Selasa, 09 Maret 2010

INDONESIA BERUPAYA REBUT PASAR EROPA DI ITB BERLIN

INDONESIA BERUPAYA REBUT PASAR EROPA DI ITB BERLIN

Berlin, 10/3 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan Indonesia berupaya merebut pangsa pasar Eropa khususnya wisatawan Jerman dalam penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin di gedung Messe Berlin 10 hingga 14 Maret mendatang.
"Saya datang ke Berlin dengan modal optimisme yang tinggi," ujar Jero Wacik kepada koresponden Antara London, usai acara jamuan makan siang di kediaman Dubes RI di Berlin, Selasa siang.
Menteri didampingi Ketua Komisi X DPR RI Prof dr H Mahyuddin Ns dan Wakil Ketua DPR RI Rully Chairul Anwar serta Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata Firmansyah Rahim serta Direktur Promosi Luar Negeri I Gde Pitana.

Menurut Menteri, keamanan di dalam negeri yang selama ini membuat wisatawan ragu ragu untuk berkunjung ke Indonesia, kini sudah mulai berkurang, seiring dengan krisis keuangan dunia juga sudah mulai pulih.

Diakuinya dengan berakhirnya krisis keuangan global, gairah masyarakat Eropa untuk berwisata semakin meningkat yang membuat rasa optimisme tinggi dalam meraih wisatawan Eropa khususnya dari Jerman.

Wisatawan Eropa yang datang berwisata ke Indonesia tahun lalu mencapai tujuh ratus ribu orang dan diharapkan dengan situasi yang kondusif di dalam negeri target yang ingin dicapai sebesar satu juta wisatawan.
"Bila kita bekerja keras dan kompak serta keamanan di dalam negeri semakin baik dengan promosi yang dilakukan, tidak mustahil Indonesia dapat meraih sebesar satu juta wisatawan Eropa," ujarnya.

Jero Wacik juga mengatakan, dengan kehadiran maskapai penerbangan Garuda Indonesia ke Eropa mulai bulan Juni, semakin menambah rasa optimisme dalam merebut pasar Eropa.

Apalagi daerah tujuan wisata Indonesia yang beragam itu makin diminati wisatawan seperti Tanah Toraja, Borobudur, Danau Toba, Lombok dan Bali serta Raja Ampat, ujarnya.

Menurut Menteri, dengan hanya menambah tiga ratus ribu wisatawan dari seluruh negara di Eropa seperti Jerman, Belanda dan Inggris serta Rusia, ia optimis capaian satu juta wisatawan Eropa akan dapat diraih 2010.

Dalam pameran pariwisata ITB Berlin 2010, Indonesia mengusung tema "Heritage" dan "Marine serta vote for Komodo" dengan dukungan sekitar 70 industri pariwisata Indonesia, Persatuan Hotel Seluruh Indonesia serta Garuda Indonesia.

Pameran pariwisata ITB Berlin yang diikuti sekitar 108.000 "trade visitors", 10.000 "exhibitors" dari 180 negara yang dalam penyelenggaraan tahun ini Turki menjadi "partner country" ITB Berlin.

Sebelumnya Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Berlin Eddy Pratomo dalam paparannya mengatakan bagi Indonesia, Jerman merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia di kawasan Eropa.

Jumlah wisatawan asal Eropa ke Indonesia pada 2009 mencapai 641.024 orang, di mana 117.216 di antaranya berasal dari Jerman.

Sementara rata rata pengeluaran wisatawan Jerman ke Indonesia cukup tinggi yakni 1.446,30 dolar AS, sedangkan rata rata pengeluaran wisman ke Indonesia sekitar 1.176 dolar dengan masa tinggal rata-rata 13 hari.

Dikatakannya penerimaan devisa sektor pariwisata 2009 mencapai 7,3 miliar dolar AS atau Rp68 triliun dan menempati urutan ke tiga setelah Migas dan kelapa sawit.

Target yang ingin dicapai pada 2010 sebesar tujuh juta wisman yang akan dapat meraih devisa 7,7 miliar dolar AS atau Rp72,6 triliun itu diharapkan dapat tercapai, dengan target pengeluaran wisman per orang per kunjungan sekitar 1.100 dolar AS.

Dengan strategi promosi yang bersifat cluster atau promosi di satu negara dengan target pasar kawasan, ujarnya.

Dari laporan Asosiasi Perjalanan Jerman 2008, dari total penduduk 82,3 Juta, 73 juta di antaranya atau sebesar 88 persen melakukan perjalanan (liburan) dalam setiap tahunnya. Sebesar 68,8 persen berlibur keluar Jerman, sebagian besar memilih destinasi ke Eropa sedangkan 6,2 persen memilih ke Amerika, Australia dan Asia.

Menurut Dubes, ITB Berlin bagi KBRI merupakan titik puncak dari kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan selama ini dengan dikemas dalam berbagai acara dan melibatkan berbagai elemen seperti Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), kelompok budaya, "friends of Indonesia". (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 10-03-2010 10:05:38

Tidak ada komentar: