ALUMNI ITB-UK ULAS PELUANG
BERKARIR DI INGGRIS
London 18/3 (ANTARA) - Ikatan Alumni Institut Teknologi
Bandung-United Kingdom (IA ITB-UK) menggelar workshop "Berkarir di
UK" bertempat di University of Manchester, Inggris, akhir pekan.
Ketua IA ITB-UK, M. Fauzan Adziman
kepada ANTARA London, Senin mengatakan, workshop menghadirkan sejumlah
profesional Indonesia lulusan ITB yang berpengalaman.
Tidak hanya berkarir di UK, tetapi
juga mereka yang terlibat dalam
perekrutan global di perusahaan tempat mereka bekerja.
Sementara iitu Ketua panitia
pelaksana. M. Andita Rafi, mengatakan workshop terbuka tanpa dipungut bayaran
bagi mahasiswa Indonesia di Inggris bertujuan untuk berbagi ilmu kepada
masyarakat Indonesia di UK secara luas.
Kepala bidang Profesi dan Karir IA-ITB
UK, Ronald Alexander Indra, mengatakan kegiatan yang diupayakan menjadi
jembatan bagi mahasiswa dan profesional Indonesia di UK ini dibagi menjadi dua
bagian.
Bagian pertama pembahasan pengalaman
mendapatkan visa Tier-2 sponsorship setelah kuliah di UK dan kedua dilanjutkan
dengan apa yang dicari perusahaan di luar negeri dari lulusan kita, ujarnya.
Tampil sebagai pembicara dalam
workshop adalah Adhipta Semidang Putra, seorang design engineer yang bekerja di
UK setelah menyelesaikan studi masternya di Imperial College London, bercerita
mengenai pengalamannya awal tahun ini mendapatkan visa kerja di UK setelah
lulus pendidikan master di London.
"Jangan menunggu lulus master
untuk memulai proses mengirimkan aplikasi, lebih cepat lebih baik, seperti yang
saya lakukan mulai proses wawancara sejak bulan Juni tahun lalu,"
ujar Adhipta.
Di UK, siklus kuliah biasanya dimulai pada
bulan September.
Sementara itu Abrar Riadi, yang
menjabat Global Recruitment and Staffing Manager salah satu unit bisnis
perusahaan Schlumberger di London, mengulas strategi rekrutmen perusahaan di
luar negeri dari perspektif pencari pegawai.
Dikatakannya wawancara memiliki bobot
terbesar dalam proses rekrutmen global, pengalaman berorganisasi dapat terlihat
saat wawancara atau grup diskus.
Menurut Abrar, yang sudah memakan asam
garam merekrut di berbagai negara dan benua agar menonjol, lengkapi informasi
saat aplikasi, gunakanlah jaringan kampus, pergunakan kesempatan magang dan
ikut berpartisipasi dalam komunitas dapat membuat pelamar menonjol dibanding
lainnya. Selain kepemimpinan juga
penting, ujarnya.
Pembicara ketiga adalah Basuki Nur
Rohman, seorang Senior Manager di Unilever UK dan profesional Indonesia yang
juga berkecimpung dalam kegiatan rekrutmen Internasional.
Ketika ditanya bagaimana suasana
bekerja di UK, Basuki mengatakan orang Inggris umumnya terbuka terhadap
perbedaan budaya.
Dikatakannya yang perlu diperhatikan
adalah sebagai orang Asia di luar negeri kita arus terbuka dan memastikan tidak
tertutup.
Basuki menambahkan dalam proses
rekrutmen, selain hal-hal yang bersifat teknis, faktor kemampuan emosional
merupakan hal penting.
Tidak kalah penting untuk menjaga
badan tetap bugar karena setiap perusahaan umumnya memiliki proses pengecekan
kesehatan calon pegawainya, ujarnya.
Feby Tandiary, seorang peserta
workshop yang datang dari London mengatakan informatif dan terus terang
kegiatan ini membuatnya semangat untuk mencoba dan membangun persiapan.
"Insightful atau banyak
memberikan informasi dan tips penting, memberikan kepercayaan diri bahwa kita
dapat bersaing dengan aplikan internasional," ujar Raditya Yudha Wiranegara, mahasiswa S3 di
University of Manchester.
Sementara itu Tresnadi Prabowo,
mahasiswa S2 di University of Manchester mengakui kegiatan Ikatan Alumni ITB UK
ini sangat bermanfaat, dan berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut.
***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
18-03-2013 07:07:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar