MEUTIA HATTA PERKENALKAN BUDAYA
INDONESIA DI SERBIA
London, 20/3 (ANTARA) - Pakar ilmu antropologi dari Universitas
Indonesia Meutia Hatta Swasono memperkenalkan budaya Indonesia pada Seminar
Budaya Internasional di Universitas Beograd, Serbia.
"Indonesia sebagai negara yang
memiliki kekayaan budaya dengan sekitar 745 etnis dan sub-etnis memiliki
keunikan budaya sendiri," ujar
Meutia Hatta Swasono saat tampil sebagai salah satu pembicara pada
"Culture: In Quest of a New Paradigm" di Universitas Beograd,
Republik Serbia.
Sekretaris III KBRI Serbia Ariana
Yulianti kepada ANTARA London, Rabu mengatakan bahwa Meutia Hatta Swasono
menyebutkan Indonesia kaya dengan berbagai warisan budaya yang turut
menciptakan identitas nasional bangsa.
Pemaparan tersebut mendapat perhatian
khusus dari kalangan akademisi di Beograd, khususnya dari Ibu Negara Serbia Ny.
Dragisa Nikolic yang memberikan waktu dan perhatian khusus bagi kehadiran
Meutia Hatta Swasono di Beograd.
Seminar dihadiri akademisi
internasional dari berbagai paham ilmu itu sebagai langkah mencari paradigma
baru dalam pemahaman kebudayaan berbagai bangsa dan negara.
Meutia mengatakan bahwa dengan
keragaman budaya dan etnis tersebut, Indonesia dapat memimpin jalan menuju
persahabatan dan kerukunan antara sesama di negara-negara lain untuk
menciptakan perdamaian dan hidup berdampingan di antara komunitas dan bangsa.
Meutia Hatta juga menjelaskan tentang
kehidupan rakyat Indonesia yang multikultur dimana budaya tersebut menjadi
pedoman masing-masing anggota etnis dalam menjalankan kehidupan.
Dikatakannya keberadaan Pancasila
sebagai dasar Negara sebagai perwujudan aspirasi dan pemersatu rakyat Indonesia
untuk senantiasa berada di satu atap Negara Indonesia, ujarnya.
Kehadiran Meutia Hatta Swasono pada
seminar disambut gembira dan hangat oleh kalangan akademisi universitas dan
mereka mengharapkan untuk dimasa mendatang dapat dilaksanakan kembali kegiatan
serupa untuk lebih mempererat hubungan kerja sama di bidang pendidikan kedua
negara.
Meutia Hatta Swasono adalah pakar ilmu
antropologi dari Universitas Indonesia, yang kini menjabat sebagai salah satu
anggota Dewan Pertimbangan Presiden di bidang budaya dan pendidikan, serta menjabat
sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada tahun 2004-2009. ***4***
(T.ZG)
(T.H-ZG/C/R. Malaha/R. Malaha)
20-03-2013 08:37:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar