INVESTOR TATARSTAN BERMINAT
TANAMKAN MODAL DI INDONESIA
London, 19/6 (ANTARA) - Ketua PBNU,
KH. Said Aqil Siradj berhasil menggaet investor Rusia untuk menanamkan modalnya
di Indonesia khususnya dalam bisnis pertambangan.
Hal itu terungkap dalam pertemuannya
dengan Dewan Mufti Rusia dan ditandatanganinya Letter of Intent (LoI), demikian
keterangan yang diterima dari Penanggungjawab Fungsi Pensosbud BRI Moskow, M.
Aji Surya di London, Selasa.
Dalam acara makan malam di Tatarstan,
delegasi NU dipimpin Kyai Said Aqil sedangkan
tim negara bagian Tatarstan diketuai Kepala Kantor Hubungan Luar Negeri,
Iskander Muflikhanov.
Sebelumnya pengusaha Arief Budiman
Sukmawira menandatangani LoI bersama mitranya Ramil Mavlyutov, pimpinan
Tatarstan Trade House (TTH) disaksikan Kyai Aqil Siradj.
Ke dua belah pihak sepakat untuk segera
mendetailkan kerjasama di bidang tambang di Indonesia dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
Pengusaha Tatarstan akan berkunjung ke
Indonesia Juli mendatang guna melihat beberapa lokasi tambang yang ditawarkan
serta membicarakan rencana pembelian helikopter angkut serta peralatan berat
yang terkait dengan penambangan yang diproduksi di Kazan.
Selain itu, beberapa kerja sama lain
seperti sektor telekomunikasi saat ini sedang dalam penjajagan lebih lanjut.
Bahkan, kini NU telah menunjuk beberapa orang Rusia untuk melicinkan bisnis
dengan Rusia.
Dalam waktu kurang dari satu tahun,
bila semua lancar, maka kerja sama riil NU-Rusia ini kemungkinan akan
menggelinding.
Sebelum pendandatangan LoI, rombongan
Ketua PBNU yang didampingi M. Aji Surya, Penanggungjawab Fungsi Pensosbud KBRI
Moskow, bertemu dengan Presiden Tatarstan, Rustam Minikhanov di kantor
kepresidenan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Rustam
menyimak konsep NU yang mengedepankan persaudaraan, persatuan bangsa, toleransi
dan anti kekerasan.
Diskusi tersebut menggarisbawahi
pentingnya kerjasama di bidang pendidikan, kebudayaan dan ekonomi.
"Kerja sama bidang ekonomi antara
muslim Indonesia dan Rusia harus segera diawali. NU melalui asosiasi
pengusahanya siap pro aktif, sambutan di
Rusia luar biasa," ujar KH. Said Aqil Siradj.
Sehari sebelumnya delegasi NU bertemu dengan Dubes RI Moskow,
Djauhari Oratmangun, pengusaha muslim Moskow dan menandatangani Nota
Kesepahaman (MoU) dengan Kantor Dewan Mufti Rusia (DMR). MoU tersebut merupakan
payung bagi kerja sama bidang kebudayaan, sosial dan ekonomi antara PBNU dan
DMR.
Sebagai langkah awal, ke dua belah
pihak akan mengirimkan wakilnya dalam musabaqah tilawatil Quran (MTQ) NU di
Pontianak, awal Juli dan MTQ
internasional di Moskow September. NU siap memberikan lima beasiswa bagi muslim
Rusia, kata Marsyudi Syuhud, Sekjen NU.
Dubes RI Moskow menyambut gembira
perkembangan positif yang menurutnya, kerjasama dengan 25 juta muslim Rusia
harusnya dimulai sejak lama karena potensinya yang sangat besar.
"Selain NU, saya ingin mengundang
Muhammadiyah dan organisasi lain untuk meningkatkan people-to-people contact
dengan Rusia agar dapat manfaat sebesarnya," katanya.
***2***
(ZG)
(T.H-ZG/C/S004/S004) 19-06-2012
12:03:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar