INDONESIA
PIMPIN PERTEMUAN PARA PAKAR DI FORUM UNCTAD
London, 28/3 (ANTARA) - Duta Besar Edi
Yusup, Deputi Wakil Tetap RI/Dewatapri I untuk PBB, WTO dan Organisasi
Internasional lainnya, terpilih untuk
memimpin pertemuan para pakar mengenai dampak Public-Private Partnership (PPP)
bagi negara berkembang.
Terpilihnya Dubes Edi Yusuf tersebut
merupakan keberhasilan diplomasi multilateral Indonesia di bidang perdagangan
dan pembangunan, khususnya di forum UNCTAD, kata Sekretaris Pertama Ekonomi
PTRI Jenewa, Adi Winarso, kepada ANTARA London, Kamis.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dari
tanggal 26 sampai 28 Maret 2013, bertempat di Gedung PBB Jenewa dan dihadiri
oleh sejumlah pakar dengan berbagai latar belakang seperti dari pemerintahan,
universitas, organisasi internasional, swasta dan NGO.
Pertemuan itu membahas peran PPP di negara berkembang untuk
membantu meningkatkan kapasitas lokal Small and Medium-sized Enterprises (SMEs)
dan keterkaitan antara SMEs dengan global supply chains terutama di sektor
pertanian dan komoditas.
Diantara para nara sumber adalah Abdul
Rashid Hassan Pelpu, Menteri Negara Urusan PPP Ghana, Jorge Rodríguez Vives,
Direktur Kerja Sama Internasional, Kementerian Ekonomi, Industri dan
Perdagangan Kosta Rika dan Stephen Hale, Direktur Advokasi dan Kampanye Oxfam
Internasional.
Dubes Edi Yusup dalam sambutan pengantar
diskusi mengatakan pertemuan para ahli ini diharapkan dapat mengidentifikasi
praktik-praktik terpuji dari berbagai negara, guna meningkatkan peran SMEs di
negara berkembang dalam menghadapi tantangan dan kesulitan memasuki global
supply chains.
Sementara itu, Wakil Tetap RI untuk PBB,
WTO dan Organisasi Internasional Lainnya, Dubes Triyono Wibowo, yang pada saat
bersamaan sedang memimpin pertemuan sebagai Presiden Conference on Disarmament,
menyampaikan bangsa Indonesia patut berbangga atas pengakuan masyarakat
internasional terhadap kepemimpinan Indonesia di berbagai forum multilateral.
Terpilihnya Dubes Edi Yusup untuk
memimpin pertemuan para pakar di bidang PPP merupakan cermin pengakuan atas
keberhasilan Indonesia memberdayakan SMEs di dalam negeri, terlebih setelah
diperkenalkannya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) oleh Pemerintah, demikian Dubes Triyono.
Pertemuan para pakar di forum UNCTAD
merupakan media pengkajian dan tukar menukar informasi serta pengalaman antar
negara mengenai berbagai masalah spesifik di bidang perdagangan internasional
dan masalah pembangunan ekonomi, sekaligus manifestasi pilar UNCTAD --- di
bidang penelitian dan pengkajian.
Para pakar dan praktisi yang hadir
bertindak dalam kapasitas pribadi dan berasal dari kalangan pemerintah,
akademisi, sektor swasta dan NGO yang sebagian besar diusulkan oleh pemerintah
negara anggota UNCTAD.
Forum multilateral ini pertama kali
diadakan pada 1996 dan berlangsung setiap tahun hingga saat ini. Tema yang
diambil ditetapkan secara konsensus melalui forum Trade and Development Board.
Pertemuan para pakar dan praktisi ini menjadi salah satu barometer keberhasilan
UNCTAD dalam melaksanakan mandatnya.***1***
(T.ZG)
(T.H-ZG/A/M. Suratmadi/M.
Suratmadi) 28-03-2013 01:23:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar