Rabu, 27 Maret 2013

DUBES HAMZAH



DUBES HARAPKAN MAHASISWA AMBIL BAGIAN DALAM PEMBANGUNAN

         London, 27/3 (Antara) - Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia T.M. Hamzah Thayeb mengharapkan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Inggris dapat mengambil bagian dalam pembangunan.

        Harapan itu disampaikan Dubes kepada sekitar 100 pelajar Indonesia di UK, Selasa, saat mengikuti seminar bertema "Pengembangan Karir dalam bisnis Internasional", yang diadakan di Nottingham University, Nottingham, Inggris, sekitar tiga jam dari London.

        Keterangan yang diperoleh Antara dari Sekretaris Pertama KBRI London Heni Hamidah Rabu menyebutkan seminar itu diadakan oleh University of Nottingham bekerja sama dengan Perhimpunan Anglo-Indonesia Society dan didukung PPI UK, PPI London, dan PPI Nottingham.

        Sebanyak tujuh perusahaan multinasional yang memiliki investasi di Indonesia seperti BP, Shell, Jardines, Prudential, Permata Bank, McKinsey, dan Fluor mengambil bagian dan menjelaskan apa yang diinginkan dari seorang pelamar pekerjaan, terutama dari mahasiswa Indonesia dan internasional.

        Lebih lanjut Dubes Hamzah mengatakan penyelenggaraan seminar itu merupakan kolaborasi yang penting  dan menunjukkan perhatian dan kepedulian  untuk pengembangan masa depan mahasiswa Indonesia.

        Dalam seminar yang dihadari Wakil Rektor dari Universitas Nottingham, Profesor David Greenaway dan Ketua Anglo-Indonesian Society, Charles Humfrey, mantan Dubes Inggris di Indonesia serta Ketua PPI UK, Haikal Bekti Anggoro, Dubes mengharapkan pelajar dan mahasiswa bisa menata diri dengan meningkatkan ilmu pengetahuan serta menjaga sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain.

        Menurut Dubes, saat ini, Indonesia menjadi perhatian masyarakat internasional dan memiliki kepercayaan yang besar dari berbagai lembaga dan komunitas bangsa-bangsa sebagai negara yang berpandangan ke depan.

        Para pemimpin asing dan pejabat tinggi berbagai negara memberikan perhatian dan banyak yang berkunjung ke Indonesia, ujarnya.

        Indonesia memiliki daya tarik baru dengan melakukan pembangunan yang berkelanjutan, dan pengentasan kemiskinan serta kesejahteraan masyarakat.

        Dubes mengibaratkan Indonesia sebagai wanita cantik, atau pria tampan, yang pemalu dan tersembunyi dari pandangan publik dan tidak pernah berupaya untuk terlihat bagus dan meningkatkan pengetahuan, untuk memakai make-up atau mencukur. Tentu saja, tidak akan ada  seorang pun memandang dan tertarik padanya. ¿Itu Indonesia 15 tahun yang lalu.¿
   Kini Indonesia berupaya menata diri dan membereskan kekacauan di dalam negeri dengan membangun demokrasi, melaksanakan pemerintahan yang baik dan pemberantasan korupsi dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraant dan memperkuat lembaga sosial budaya bagi kehidupan masyarakat, kata Dubes.

        Indonesia melakukan berbagai upaya untuk berperan aktif dan konstruktif dalam masyarakat internasional, dan ikut dalam memecahkan masalah dunia dan keprihatinan bersama, ujarnya.

        Dubes percaya anak-anak adalah masa depan  dan bila Indonesia ingin menjaga kelanjutan pembangunan dengan baik dari sekarang, maka kaum muda di Indonesia harus ambil bagian dalam perkembangannya sedini mungkin,
   Dia yakin mahasiswa Indonesia yang ada di Inggris memiliki pengetahuan dan kecerdasan  serta berbudaya dan mengharapkan dengan mengikuti seminar akan memperoleh wawasan dan juga jalur masa depan.

        Dalam kesempatan itu Dubes juga mengingatkan dan memberikan contoh untuk menjadi inspirasi para pelajar dan mahasiswa yang akan berkarir di dunia internasional seperti Dr Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan dan saat ini menjadi Managing Director Bank Dunia serta Dr Mari Pangestu, Menteri Pariwisata saat Ekonomi Kreatif,  yang berupaya untuk menjadi Direktur Jenderal WTO.

        Sementara dalam dunia bisnis,  terdapat berbagai contoh seperti Sehat Sutardja, pemilik dan CEO Marvell Technology Group, sebuah perusahaan Amerika dan salah satu produsen terbesar di dunia produk konsumen teknologi serta Sri Prakash Lohia, pemilik Indorama, produsen global plastik dan polyester dengan pabrik-pabrik di Asia dan Afrika.
    (T.ZG/b/M016)(T.H-ZG/B/M. Anthoni/B/M. Anthoni) 27-03-2013 06:40:24

Tidak ada komentar: