INVESTOR SPANYOL SIAP TINGKATKAN
PERAN DI INDONESIA
London, 17/3 (ANTARA) - Investor Spanyol
siap meningkatkan perannya di Indonesia sebagaimana terungkap dalam acara yang
diadakan KBRI Madrid bersama Asosiasi pengusaha Spanyol (CEOE) bertema
"Investement Briefing, Bussiness Dinner dan One-on-One Meeting" di
kedua kota tersebut.
Konselor KBRI Madrid, Theodorus Satrio
Nugroho kepada ANTARA, Minggu mengatakan kegiatan Investment Briefing di Madrid
dihadiri 18 perusahaan besar Spanyol dibuka Presiden CEOE International, Jesus
Banegas yang memberikan gambaran dari kacamata Spanyol tentang kemajuan
perekonomian Indonesia.
Jesus Banegas menekankan pentingnya
demografi populasi Indonesia dengan mayoritas penduduk berusia muda yang
merupakan potensi pasar dan investasi yang besar bagi pengusaha Spanyol.
Ekonomi Indonesia yang berkembang
pesat memerlukan infrastruktur untuk menunjang perekonomian yang tumbuh pesat
dan perusahaan Spanyol memiliki kapabilitas yang sangat kompetitif di bidang
infrastruktur, tekonologi, perbankan dan energi terbarukan.
Pada tahun 2012, Indonesia mencatat
masuknya invetasi asing tertinggi sepanjang sejarah termasuk meningkatnya investasi Spanyol di
Indonesia. Sebagai negara dengan letak geografis yang strategis, Indonesia
memiliki platform usaha yang kuat untuk kerjasama ekonomi dengan negara lain.
Di bidang perdagangan, data import
Spanyol dari Indonesia yang terbesar adalah karet, CPO, dan batubara. Melihat
potensi yang dimiliki oleh kedua negara, diperlukan saling pengertian dan
pertukaran informasi untuk memajukan hubungan ekonomi dan investasi.
Kepala BKPM
Dalam kesemptan kunjungan Kepala BKPM ke
Spanyol, menandakan keinginan kedua negara yang kuat untuk memajukan kerjasama
investasi dan perdagangan kedua negara.
Kepala BKPM, Chatib Basri menyampaikan
overview mengenai posisi global Indonesia di dunia, sektor potensial dan
prediksi Indonesia ke depan.
Dikatakannya ekonomi Indonesia
menyumbang 48 persen dari kegiatan ekonomi Asia Tenggara dengan jumlah penduduk
47 persen dari total penduduk wilayah tersebut.
Dalam waktu 14 tahun pasca krisis
ekonomi tahun 1998 yang jauh lebih parah daripada Spanyol saat ini, Indonesia
telah mampu bangkit dan menduduki peringkat ke-15 kekuatan ekonomi dunia dan
dalam waktu relatif singkat telah menjadi anggota G-20.
Pada tahun 2012 ekonomi Indonesia
tumbuh sebesar 6 persen, dengan tingkat pengangguran 6 persen dan inflasi
sebesar 4,4 persen.
Investor asing mengamati bahwa Indonesia
mempunyai potensi besar dalam hal populasi, kekayaan alam dan stabilitas
politik.
Indonesia telah mengalami situasi
terburuk pada saat mengalami transisi menuju demokrasi, dan Indonesia mencoba
untuk menata strategi makro ekonomi secara hati-hati.
Dalam hal jumlah defisit, Indonesia telah
mengurangi defisit dari 120 persen sampai dengan 20 persen, dengan jumlah
defisit per-tahunnya kurang dari 3 persen.
Potensi investasi yang dapat
dipertimbangkan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan perkotaan seperti
masalah air bersih, transportasi, infrastruktur, dan gaya hidup seperti rumah
makan, hiburan, moda dan sebagainya.
Indonesia membutuhkan logistik yang
kuat, karena selama ini inventory cost menjadi sangat mahal di Indonesia. Melihat
potensi Spanyol, hal yang patut menjadi perhatian adalah pembangunan
infrastruktur, sumber energi terbarukan, bisnis hiburan dan gaya hidup, serta
keuangan.
Dari berbagai potensi, Indonesia
diakui mempunyai beberapa isu nasional seperti korupsi, mekanisme pemerintahan
daerah, dan birokrasi.
Masalah mengenai kepemilikan lahan
juga menjadi tantangan, namun saat ini Indonesia telah memiliki UU baru yang
memberi wewenang pengadilan untuk memberi keputusan jika terjadi sengketa dan
lebih mengutamakan kepentingan umum dalam hal penggunaan tanah untuk
pembangunan.
Undang-Undang ini akan berlaku di
semua proyek baru yang dimulai tahun 2013, namun untuk proyek yang telah
berjalan baru dapat diterapkan pada tahun 2015.
Duta Besar RI Madrid menekankan bahwa
Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang potensial bagi Spanyol, utamanya
di bidang pembangunan infrastrukutr bandara, pelabuhan, pasokan air, energi
terebarukan dan jalan raya yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan
Spanyol.
Selain itu, UKM juga bisa mengambil
kesempatan ini, karena memiliki relevansi yang besar terutama dalam kerjasama bidang teknologi.
Indonesia adalah kesempatan bagi
perusahaan Spanyol banyak untuk keluar dari krisis, dan hal itu sejalan dengan
prioritas pemerintah Spanyol yang mendorong ekspansi usaha ke Asia, termasuk
Indonesia.
Pada sesi One-onOne Meeting, terdapat
enam pertemuan khusus, empat diantaranya dilaksanakan dengan Kepala BKPM dan
Deputi Promosi Penanaman Modal, dan dua pertemuan lainnya bersama dengan
Direktur Pemasaran Sektoral.
Pada pertemuan One-on-One Meeting, Kepala
BKPM berdiskusi dengan ABENGOA, Acerinox, BBVA dan CEOE (Asosiasi Nasional
Pengusaha Spanyol).
Perusahaan ABENGOA menyatakan minatnya
untuk berinvestasi di Indonesia, terutama bidang infrastruktur, yang mencakup
jalan raya, jembatan, air bersih, pengelolaan limbah industri, dan energi
terbarukan.
ABENGOA telah mengikuti tender proyek
di Indonesia, dan menyatakan akan terus berpartisipasi dalam proyek pemerintah
Indonesia. Pihak BKPM akan memfasilitasi dalam hal memperoleh mitra usaha di
Indonesia, dan memberikan investment guide bagi perusahaan ABONGOA.
Perusahaan ACERINOX yang merupakan
salah produsen stainless steel terbesar di dunia menyatakan minatnya untuk
memperoleh bahan baku dari Indonesia dan memenuhi kebutuhan industri Indonesia.
Pihaknya telah membangun fasilitas
indsutri di Malaysia dan Thailand. Saat ini belum dapat membangun fasilitas
industri di Indonesia mengingat baru saja meyelesaikan pembangunan fasilitas di
Thailand.
Pihak BKPM menyarankan agar ACERINOX
dapat segera membangun fasilitas industrinya di Indonesia mengingat merupakan
peluang investasi dan usaha yang menjanjikan sejalan dengan tumbuhnya industri
dan kebutuhan produk stainless steel.
Pihak Bank BBVA menyampaikan rencana
pembukaan kantor perwakilan di Indonesia tahun 2013, dan rencana kerjasama
dengan salah satu bank utama yang memiliki visi misi yang sejalan dengan
kebijakan Bank BBVA.
Indonesia merupakan pasar yang
menjanjikan, dan dengan keberadaan kantor Bank BBVA di Indonesia, diharapkan
akan membantu arus investasi Spanyol ke Indonesia.
Pihak BKPM menyambut baik rencana
pembukaan kantor perwakilan BBVA di Indonesia, dan akan memberikan fasilitasi
dalam memperoleh partner bank yang sesuai dengan kebijakan BBVA.
Perwakilan CEOE menyampaikan rencana
kunjungan misi dagang dan investasi ke Indonesia pada bulan September atau
Oktober 2013.
Pihak BKPM menyambut baik rencana
tersebut, sekaligus menyampaikan informsi tentang Trade Expo Indonesia yang
akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2013.
BKPM akan memfasilitasi pertemuan
dengan partner usaha di Indonesia sekaligus memberikan investment guide pada
proyek-proyek potensial bagi Spanyol.
Pertemuan One-on-One Meeting dengan
Direktur Promosi Sektor dilakukan oleh perusahaan Acciona Agua yang bergerak di
bidang pengelolaan air, khususnya air minum untuk penduduk.
Disampaikan oleh pihak BKPM bahwa
untuk kegiatan pengelolaan air minum dapat dilakukan dua jalan, secara business
to business yang melibatkan Pemerintah Dearah atau melalui Skema PPP.
BKPM fasilitasi untuk pendekatan dengan Pemerintah Daerah dan
identifikasi proyek yang feasible.
Perusahaan Cortefiel Group yang sedang
melakukan ekspansi ke negara-negara luar Eropa khususnya Asia menyatakan
keinginannya untuk hadir di Indonesia. Indonesia dinilai mempunyai potensi
pasar yang tinggi dengan perekonomian yang sehat, stabil dan daya beli yang
menguat di kalangan menengah.
Cortefiel Group akan berkujung ke
Indonesia pada bulan April 2013, dan membutuhkan partner lokal dengan merek
dagang Spanyol.
Business Dinner di Barcelona dihadiri
oleh tujuh pengusaha besar Barcelona, dan Menteri Pertanian dan Perikanan
Pemerintah Otonomi Daerah Catalunya, Josep Maria Peregri.
Dalam Kesempatan tersebut, Kepala BKPM
disamping menyampaikan overview tentang perekonomian Indonesia, juga menawarkan
kesempatan usaha dan investasi yang dapat diambil oleh pengusaha Catalunya,
khususnya Barcelona.
Bagi orang Indonesia, kota Barcelona
sangat populer dengan turisme, kebudayaan dan dunia sepakbola. Merupakan kesempatan baik bagi pengusaha
Barcelona untuk membuka jalur usaha di Indonesia.
Menteri Pertanian dan Perikanan
Pemerintah Daerah Otonomi menyampaikan Indonesia mulai dikenal oleh kalangan
dunia usaha Catalunya selama lima tahun terakhir, namun pengusaha Catalunya
belum mempunyai dorongan untuk melakukan investasi ke Indonesia.
Untuk itu pihaknya akan membawa misi
dagang dan investasi ke Indonesia pada
awal bulan September 2013. Pihak BKPM menyambut baik rencana kunjungan
tersebut, dan akan memfasilitasi pertemuan dengan kalangan pemerintah dan
swasta guna memberikan dorongan bagi investasi Catalunya ke Indonesia.
Pada sesi One-on-One Meeting di
Barcelona, Kepala BKPM menerima wakil perusahaan Aslina (konstruksi), Moventia
(transportasi), Fluidra (air bersih), Garrigosa (logistik) dan Pons Group
(olive oil).
Perusahaan Alsina merupakan pemasok
peralatan pendukung untuk konstruksi besar yang membutuhkan teknlogi khusus
seperti bendungan, jembatan, jalan raya, pelabuhan dan bandara.
Perusahaan tersebut memiliki 12 paten
teknologi konstruksi, dan berencana membangun fasilitas di Indonesia bagi
pemasaran di kawasan Asia. Pihaknya sedang mencari partner usaha di Indonesia,
sekaligus menjajaki kemungkinan membangun fasilitas produksi di Indonesia.
Pihak BKPM menyarankan agar segera
dibangun fasilitas produksi di Indonesia untuk dapat menghasilkan produk yang
lebih kompetitif. Jenis produk Alsina merupakan salah satu kebutuhan penting
bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Perusahaan Moventia merupakan operator
transportasi umum di wilayah Catalunya dan Barcelona dengan moda transportasi
subway, tram dan bus.
Pihaknya memperoleh konsesi dari
Pemerintah Catalunya, dan telah mendirikan konsorsium dengan perusahaan
konstruksi dan infrastruktur di wilayah tersebut.
Moventia ke Indonesia untuk menjajaki
kerjasama penegelolaan transportasi massal di kawasan undustri JABABEKA.
Piha BKPM menyambut baik keinginan
Moventia untuk pengelolaan transportasi massal di Indonesia, dan akan
memberikan investment guide yang tepat, khususnya di daerah-daerah Indonesia
yang membutuhkan.
Dalam hal partner, pihak Moventia telah
menjalin kontak dengan perusahaan sejenis di Indonesia yang telah menyatakan
siap bekerjasama. Hal ini lebih mempermudah BKPM dalam memberikan fasilitas dan
memperoleh partner yang tepat.
Perusahaan Fluidra merupakan
perusahaan pengelola air bersih baik mobile maupun permanen. Saat ini sedang
mengikuti tender penyediaan air bersih mobile untuk kebutuhan penanganan dan
antisipasi bencana di Indonesia.
Pihak Fluidra menyampaikan beberapa
masalah yang sedang dihadapi mengenai kualifikasi perusahaannya dalam proses
tender.
Diinformasikan bahwa pihaknya
ditanyatakan layak ikut tender oleh Lembaga Kebijakan Penyediaan barang dan
jasa Pemerintah (LKPP), namun pihak Pekerjaan Umum di Indonesia menyatakan
bahwa catatan keuangan Fluidra belum layak dalam partisipasi tender pemerintah.
Pihak BKPM akan berkoordinasi dengan
instansi terkait di Indonesia untuk memperoleh klarifikasi, dan sekaligus
memberikan informasi yang terbaik agar Fluidra dapat memenuhi persyaratan
partisipasi dalam tender pemerintah.
Perusahaan Garrigosa merupakan
perusahaan jasa konsultan yang membangun platform logistik buah dan sayuran di
Amerika Latin dan China, untuk meningkatkan sistem distrubusi dan
produktifitas.
Pihaknya berkeinginan untuk
bekerjasama dengan pihak pemeritah daerah dan swasta di Indonesia untuk
membangun platform distribusi produk buah dan sayuran.
BKPM menyambut baik paltform tersebut
yang akan sangat bermanfaat bagi Indonesia, khususnya koperasi usaha buah dan
sayuran.
BKPM memiliki data dan informasi
mengenai potensi produksi buah dan sayuran di Indonesa, serta memfasilitasi partner usaha baik dari
kalangan pemerintah daerah maupun swasta.
Perusahaan Pons Group merupakan salah
satu produsen Olive Oil terkemuka di Spanyol yang telah memasok produknya ke
seluruh dunia.
Saat ini pasokan ke Indonesia masih
dalam skala kecil namun telah memiliki partner usaha yang cukup baik.
Dibandingkan dengan China dan Jepang yang mengimport rata-rata 200 kontainer
setiap bulan, import dari Indonesia relatif kecil.
Pons Group saat ini memasarkan produk
dengan beberapa merek dagang, dan akan mendaftarkan satu merek dagang yang
merupakan main brand perusahaan. Pihak Pons Group menyampaikan untuk memperoleh
ijin dari bihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan membutuhkan waktu satu tahun,
yang menurutnya terlalu lama.
Pihak BKPM menyarankan agar Pons Group
dapat membangun fasilitas pengemasan di Indonesia, sehingga pasokan dari Spanyol
dapat meningkat. Sementara BKPM akan menyampaikan kepada pihak berwenang di
Indonesia sekiranya proses pengeluatan ijin import makanan dapat dipercepat.
***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
17-03-2013 06:47:21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar