KEMENPAREKRAF: INDONESIA SUKSES
DI PAMERAN PARIWISATA BERLIN
Oleh Zeynita Gibbons
Berlin, 12/3 (Antara) - Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya menyatakan Indonesia
berhasil mendapatkan pasar besar dalam Pameran Pariwisata Internasional Berlin
(ITB) yang berlangsung 5-10 Maret 2013.
"Industri pariwisata Indonesia
mendapat 'new account' atau pasar besar dalam
penyelenggaraan pameran pariwisata yang terbesar di dunia," kata
Nia Niscaya kepada ANTARA London, Selasa usai penutupan pameran pariwisata yang
diikuti 10 ribu peserta dari 188 negara.
Menurut Nia, pasar besar pariwisata
itulah yang menjadi capaian besar Indonesia dalam keikutsertaan pada ITB Berlin
tahun 2013. Indonesia menjadi negara mitra resmi kegiatan ITB 2013 tersebut.
Ia mengatakan selama ini Pemerintah RI
kerap melakukan promosi destinasi wisata Indonesia secara beragam, namun
paket-paket pariwisata Indonesia yang dijual di luar negeri oleh para
penyelenggaran wisata internasional belumlah cukup memadai.
"Dengan partisipasi Indonesia
dalam ITB Berlin 2013 ini, para tour operator besar telah percaya diri dan
bersedia menjual destinasi wisata Indonesia kepada para pelanggan setia
mereka," kata Nia.
Selain itu kalangan industri pariwisata
Indonesia yang tergabung dalam Paviliun Indonesia terlihat lebih percaya diri
menjual obyek wisata Indonesia. Banyak media menyoroti positif Indonesia
sebagai kekuatan besar baru pariwisata di Asia.
Nia mengatakan secara keseluruhan
penampilan Indonesia sebagai negara mitra resmi penyelenggaraan ITB Berlin
sangat berhasil dan mendapat banyak pujian.
Selain itu citra pariwisata Indonesia
semakin meningkat dan berhasil memenangkan kepercayaan dari tur operator kelas
dunia seperti Thomas Cook dan TUI untuk memasukan berbagai destinasi dalam
paket-paket wisata yang mereka jual baik di Jerman maupun di Eropa.
"New account ini akan terus
diusahakan untuk ditingkatkan dengan penataan berbagai destinasi Indonesia yang
tergabung dalam 16 tujuan utama wisata dan tujuh minat khusus," ujarnya.
Paviliun Indonesia dengan tema
"Wounderful Indonesia"
berhasil menjadi juara kedua paviliun terbaik untuk wilayah Asia,
Australia dan Oceania. "Mau tidak mau kita harus tetap
mempertahankannya," ujarnya.
Selain itu para pelaku industri
pariwisata Indonesia juga mendapatkan nama dengan ditunjuknya Indonesia sebagai
mitra resmi penyelenggaraan ITB Berlin yang sudah diikuti oleh Indonesia selama 45 kali.
Menurut Nia, keberhasilan Indonesia
sebagai official partner country ITB Berlin tidak lepas dari peran serta KBRI
Berlin serta industri pariwisata dan juga Dinas Pariwisata Indonesia di seluruh
Indonesia yang ikut berpartisipasi.
Menurut Nia Niscaya, seluruh biaya
promosi yang dikeluarkan Indonesia menjadi partner country tidak bisa dipandang
semata-mata sebagai promosi tetapi lebih pada investasi.
Keberhasilan Indonesia juga mendapat
pujian dari Wakil Menteri Pariwisata El Salvador Lic Walter Aleman yang memuji
penampilan Indonesia dalam acara pembukaan yang sangat spektakuler.
Penampilan seniman Indonesia dalam
acara pembukaan sangat menarik dan juga kehadiran Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono serta Kanselir Jerman Angela Merkel menambah bobot dari
penyelenggaraan ITB Berlin.
Sebelumnya belum pernah ada Presiden
yang meresmikan pameran pariwisata ITB Berlin yang sudah berlangsung sejak
tahun 1966 dengan penyelenggaraan menambah bobot dari penyelenggaraan pameran
pariwisata dunia.
ITB merupakan forum promosi di bidang
pariwisata karena dihadiri oleh lebih dari 10.000 perusahaan dari sekitar 180
negara. Pada tahun 2012, ITB dikunjungi oleh sekitar 172.000 orang, termasuk
113.000 trade exhibitor.
Diharapkan keikutsertaan Indonesia pada
acara tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing mancanegara, khususnya
Jerman dan Eropa lainnya untuk berkunjung ke Indonesia.
Pada tahun 2012 jumlah wisatawan Jerman
yang berkunjung ke Indonesia berjumlah sekitar 153.000 orang dan diharapkan
meningkat menjadi 165.000 wisatawan pada tahun 2013. Proyeksi ini merupakan
faktor penting karena turis Jerman termasuk tertinggi dalam kualitas.
Uang yang dibelanjakan turis Jerman di Indonesia per kunjungan rata-rata 2.240 dolar AS atau tiga kali lebih
tinggi dari rata-rata, demikian juga lama tinggal yang rata-rata dua minggu,
lebih tinggi dibanding turis mancanegara lainnya yang hanya satu minggu.***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim)
12-03-2013 17:16:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar