KBRI BERLIN GELAR PROMOSI INVESTASI
London, 6/3 (ANTARA) - KBRI Berlin dan Kementerian Ekonomi Negara Bagian Baden Wurtenberg mengadakan kegiatan "Indonesia Business Conference" bertempat di Stuttgart dan Singen, kota industri di wilayah negara bagian Baden Wurtenberg.
Hal ini merupakan salah satu upaya KBRI Berlin dalam merebut peluang kerjasama usaha dan investasi bagi pengusaha di wilayah yang merupakan salah satu daerah terkaya di daratan Eropa, ujar Agus Priono kepada ANTARA London, Sabtu.
Dikatakannya "Road Show" di kedua kota industri Baden Wurttemberg itu mendapat sambutan hangat dari sekitar 100 pengusaha di Stuttgart dan 50 pengusaha di Singen.
Dubes RI untuk Jerman, Eddy Pratomo, dalam sambutannya bertema "Investing in Remarkable Indonsia: global connectivity, sound economy, abundant resources and skilled human resources" menyampaikan transformasi positif politik dan ekonomi di Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Kepada pebisnis Jerman, Dubes mengatakan Indonesia merupakan emerging economy di dunia dengan demokrasi yang dinamis dan kebijakan ekonomi yang kondusif, serta iklim investasi yang sehat.
Untuk itu, ia menghimbau agar pengusaha Jerman memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dengan menjalin kemitraan dengan pengusaha Indonesia, dan mengikuti jejak langkah pengusaha Jerman lainnya yang telah meraih sukses di Indonesia.
Indonesian Conference ini dianggap sebagai kesempatan terbaik untuk meng-update komunitas ekonomi Jerman perihal perkembangan ekonomi dan iklim investasi Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Manager Baden Wurttemberg International (BWI) Dr. Herbert Neuland, mengatakan BWI telah memberi fokus khusus kepada Indonesia karena dianggap memiliki komunitas ekonomi yang kuat.
Sementara itu Dr. Epple dari L-Bank mengutip Dr.Nouriel Roubini peraih Nobel bidang Ekonomi tahun 2009, menyampaikan Indonesia akan berperan sebagai salah satu negara penting dalam menanggulangi krisis ekonomi dunia saat ini.
Sedangkan Mrs. Sonya drexl-Trautmann, dari German-Indonesian Chamber of Commerce and Industry (EKONID), menyampaikan beberapa sektor yang sangat berpotensi di Indonesia untuk investasi antara lain infrastruktur, information technology, kesehatan, energi terbarukan dan lainnya.
Dalam acara road-show tersebut juga disampaikan kisah sukses pengusaha Jerman yang berinvestasi di Indonesia, antara lain dari perusahaan industri plastic Breyer GmbH yang beroperasi di Indonesia sejak 1992.
Pada kesempatan itu disampaikan bahwa iklim dan kebijakan investasi di Indonesia sangat baik, bahkan kebijakan ekonomi, mentalitas, skilled labour, dan penerapan Intelectual Property Right di Indonesia lebih baik dari China dan India.
Sementara itu Jochen Sautter dari German Indonesia Center menyampaikan Indonesia berhasil mewujudkan kawasan ekonomi khusus yang memberi fasilitas terbaik bagi perusahaan-perusahaan asing, termasuk wilayah yang dihuni German Indonesia Center di Bumi Serpong Damai.
Baden-Wurttemberg memiliki tingkat pengangguran yang terendah di Eropa, dan merupakan negara bagian yang sangat atraktif di antara negara-negara bagian di wilayah Jerman.
Berbagai perusahaan kelas dunia berkantor pusat di Stuttgart, ibukota negara bagian Baden Wurtenberg, seperti Daimler AG, Porsche, Robert Bosch GmbH, (industri mobil) Carl Zeiss AG (optics), dan SAP AG (perusahaan piranti lunak terbesar di Eropa).
Selain ditopang oleh perusahan kelas dunia tersebut, perekonomian Baden-Wurttemberg juga ditopang perusahaan kecil dan menengah yang bergerak di sektor industri.
Mittelstand atau perusahaan skala menengah dengan efisiensi dan daya saing tinggi merupakan tulang punggung perekonomian Baden Wurttemberg.
Faktor pendorong utama perekonomian BW adalah industri andalan (rekayasa mekanik, otomotif, listrik, industri logam dan teknologi informasi) yang berorientasi ekspor.
Acara promosi Investing in Remarkable Indonesia ditetapkan sebagai informasi awal sebelum pengusaha dari kawasan Baden Wurttemberg melakukan kunjungan ke Indonesia yang dijadwalkan pada Juni tahun ini.
Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang dianggap penting sebagai tempat untuk menjalin kemitraan bisnis bagi pengusaha kawasan tersebut.
Minat yang tinggi untuk menjalin kerjasama usaha dengan Indonesia tersebut tersirat dari kehadiran 150 pengusaha dari berbagai sektor dalam Road Show Promosi Peluang Usaha dan Investasi yang disampaikan dalam bahasa Inggris dan Jerman.
(T.H-ZG/B/A026/A026) 07-03-2010 00:43:59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar