MENTERI PANGESTU BAHAS SISTEM
PERDAGANGAN DI INGGRIS
London, 22/3 (ANTARA) - Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr Mari Elka Pangestu, mengadakan
lawatan ke Inggris dan Irlandia membahas masa depan dari sistem perdagangan
multilateral Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Sekretaris Satu Pensosbud KBRI London
Heni Hamidah kepada ANTARA London, Jumat mengatakan dalam kunjungan di London,
Menteri Pangestu juga menyampaikan kuliah umum di London School of Economics
tentang pandangan Indonesia pada WTO.
Selain ke London, Menteri Pangestu
juga mengunjungi Irlandia. Di London Menteri Mari Pangestu bertemu Menteri
Negara Perdagangan dan Investasi Inggris, Lord Green, dan Menteri Negara untuk
Pembangunan Internasional, Alan Duncan, MP.
Sedangkan di Dublin bertemu Menteri
Jobs, Enterprise dan Inovasi dari Irlandia, Richard Bruton dan Menteri Negara
Pariwisata dan Olahraga Irlandia,
Michael Ring.
Menurut Heni Hamida, dalam dua
kunjungan kerja Menteri Mari Pangestu
membahas perkembangan bilateral antara Indonesia dan Inggris serta
Irlandia.
Selain itu juga membahas perkembangan
regional serta keadaan saat ini dan masa depan dari sistem perdagangan
multilateral Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang masa jabatan Direktur
Jenderal yang akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2013.
Dalam pertemuan Menteri Pangestu dan
Menteri Bruton berbagi pandangan tentang pentingnya perdagangan dalam
pertumbuhan dan pemulihan, terutama untuk perekonomian terbuka kecil seperti
Irlandia.
"Perdagangan telah memainkan
peran penting dalam transformasi ekonomi Irlandia dan dalam pemulihan setelah
krisis keuangan global tahun 2009," ujarnya.
Kedua Menteri sepakat itu penting
untuk menjaga kepercayaan terhadap sistem perdagangan multilateral.
Hal ini dapat dicapai dengan terus memperkuat kerangka kerja aturan
berbasis WTO, yang telah memainkan peran dalam mencegah eskalasi proteksionisme
pasca krisis keuangan global.
Menteri Pangestu dan Menteri Bruton
berbagi kepentingan bersama Indonesia dan Irlandia sebagai Presiden Uni Eropa
saat ini dalam memastikan kiriman dapat dicapai dalam Konferensi WTO mendatang.
Kedua Menteri juga berbagi pandangan
bahwa perjanjian bilateral dan regional, dapat dianggap sebagai pendekatan lain
untuk lebih membuka dan menciptakan standar global, selama mereka saling
melengkapi dan konsisten dengan sistem perdagangan multilateral.
Menteri Pangestu, yakin sistem perdagangan multilateral adalah
solusi untuk banyak masalah di seluruh dunia.
Dikatakannya sejak pembentukannya, WTO
telah membantu menghasilkan lebih banyak perdagangan, pertumbuhan yang lebih, penciptaan
lapangan kerja dan kesempatan usaha.
"Di atas semua, itu telah
mengangkat orang-orang dan negara-negara keluar dari kemiskinan di
negara-negara berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua negara
anggota,"kata Pangestu.
Menteri Pangestu adalah
salah satu di antara empat menteri yang merupakan calon Direktur Jenderal WTO.
Jika terpilih sebagai Direktur Jenderal yang baru, Dr Pangestu akan menjadi
wanita pertama yang memegang posisi itu sejak berdirinya WTO.
Dalam beberapa minggu terakhir, Menteri
Pangestu sudah menyampaikan visi dan misi kepada Rapat Umum WTO Council di
Jenewa, serta memenuhi perwakilan anggota WTO.
Dia juga mengunjungi Washington DC,
Beijing, Brussels, Paris, Berlin, Warsawa, Budapest, Moskow, Dubai / UAE,
Abidjan, Abuja, Kairo, Stockholm, Rabat, Kopenhagen, dan London dalam rangka
berbagi komitmennya untuk mengintegrasikan setiap negara dalam sistem global
perdagangan.***3***
(T.H-ZG/B/B. Suyanto/B. Suyanto)
22-03-2013 09:09:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar