Minggu, 24 Juni 2012

HASSELT PLAN OF ACTION


INDONESIA INTEGRATED LUNCURKAN "HASSELT PLAN OF ACTION"

            Hasselt, Belgia, 24/ 6 (ANTARA) -  Indonesia Integrated yang terdiri dari professional dari berbagai negara di Eropa meluncurkan "Hasselt Plan of Action" sebagai langkah awal dari hasil konferensi   yang digelar di Hotel Radisson Blu, Hasselt, Belgia, Sabtu(23/6).

           Konferensi yang dibuka  Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Luxembourg dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno  diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara diantaranya Jerman, Perancis, Austria, Belanda, Inggris dan Belgia.

           Dalam diskusi yang berlangsung selama sehari penuh di daerah wisata Hasslet di dibahas berbagai  topik diantaranya penerapan "Light Rail, the Green Solution to Improve the Public Transportation System in Indonesia" yang disampaikan Widoyoko dari Belanda.

           Widoyoko dalam makalahnya membahas mengenai pengunaan sistem transporasi "light rail" seperti tram yang dapat mengatasi kemacetan yang selama ini dialami di Jakarta.

           Sebenarnya pengunaan tram di Jakarta lebih dulu ketimbang  di Belanda, ujar W Widoyoko yang menjadi representative PT INKA di Belanda. "Sayangnya angkutan yang dapat mengangkut banyak penumpang itu dihapuskan bahkan rel tram yang dulu melingkar di luar pusat  kota itu sudah tidak ada bekasnya," ujarnya.

           Padahal banyak keunggulan dari angkutan masal, selain bisa  mengurangi emisi juga dapat membantu penghijauan seperti yang dilakukan di Belanda.

           Sementara itu Dr Nurul Taufiqu Rochman dari Masyarakat Nano Indonesia  menyampaikan paparannya mengenai "Transfer of NANO Technology: Towards an Independent Nation" , mengatakan banyak yang bisa dilakukan  professional dalam melakukan penerapan teknologi bagi kesejahteraan rakyat.

           Konferensi Indonesia Integrated semakin menarik dengan berbagai paparan oleh para professional Indonesia baik yang bekerja sebagai di Eropa maupun di tanah air, khususnya dalam pemanfaatan energy.

           Diantaranya paparan "Energy and Its Related Issues"  oleh  Muhammad Nadjib  dari Total Indonesie Perancis. Dalam kesempatan itu juga disampaikan masalah "Pertamina's Role and Strategy to Safeguard National's Energy Seecurity"  oleh Director of Planning, Investment and Risk Management, Pertamina, M. Afdal Bahaudin.

           Dalam konferensi selain membahas Risk Appetite and Public Awareness Issues: Life Cycles for Investment in Indonesia oleh Eddy Setiohandono/Practitioner and Business Consultant, juga pemanfaatan teknologi serta peluang tenaga kesehatan khususnya perawat yang bekerja di Eropa. 
      Pada akhir konferensi para peserta sepakat meluncurkan "Hasselt Plan of Action dan  Soft Launching website The Indonesia Integrated".

                                                                         Pland of Action
      Dalam Hasselt Plan of Action 2012 disepakati mempromosikan pertukaran ide, pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai sektor masyarakat,  merangsang aliran investasi dari luar negeri ke Indonesia dan sebaliknya.

           Selain itu  peserta juga sepakat mendukung ekspansi pasar yang sehat bagi perusahaan indonesian bermanfaat bagi semua, mengembangkan sarana komunikasi yang diperlukan, pembuatan database sesuai dengan keahlian dan kompetensi,  mailing list, website, media atau jaringan social.

           Hasselt Plan of Action itu juga mencakup perencanaan langkah-langkah untuk memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia oleh para professional Indonesia dan juga   digelarnya  pertemuan rutin yang berfungsi sebagai mekanisme meninjau semua kegiatan.

           Disainer engineer dari Luthansa Technik, Triyoga Waskito kepada ANTARA usai konferensi mengakui bahwa dengan dibentuknya Indonesia Integrated bagi professional Indonesia di Eropa merupakan suatu terobosan.

           Ide tidak saja datang dari atas tetapi juga dari bawah dimana para professional di Eropa mempunyai suatu wadah yang dapat dimanfaatkan bagi kemajuan Indonesia, demikian Triyoga Waskito.

           Sementara itu Ahmad Aki Baihaki mengakui bahwa tenaga professional Indonesia bisa bersaing dengan professional asal India, asal saja kita bisa bersatu dan mau saling bekerjasama.

           Ahmad Aku Baihaki yang memiliki spesialis dalam "content Management System Web application Mobile Site" merasa yakin profesional mempunyai kemampuan yang lebih dari Profesional Indonesia.

           Enik Meidiati, seorang perawat yang bekerja di Belanda mengakui bahwa permintaan tenaga ahli di bidang keperawatan khususnya bagi manula di Belanda cukup besar. Kini tinggal bagaimana perawat Indonesia meraih peluang yang ada apalagi Indonesia dan Belanda mempunyai hubungan sejarah yang panjang.

    ***3***   (ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 24-06-2012 06:35:41

         

Tidak ada komentar: