"GREENPRENEURSHIP
CHALLENGE" GELAR WORKSHOP BATIK RAMAH LINGKUNGAN
London, 3/6 (ANTARA) - "Batik is more than just a trend",
menjadi tema "Greenpreneurship
Challenge; Green With Batik kompetisi bisnis yang diadakan Youth Desk Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.
Greenpreneurship Challenge mengajak
masyarakat terutama pemuda Indonesia dalam berperan aktif melestarikan
kebudayaan bangsa dalam hal ini batik yang menekankan batik saat ini bukan
hanya menjadi trend melainkan upaya pelestarian budaya, ujar Public Relation
Team, Yuniar Roesna kepada Antara, Minggu.
Koordinator Youth Desk Indonesia
National Commission for UNESCO Edwin Leo Mokodompit, mengatakan kegiatan ini
merupakan bentuk partisipasi aktif pemuda Indonesia dalam pelestarian
kebudayaan dan lingkungan dengan cara yang unik dan kreatif.
Dikatakannya Greenpreneurship
Challenge merupakan Youth Led Initiative Programme yang terbentuk atas dasar
inisiatif rekan-rekan pemuda yang memiliki perhatian khusus terhadap
peningkatan kapasitas pemuda dan lingkungan.
Youth Desk Indonesia National
Commission for UNESCO memberikan dukungan dan memfasilitasi pemuda agar terus
mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kepedulian terhadap bidang
pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Sementara itu, Project Officer
Greenpreneurship Challenge, Mia Amelinda menyatakan acara Greenpreneurship
Challenge bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya pemuda
bahwa batik ramah lingkungan dan diharapkan akan ada banyak lagi business yang
menerapkan sustainable development.
Workshop dipimpin Yuanita Suryadini
Msi, Project Officer Clean Batik Initiative (CBI) and Senior Business
Development Consultant dan Edwin Leo Mokodompit, Youth Desk Coordinator
Indonesia National Commission for UNESCO.
Basis konsep dari acara ini mengadopsi dari
konsep Sustainable Development (eco-preneurship) yang berusaha untuk
mengkampanyekan green-lifestyle demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Tema yang diusung saat ini, yaitu
"Switch Your Business into Green", kompetisi ini memberikan tantangan
kepada setiap peserta untuk mengubah bisnisnya menjadi lebih hijau dan ramah
lingkungan.
Para peserta terpilih akan dibekali
pelatihan selama empat hari di Jakarta
yang meliputi company visit, inspirational training, seminar, dan lain
sebagainya.
Pemuda selalu menjadi fokus penting
program-program yang dilaksanakan oleh UNESCO, bahkan UNESCO menjadi badan PBB
pertama yang menetapkan dan merencakan program yang spesifik untuk pemuda
dengan dibentuknya Youth Desk Indonesia National Commission for UNESCO.
UNESCO mengakui pemuda adalah aset dan
menjadi bagian penting dalam proses pembangunan, oleh karena itu pemuda tidak
cukup hanya didengarkan tetapi harus menjadi bagian integral dari proses
pembangunan.
Para pemuda turut berpartisipasi aktif
dalam proses berfikir kritis serta serta penelitian empiris untuk mencapai
solusi atas berbagai tantangan baru yang dihadapi.
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO
sejak tahun 2006 telah mengikutsertakan pemuda pada berbagai kegiatannya, yang
kemudian di tahun 2008 menjadi Youth Empowerment Team hal ini disadari penting
artinya partisipasi pemuda pada pembangunan nasional.
Youth Desk didirikanlah Di tahun 2010
sebagai wadah dalam memfasilitasi para pemuda Indonesia untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pembangunan masyarakat Indonesia dan peningkatan kapasitas
pemuda Indonesia secara resmi berada dibawah koordinasi Komisi Nasional
Indonesia untuk UNESCO.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 03-06-2012
06:04:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar