BIOTEKNOLOGI HENDAKNYA PERHATIKAN KEPENTINGAN PETANI KECIL
London, 6/3 (ANTARA) - Konferensi tentang bioteknologi di negara berkembang menyepakati bioteknologi hendaknya memperhatikan kepentingan pertanian skala kecil dan kesejahteraan petaninya.
Demikian salah satu hasil penting yang disepakati dalam konferensi tentang bioteknologi di negara berkembang yang digelar di Guadalajara Meksiko baru-baru ini , ujar Atase pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Erizal Sodikin mengatakan delegasi Indonesia dalam konperensi tersebut selain beranggotakan dirinya sebagai Atase Pertanian di Roma juga Counsellor Multilateral KBRI Roma, serta tiga peneliti dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan, serta KBRI Mexico City.
Erizal Sodikin mengatakan delegasi Indonesia menekankan perlunya organisasi internasional terkait dan negara donor yang sementara ini merupakan pemilik utama biotekonologi untuk mengupayakan apa yang disebut dengan "pro-poor bio technologies".
Menurut Erizal Sodikin, konperensi yang berlangsung sejak tanggal 1 Maret itu bertema FAO International Technical Conference on Agricultural Biotechnologies in Developing Countries 2010 /FAO ABDC 2010 diadakan di Guadalajara, Mexico.
Pertemuan yang merupakan hasil kerja sama FAO, IFAD Pemerintah Mexico serta lembaga riset internasional ini dihadiri sekitar 350 orang dari kalangan peneliti, LSM, organisasi internasional dan regional, pemerintah, serta perwakilan setingkat menteri dari 56 negara dan 26 organisasi yang bertindak sebagai pengamat.
Peserta pertemuan juga sepakat perlunya pendanaan yang berkelanjutan untuk mengembangkan bioteknologi di negara berkembang melalui kerja sama yang melibatkan sektor pemerintah, swasta, dan organisasi kemasyarakatan khususnya yang menaungi kepentingan petani dan pertanian dalam arti luas.
Sebagai salah satu pertemuan penting yang dilakukan FAO terkait dalam penerapan bio teknologi, delegasi Indonesia menilai pertemuan ini cukup berhasil dalam memetakan kembali peran penting
bioteknologi dalam pembangunan pangan dan pertanian di negara berkembang dalam era globalisasi ini.
Sedangkan delegasi lain menambahkan agar isu keterlibatan, pengetahuan dan kontrol petani atas penerapan teknologi termaksud, demikian Erizal Sodikin.
(U-ZG)/C/CS
(T.H-ZG/C/H-CS/H-CS) 06-03-2010 11:38:02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar