MENTERI PARIWISATA PAKISTAN INGIN BELAJAR DARI INDONESIA
Berlin, 12/3 (ANTARA) - Menteri Pariwisata Pakistan Ataur Rehman mengadakan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, ingin belajar banyak mengenai keberhasilan Indonesia dalam menarik wisatawan asing terutama dari Eropa khususnya Jerman.
Keinginan itu disampaikan Ataur Rehman ketika mengadakan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik yang didampingi Dubes RI di Berlin Eddy Pratomo, di Paviliun Indonesia, Kamis, dalam pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin yang berlangsung hingga 14 Maret mendatang.
Menteri Jero Wacik, mengatakan bahwa ia merasa surprais dengan kunjungan Menteri Pariwisata Pakistan tersebut ke Pavilion Indonesia, yang disebutnya hanya ingin menyapa saja "say hallo", ternyata lebih dari itu.
Ataur Rehman ternyata ingin mengetahui lebih banyak mengenai keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata dan pertumbuhannya yang bagus, dan cara mengatasi berbagai krisis seperti kejadian bom Bali serta tsunami yang dapat diatasi dengan baik, ujarnya.
Ia banyak bertanya mengenai keberhasilan Indonesia dan juga kiat-kiat dalam mengatasi berbagai masalah, khususnya dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia yang jumlahnya lebih dari enam juta, ujar Jero Wacik.
Pakistan dan Indonesia sejak lama sudah saling bersahabat dan bahkan sejak Konferensi Asia Afrika 1955. Untuk itu, Menteri Jero Wacik menyampaikan pengalamannya selama ini yang diakuinya memang tidak mudah dalam mengubah citra Indonesia yang dulunya sangat tidak menguntungkan.
Menurut Jero Wacik, citra Indonesia di mata dunia dulu memang sangat tidak begitu bagus dan begitu pun apa yang dialami oleh Pakistan saat ini. "Ternyata dunia lain mengamati perkembangan yang terjadi di Indonesia dan ingin belajar dari keberhasilan Indonesia selama ini," ujarnya.
Selain menerima kunjungan Menteri Pariwisata Pakistan, Jero Wacik juga menerima kunjungan General Manager Singapura Airlines di Eropa yang menyampaikan mengenai promosi yang dilakukannya mengenai Indonesia.
Dengan makin meningkatnya jumlah wisatawan manca negara, khususnya dari Eropa ke Indonesia tentunya juga sangat menguntungkan bagi penerbangan milik Singapura tersebut. "Mereka juga tidak merasa tersaingi dengan kembalinya Garuda melayani penerbangan ke Eropa," ujarnya.
Jero Wacik pada kesempatan itu juga minta Inflight Magazine Singapura Airline untuk lebih banyak menulis mengenai daerah wisata Indonesia, sekaligus mempromosikan Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menerima Sekjen Organisasi Pariwisata Dunia (WTO) Taleb Ibrahim yang sangat menaruh perhatian akan dunia pariwisata Indonesia.
Sebelumnya, Jero Wacik kepada ANTARA London, mengakui bahwa penampilan Paviliun Indonesia di ITB Berlin tahun ini terlihat lebih terang dan ceria ketimbang tahun tahun sebelumnya.
"Ini menunjukkan dunia kepariwisataan Indonesia juga lebih cerah dan bergairah, meskipun anggaran biaya promosi pariwisata masih sangat kurang. Namun, dengan penampilan yang baik tentunya akan menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia," ujarnya.
"Terus terang anggaran belanja saya belum naik secara signifikan," ujarnya menambahkan namun Indonesia bisa tampil dengan lebih menarik.
Menteri mengatakan, ia mendapat kesan bahwa bangsa dan negara lain melihat Indonesia berada dalam era baru, yaitu era kebangkitan, tidak saja berasal dari analis ekonomi yang menyebutkan Indonesia memasuki tahun emas tetapi juga para media asing.
"Dalam menghadapi dunia, kita juga harus penuh optimisme dan kita tidak perlu merasa minder dan tidak ragu-ragu dalam membawa diri di dunia internasional," ujar Jero Wacik.
Era Indonesia saat ini menunjukkan optimisme yang tinggi serta sangat positif dan bersaudara dengan negara lain, saling bekerjasama dengan negara lainnya. Diakuinya hal itu tidak lepas dari keberadaan media masa Indonesia yang mendukung program pembangunan serta memasyarakatkan Indonesia di dunia seperti halnya di ITB Berlin.
(T.H-ZG/B/A026/B/A026) 12-03-2010 03:06:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar