainkan sampai kepada pembangunan infrastruktur dan sumber energi terbarukan.

           Hal itu disampaikan dubes pada investment meeting di sela-sela penyelenggaraan The 9th World Bamboo Congress di University of Antwerp, Antwerp, Belgia, kata Minister Counsellor Pensosbud dan Diplomasi Publik, Palupi S. Mustajab kepada ANTARA London, Jumat.

           Pertemuan ke 9th World Bamboo Congress; Investment Meeting yang diadakan World Bamboo Organization itu mempertemukan wakil dari pemerintah, investor dan juga masyarakat dalam membahas tentang prospek industri bambu.

           Lebih lanjut Dubes Arif Havas Oegroseno menyampaikan potensi bambu sebagai produk yang ramah lingkungan, multi-fungsi, dan menguntungkan, sangatlah besar apabila diperhatikan secara serius seluruh pemangku kepentingan industri bambu.

           Dalam pidatonya Dubes membahas berbagai indikator ekonomi Indonesia, manfaat dan penggunaan bambu, prospek investasi di Indonesia, peluang dan tantangan dalam bisnis bambu serta hal-hal yang dilakukan Indonesia.

           Dikatakannya prospek industri bambu sangat menjanjikan dimana saat ini pemanfaatan bambu tidak lagi terbatas pada kerajinan tangan dan industri kecil lainnya, melainkan telah meluas sampai kepada pembangunan infrastruktur dan sumber energi terbarukan.

          Potensi bambu sebagai produk yang ramah lingkungan, multi-fungsi, dan menguntungkan, sangatlah besar apabila diperhatikan secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan industri bambu.

          Bambu mampu melepas 35 persen oksigen dan merupakan tumbuhan yang sangat berguna dalam menghijaukan tanah-tanah yang tidak produktif atau telah terdegradasi. Perkebunan bambu juga memberikan manfaat yang luas, tumbuh cepat, dan dapat dipanen dalam waktu singkat.

          Bambu dapat menjadi panel, lantai, bio-fuel, furnitur dan kebun bambu itu sendiri dapat menjadi lokasi "carbon catchment" yang memiliki nilai ekonomi. Bambu memiliki image sangat bagus yaitu "bamboo is the green material". 
      Pengusaha dan investor bambu yang hadir pada pertemuan ini, antara lain Oprins NV dan Fiberstrength USA, nilai bisnis bambu di dunia mencapai tujuh miliar dollar AS dimana kebutuhan bambu di dunia dari waktu ke waktu menjadi sangat besar.

          Eropa membutuhkan 700 ton bambu panel per bulan, sementara AS membutuhkan 20 juta ton per tahun. Namun demikian, bambu bagi masyarakat di Indonesia masih terbatas pada pemanfaatan tradisional dan lebih bersifat kultural.

           Selain itu, pelaku usaha juga masih terfokus pada penanaman kelapa sawit dan belum banyak yang membuka pusat penanaman bambu. 
      Dalam pertemuan itu Indonesia mengirimkan delegasi terdiri dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Parekraf, yang dipimpin  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan, Iman Santoso. 
      Tujuan utama partisipasi Indonesia dalam kongres ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kepada pelaku industri dan juga masyarakat tentang potensi besar bambu dan produk-produk terkait dengan bambu.

    ***2***
(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 13-04-2012 06:13:01

Tidak ada komentar: