BUSANA ADAT PERKAWINAN INDONESIA MEMIKAT DI BELGIA
London, 31/3 (ANTARA) - Pakaian adat perkawinan Sunda dan Bali tampil memikat di "Wedding Festival Kultour10" yang diadakan di gedung pusat budaya kota Sint Niklaas-Belgia yang megah di Brusel.
Partisipasi Indonesia di Festival Budaya Kultour10 ini selain sebagai memperluas jangkauan promosi pariwisata juga adanya Pusat Budaya Indonesia di Brusel, ujar "Minister Counselor" Pensosbud Diplik, PLE Priatna, kepada koresponden ANTARA London, Rabu
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema mengemukakan, partisipasi Indonesia dalam festival budaya ini merupakan rangkaian dibentuknya lembaga pusat budaya di Eropa yang mengelola berbagai kegiatan seni-budaya, kesenian dan pariwisata Indonesia.
Tidak hanya musik, tarian Indonesia tapi juga prosesi dan pakaian perkawinan adat menjadi daya tarik yang luar biasa bagi masyarakat Eropa, ujarnya.
Perlengkapan gaun pengantin adat Sunda dan Bali yang unik, warna warni tampil beda di tengah parade gaun budaya Eropa lainnya seperti Kazaktan, Usbekistan, Tadjikistan, Rumania, Bulgaria, Kolombia, Yaman, Maroko, China dan bahkan Jepang.
Festival yang dihadiri para perancang busana kondang dari Belgia, "outlet wedding fashion", pengusaha pakaian perkawinan dan masyarakat luas tidak hanya dari Belgia tapi juga dari Belanda.
Alunan suling-degung Sunda dan gamelan Bali mengiring parade gaun pengantin adat memukau decak kagum penonton di Belgia ini ke alam Indonesia.
Koordinator fungsi Pensosbud Diplik PLE Priatna, mengatakan gaun pengantin adat dan prosesi perkawinan adat pun dapat menjadi satu elemen budaya yang penting bagi promosi Indonesia di mancanegara, yang makin mengenal keragaman dan kedalaman tradisi dan adat.
KBRI Brussel juga menjadi tamu kehormatan dalam Charleroi Expo, Festival Laetere di Stavelot dan membuka Pusat Budaya Indonesia di Brussel.
Kesenian Indonesia berupa gamelan Bali binaan KBRI dan para penari semi-professional menampilkan taian Bali, Tari Muli Betanggai hingga Saman dari Aceh, menjadi daya tarik dalam mempromosikan pusat budaya Indonesia, demikian PLE Priatna. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 31-03-2010 13:50:07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar