PEBISNIS BULGARIA TERTARIK PRODUK UNGGULAN INDONESIA
London, 30/3 (ANTARA) - KBRI Sofia bekerjasama dengan Kantor Walikota Burgas mengadakan seminar bertemakan "Business Opportunities with Indonesia" yang diikuti sekitar 40 pebisnis di Burgas yang terletak di tepi Laut Hitam dan kota sekitarnya di Bulgaria.
Seminar diadakan dalam rangka meningkatkan dan memperluas hubungan ekonomi, khususnya perdagangan, investasi dan pariwisata itu juga diikuti tour operator, perwakilan media cetak dan elektronik, ujar Sekretaris Tiga KBRI Sofia Aditya Timoranto, kepada koresponden ANTARA London, Selasa.
Duta Besar RI untuk Bulgaria, Immanuel Robert Inkiriwang, mengatakan peluang meningkatkan hubungan ekonomi, terutama perdagangan, investasi dan pariwisata, antara Bulgaria dan Indonesia sangat terbuka terutama sejak Bulgaria masuk Uni Eropa Januari 2007.
Bulgaria yang letaknya sangat strategis di kawasan Balkan dan Eropa Tenggara ditunjang dua pelabuhan laut internasional yang modern di Burgas dan Varna menjadi penghubung produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke "emerging markets" di kawasan dan "gate way" ke negara Eropa lainnya.
Dikatakannya kualitas produk ekspor unggulan Indonesia memiliki daya saing tinggi dan harga yang kompetitif terhadap produk sejenis dari negara lain.
Meskipun Bulgaria tengah menghadapi krisis ekonomi, namun Dubes mengajak pebisnis Bulgaria tidak bersikap menunggu melainkan aktif menjajagi peluang bisnis, terutama dengan Indonesia, ketika tanda pemulihan ekonomi mulai tampak tentunya sudah siap.
Pemerintah Bulgaria memperkirakan Bulgaria akan memasuki masa pemulihan ekonomi pada semester kedua 2010. Sebagai bukti kalangan pebisnis Bulgaria memahami peluang melakukan bisnis dengan Indonesia, yaitu dengan tetap ikut sertanya 20 pengusaha eksekutif Bulgaria pada program Business & Tourism Trip 2009 di Indonesia belum lama ini.
Selain itu, pada tahun lalu terjadi peningkatan jumlah investasi Bulgaria di Indonesia sebesar empat juta dolar AS di berbagai sektor seperti industri pupuk di Kalimantan, produk susu di Jawa Tengah, perdagangan (ekspor-impor), konsultan manajemen bisnis dan perhotelan di Bali.
Menurut Dubes, daya tarik Indonesia sebagai tujuan wisata yang unik dan tidak tergantung pada perubahan musim. Warga Bulgaria yang melakukan kunjungan wisata ke Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, baik dalam jumlah wisatawannya maupun belanja yang dikeluarkan, ujarnya.
Pada umumnya kunjungan wisata membuahkan business interest setelah wisatawan Bulgaria melihat peluang bisnis yang menarik dan kondusif di Indonesia.
Hal ini lebih dimungkinkan dengan diberikannya kemudahan bagi warga Bulgaria melalui fasilitas Visa On Arrival pada 2007, ujarnya.
Beberapa peserta seminar yang hadir menyatakan ketertarikannya pada produk ekspor unggulan Indonesia, antara lain, produk bangunan, mebel, tekstil, foodstuff, produk industri, spa dan produk kesehatan serta kerajinan tangan.
Anggota Bulgarian Retailers Association (BRA) menyatakan keinginnya untuk bertemu rekannya sesama pengusaha BRA dari Indonesia untuk mengisi produk Indonesia ke supermarket yang banyak dibuka di Bulgaria.
Selain itu, pemilik biro perjalanan Bulgaria juga ingin jalin kerjasama dengan pengusaha travel Indonesia karena merencanakan akan mengirim wisatawan Bulgaria ke Indonesia mulai tahun ini.
Sebelum seminar, Dubes RI melakukan pertemuan dengan Walikota Burgas, Dimitar Nikolov, yang menyampaikan penghargaan kepada Dubes RI atas kesediaan memberikan paparan dalam seminar tersebut kepada pelaku bisnis di Burgas dan kota sekitarnya.
Hal ini akan lebih membuka pemahaman dan pengertian mereka yang mendalam tentang potensi produk-produk ekspor unggulan Indonesia, ujarnya.
Selain itu juga dibahas rencana pembentukan kerjasama kota Sister City Medan-Burgas pada Mei 2010 dan Walikota Nikolov menyatakan dukungannya dengan kunjungan delegasi Gubernur Sumatra Utara dan Walikota Medan beserta rombongan pebisnis dan tim kesenian.
(T.H-ZG/B/A026/A026) 30-03-2010 23:00:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar