UNIVERSITAS
EXETER BUKA KAJIAN INDONESIA
London, 2/6 (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad
Nuh meresmikan pendirian Kajian Indonesia di Universitas Exeter , Inggris.
Kajian Indonesia dituangkan di dalam
Letter of Intent yang ditandatangani Dirjen Dikti, Prof. Djoko Santoso dan
Senior Deputy Vice Chancellor Prof. Neil Armstrong, ujar Atase Pendidikan di London, Prof Fauzi
Soelaiman, kepada ANTARA London, Sabtu.
Mendikbud menyatakan penandatanganan
itu merupakan titik dimana kedua belah pihak maju ke depan untuk mengembangkan
Kajian Indonesia. "Tidak ada ruang untuk kembali ke belakang,"
ujarnya.
Kemdikbud melalui Direktorat
Pendidikan Tinggi menawarkan beberapa program yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang
kegiatan seperti pertukaran pengajar melalui program SAME (Scheme for Academic
Mobility and Exchange).
Skema ini dapat diperluas menjadi
Visiting Fellow selama satu atau dua tahun bagi dosen-dosen di Indonesia
melakukan penelitian sekaligus mengajar materi-materi mengenai Indonesia. Kerja sama jug meliputi pertukaran mahasiswa
Indonesia dan Exeter.
Pihak Direktorat Pendidikan Tinggi,
ujar Sekretaris Direktorat Pendidikan
Tinggi, Dr. Harris Iskandar, memberikan kesempatan seluasnya kepada mahasiswa
di Exeter untuk mempelajari Indonesia, baik bahasa maupun budaya, melalui
program Dharmasiswa yang setiap tahunnya mengalokasikan 1.000 beasiswa kepada
mahasiswa asing.
Pendirian Kajian Indonesia di
Universitas Exeter dinilai strategis karena universitas tersebut memiliki
Institute of Arab and Islamic Studies yang memiliki reputasi yang sangat baik
di Inggris dalam kajian Dunia Islam, khususnya Timur Tengah yang akan
menjadi payung bagi Kajian tersebut.
Perubahan politik di beberapa negara
penting kawasan itu memberikan peluang bagi meningkatnya perhatian dan kajian
terhadap dunia Islam dan masuknya Indonesia di dalam kajian-kajian tersebut
akan memberikan sumbangan bagi perubahan sosial politik yang sedang terjadi di
Timur Tengah.
Syahrul Hidayat, PhD yang turut
membidani lahirnya kajian mengenai Indonesia di Exeter ini, mengatakan:
"Pengalaman-pengalaman Indonesia dalam melalui proses perubahan politik
menuju demokrasi yang lebih mapan menjadi nilai lebih daya tarik Indonesia
dalam konteks kajian Islam secara lebih luas."
Selain penelitian dan pengajaran mengenai
Indonesia, Kajian tersebut juga akan memperkenalkan budaya Indonesia melalui
kelas pengajaran Bahasa Indonesia dan pameran benda-benda bersejarah yang
berkaitan dengan produk budaya masyarakat Muslim Indonesia.
Diharapkan Kajian Indonesia di Exeter
ini akan memiliki program studi yang menawarkan gelar untuk tingkat bachelor
maupun master.
Univesitas Oxford
Mendikbud juga mengunjungi Universitas Oxford dan disambut oleh Vice
Chancellor Prof. Andrew Hamilton yang
menyatakan kegembiraannya atas kunjungan Menteri dan berharap lahirnya
kerja sama yang lebih kongkrit.
Salah satu College yang menyatakan
minatnya untuk membuka program kajian mengenai Indonesia adalah Green Templeton
College.
College yang pernah menjadi tempat
belajar Margaret Tatcher ini menawarkan sebuah gagasan pendirian Kajian Asia
Tenggara yang selama ini absen di universitas-universitas terkemuka di dunia,
termasuk Oxford.
Berbeda dengan Exeter yang menekankan
kepada kajian masyarakat Indonesia dengan sudut pandang kajian Islam, Oxford
menawarkan sebuah studi multi disiplin yang berbasiskan kepada kesehatan.
Walaupun demikian, studi ini
akan mengembangkan kajian yang melibatkan ahli sosial, terutama antropologi
kesehatan dan linguistik.
Salah satu implementasi dari kajian
kesehatan di Indonesia yang bertempat di Oxford adalah penelitian mengenai
malaria yang dilakukan oleh Prof. Simon Hay yang telah secara formal dibakukan
dalam Eijkman Oxford Clinical Research Unit (EOCRU).
Gagasan ini disambut Mendikbud dan
berharap dapat dituangkan dalam konsep kegiatan yang memiliki kesesuaian dengan
program yang dimiliki oleh Kemdikbud. Prof Fauzi Soelaiman, Atase Pendidikan di
London akan bekerja bersama Oxford untuk merumuskan kerja sama antara kedua
belah pihak. ***3***
(ZG/b)
(T.H-ZG/B/F001/F001) 02-06-2012
08:59:09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar