Rabu, 24 Maret 2010

WAKIL TETAP RI WINA SERAHKAN SURAT KEPERCAYAAN PADA DIRJEN UNOV

WAKIL TETAP RI WINA SERAHKAN SURAT KEPERCAYAAN PADA DIRJEN UNOV

London, 24/3 (ANTARA) - Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Wina, Austria, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja menyerahkan surat kepercayaan kepada Dirjen Kantor PBB di Wina/United Nations Office at Vienna (UNOV), Antonio Maria Costa.

Acara tersebut berlangsung di Markas UNOV di Vienna International Center, Wina, Austria, ujar pejabat Pensosbud KBRI/PTRI Wina, Djati Ismojo, kepada koresponden Antara London, Rabu.

Djati Ismojo mngatakan dengan penyerahan surat kepercayaan tersebut, maka Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja telah resmi memulai tugasnya sebagai Wakil Tetap RI (Watap RI) untuk Kantor PBB di Wina.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen UNOV menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Aceh Januari 2008 guna menjajaki kerja sama PBB membantu menggantikan ladang ganja dengan kegiatan ekonomi alternatif dalam pelaksanaan program alternative development.

Dirjen UNOV dan Watap RI juga membahas kerja sama yang telah dicapai antara Pemerintah RI dan UNODC dalam upaya pemberantasan korupsi, khususnya dalam rangka StAR (Stolen Asset Recovery)Initiative.

Kerja sama dalam bidang pemberantasan korupsi tersebut dihargai karena mendukung usaha-usaha Indonesia untuk mengedepankan good governance.

Kedua pihak sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk dalam bidang antiteror dan pemberantasan HIV/AIDS.

Selain sebagai Dirjen UNOV, maka Antonio Maria Costa juga merangkap sebagai Executive Director United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), yang merupakan badan PBB yang menangani upaya internasional dalam pemberantasan korupsi, terorisme dan penyalahgunaan narkotika.

UNOV didirikan pada 1 Januari 1980 dan berfungsi sebagai kantor perwakilan Sekjen PBB di Wina, dan sebagai penghubung antara perutusan tetap semua negara, pemerintah setempat dan berbagai organisasi lainnya di Wina.

UNOV dipimpin Direktur Jenderal yang ditunjuk Sekretariat Jenderal PBB. Dirjen UNOV merangkap sebagai Direktur Eksekutif dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), membawahi Commission on Narcotic Drugs (CND), International Narcotics Control Board (INCB), dan UN Commission on Crime Prevention and and Criminal Justice (CCPCJ). Dirjen UNOV juga membawahi UN Office for Outer Space Affairs (OOSA).

CND didirikan pada tahun 1946 oleh Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, dan merupakan pembuat kebijakan utama dari sistem PBB dalam menangani semua masalah yang terkait obat-obatan.

Komisi menganalisis situasi penyalahgunaan obat-obatan dunia dan mengembangkan usulan untuk memperkuat pengendalian obat-obatan internasional.

Sementara INCB merupakan badan yang dibentuk Single Convention on Narcotic Drugs 1961 yang bertugas memantau pelaksanaan berbagai konvensi PBB mengenai narkotika.

Anggotanya terdiri atas 13 orang pakar dengan masa jabatan tiga tahun, yang dipilih oleh negara atas kapasitas pribadi.

Sedangkan CCPCJ merupakan badan yang menetapkan strategi global untuk mencegah kejahatan dan mempromosikan sistem peradilan kriminal yang stabil.

Anggota CCPCJ sebanyak 40 negara, termasuk Indonesia, yang bekerja untuk merumuskan kebijakan internasional dan merekomendasikan kegiatan dalam pengendalian kejahatan.

Sementara UNOOSA adalah kantor PBB yang bertanggung jawab untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam penggunaan ruang angkasa untuk maksud-maksud damai.

Kantor ini menjadi sekretariat untuk satu-satunya komite PBB yang menangani kerja sama internasional dalam penggunaan ruang angkasa untuk maksud damai, Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPU-OS) memiliki dua subcomite yaitu Subkomite Ilmiah dan teknik, dan Subkomite Legal.


(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 24-03-2010 08:41:09

Tidak ada komentar: