INDONESIA-SWEDIA
SEPAKAT PENTINGNYA PERKUAT WTO
Oleh Zeynita Gibbons
London, 12/3 (Antara) - Indonesia dan Swedia menyepakati pentingnya
memperkuat Organisasi Perdagangan Internasional (WTO) untuk menjaga perdagangan
internasional dapat terus berlanjut dan memperkuat pertumbuhan ekonomi global.
Fungsi Pensosbud KBRI Stokholm Swedia
Erlinda Sutendri kepada Antara London, Selasa, menyebutkan pentingnya penguatan
WTO merupakan satu yang disepakati oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Mari Elka Pangestu dan Menteri Perdagangan Swedia Ewa Björling.
Keduanya juga menyepakati bahwa WTO
secara signifikan memberikan kontribusi dalam menjaga perekonomian dunia terutama
selama masa krisis finansial global.
Dalam kunjungannya ke Stockholm,
Swedia, Menteri Mari Elka Pangestu
bersama rekannyya Menteri Perdagangan Swedia, Ewa Björling membahas
mengenai perkembangan bilateral antara Indonesia dan Swedia, Indonesia dan Uni
Eropa.
Selain itu juga dibahas masa depan dari
sistem perdagangan multilateral pada WTO dan masa jabatan Direktur Jenderal WTO
yang akan berakhir 31 Agustus 2013.
Selama kunjungannya di Stockholm, Mari
Pangestu bertemu dengan beberapa pakar perdagangan internasional, wakil
pemerintahan dan sektor bisnis.
Selain itu Mari Pangestu juga bertemu
wakil dari Pusat Bisnis dan Studi Kebijakan (Centre for Business and Policy
Studies/SNS),
Stockholm Institute of Transition
Economics, National Board of Trade dan Swedish Chamber of Commerce, mendapatkan
masukan untuk memperkuat pertumbuhan perdagangan dalam penciptaan lapangan
kerja.
Selain itu membahas pentingnya
memperkuat sistem perdagangan dunia untuk menghadapi berbagai tantangan saat
ini, termasuk masyarakat internasional menghadapi tantangan yang timbul dari
kesepakatan bilateral.
Seperti halnya kesepakatan antara Uni
Eropa dan Amerika Serikat dan bagaimana mempertahankan keyakinan dan momentum
untuk menyelesaikan negosiasi perdagangan multilateral.
Menteri Pangestu yang sebelumnya
menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada periode Oktober
2004 hingga Oktober 2011, yakin sistem perdagangan multilateral merupakan
wahana yang dapat menyelesaikan banyak persoalan yang terjadi di dunia.
Ia mengatakan sejak dibentuk, WTO banyak mendukung terjadinya transaksi
perdagangan, peningkatan pertumbuhan pedagangan, kesempatan kerja di dunia.
WTO juga telah membantu banyak bangsa dan
negara keluar dari kemiskinan, baik di negara-negara maju dan negara-negara
berkembang.
Mari Pangestu merupakan salah satu dari
empat tokoh yang menjadi calon Direktur Jenderal WTO. Selain dari keempat
menteri calon Dirjen WTO tersebut, terdapat lima kandidat lain yang bukan
menteri.
Jika terpilih sebagai Direktur Jenderal
yang baru, maka Mari Pangestu akan menjadi wanita pertama yang menduduki posisi
sejak WTO didirikan.
Dari berbagai pengalaman yang
dimilikinya, Mari Pangestu memahami
pentingnya merangkul semua pihak dan memastikan peluang pada perdagangan bebas
global akan memberikan manfaat bagi semua diantaranya laki-laki maupun
perempuan.
Baik yang berada di negara maju maupun
di negara berkembang, baik bagi bisnis besar, maupun bagi Usaha Kredit Menengah
(UKM).
Beberapa minggu terakhir, Menteri
Pangestu mempresentasikan visi dan misi yang dimilikinya dalam pertemuan Dewan
Jenderal WTO di Jenewa juga menemui perwakilan anggota-anggota WTO.
Menteri Pangestu sebelumnya berkunjung
ke Washington DC, Beijing, Brussel, Paris, Berlin, Warsawa, Budapest, Moscow,
Dubai/UAE, Abidjan, Abuja dan Cairo berbagi tentang komitmen untuk senantiasa mengintegrasikan
setiap negara kedalam sistem perdagangan dunia.***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim)
12-03-2013 18:46:51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar