Selasa, 09 Maret 2010

ITB BERLIN TITIK PUNCAK PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

ITB BERLIN TITIK PUNCAK PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

Berlin 9/3 (ANTARA) - Keikutsertaan Indonesia dalam penyelenggaraan salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin, merupakan titik puncak dari rangkaian kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan KBRI Berlin selama ini.

Hal itu disampaikan Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Berlin Eddy Pratomo yang didampingi "Counsellor" Pensosbud KBRI Berlin Agus Priono dalam wawancara khusus dengan koresponden ANTARA London, Senin sore, di Berlin sehubungan dengan penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar yang akan berlangsung dari 10 hingga 14 Maret mendatang.

Pada ITB Berlin 2010 tersebut, Indonesia mengusung tema "Heritage" dan "Marine serta vote for Komodo" mendapat dukungan dari sekitar 70 industri pariwisata, Persatuan Hotel Seluruh Indonesia serta Garuda Indonesia.

Menurut Dubes, ITB Berlin bagi KBRI merupakan titik puncak dari kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan selama ini dengan dikemas dalam berbagai acara dan melibatkan berbagai elemen seperti Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), kelompok budaya, "friends of Indonesia".

Dubes berharap, Indonesia suatu saat dapat menjadi "partner country" dalam penyelengaraan pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin yang diikuti oleh sekitar 108.000 "trade visitors", 10.000 "exhibitors" dari 180 negara yang dalam penyelenggaraan tahun ini Turki menjadi "partner country" ITB Berlin.
Dubes Eddy Pratomo mengatakan bahwa ia juga sudah bertemu dengan President/CEO Messe Berlin, Raimon Hosch ketua panitia ITB, untuk menjajaki kemungkinan Indonesia menjadi menjadi "partner country" serta berbagai persiapan yang perlu dilakukan.
Menurut Dubes, Hosch mengemukakan bahwa selain ITB Berlin, Indonesia dapat mengajukan untuk menjadi "partner country" pada penyelenggaraan ITB Asia yang diadakan di Singapura atau menjadi tuan rumah ITB Asia yang berlangsung setiap bulan Oktober.

Dikatakannya, untuk itu Hosch ITB akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan Oktober/November 2010 guna menjajaki kemungkinan kerja sama serta melihat langsung sarana dan prasarana yang dimiliki Indonesia dalam menunjang pariwisata.

Bagi Indonesia, Jerman merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia di kawasan Eropa. Tahun 2009 jumlah wisatawan asal Eropa ke Indonesia berjumlah 641.024 orang, dimana 117.216 orang di antaranya berasal dari Jerman.

Sementara, rata rata pengeluaran wisatawan Jerman ke Indonesia cukup tinggi yaitu 1.446,30 dolar AS, sedangkan rata rata pengeluaran wisman ke Indonesia sekitar 1.176 dolar AS dengan masa tinggal rata rata 13 hari.

Dalam pertemuan dengan wisatawan Jerman yang beberapa kali berkunjung ke Indonesia, umumnya mereka mengatakan bahwa hal yang menarik dari Indonesia adalah berbagai daerah tujuan wisata yang dimiliki di Indonesia selain murah juga masyaratanya sangat ramah dan makanannya yang enak.

Sayangnya, dari berbagai keluhan yang dilontarkan sarana dan prasarana di luar Jawa dan Bali masih belum memadai, ujar Dubes.

Dalam upaya untuk meningkatkan kunjungan wisman Jerman ke Indonesia, mulai Februari 2010 KBRI Berlin telah memberlakukan suatu kebijakan terobosan, yaitu pelayanan visa satu jam. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 09-03-2010 07:55:52

Tidak ada komentar: