London, 13/6 (ANTARA) - Perkumpulan
masyarakat Indonesia "Joglo Semar" mengadakan gelar Budaya Jawa dan
Indonesia yang berlangsung di "Sale Communal" yang berada di daerah
Petit Lancy, pingiran kota Jenewa, Swiss.
Pensosbud KBRI Bern Mohammad Budiman
Wiriakusumah kepada ANTARA London, Rabu mengatakan Paguyuban Joglo Semar yang
berpusat di kota Jenewa didirikan Januari 2010 beranggotakan 102 orang.
Dalam acara pagelaran budaya
tersebut hadiri Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani
bersama Dubes Djoko Susilo dan ikut
menyanyikan lagu "Gundul-gundul pacul".
Menurut ketua Paguyuban Sri Joko
Wiyono, Joglo Semar awalnya terdiri dari anggota masyarakat Indonesia yang
datang dari daerah Jogjakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya.
Pagelaran budaya ini juga menjadi
ajang promosi budaya Indonesia kepada masyarakat setempat dengan mengundang
keluarga dan kerabat dari berbagai negara yang khususnya bertenpat tinggal di
kota Jenewa, yang terkenal sebagai kota internasional dan merupakan markas
besar PBB dan organisasi Internasional lainnya.
Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan
Keharyapatihan Liechtenstei Djoko Susilo merasa bangga dengan adanya Joglo
Semar yang turut secara aktif berpartisipasi dalam mempromosikan budaya
Indonesia yang sangat beragam.
Namun dalam perkembangannya banyak
masyarakat Indonesia lainnya yang berasal dari daerah lain ikut bergabung dalam
paguyuban ini.
Dikatakannya salah satu tujuan dari
Paguyuban ini adalah sebagai rumah silaturahmi sekaligus sebagai tempat untuk
menggali budaya Indonesia khususnya budaya Jawa.
Berbagai kegiatan dilakukan diantaranya
membuat kelas belajar gamelan, belajar menari Jawa dan tarian daerah lainnya,
demo masakan Indonesia dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
promosi budaya Indonesia.
Diakuinya banyak tantangan yang dihadapi
paguyuban ini diantaranya adalah permasalah tempat/lokal untuk mengadakan
pertemuan mengingat anggota paguyuban semakin hari semakin bertambah.
Namun hal ini tidak membuat pengurus
putus asa, salah satu jalan keluarnya adalah dengan menggunakan gedung
pertemuan yang dimiliki pemerintah komunal setingkat kecamatan yang memberikan
kesempatan kepada perkumpulan asing melakukan kegiatan budaya.
Bahkan dalam kegiatannya juga secara
aktif mengajak masyarakat asing untuk bergabung belajar menabuh gamelan dan
menari.
Selain gamelan dan tarian Jawa acara
pada siang hari itu juga diisi oleh tarian tariandari daerak Bali dan Sumatera
dan acara ditutup dengan penarikan undian tombola dengan hadiah pertama tiket
ke Bali sumbangan dari perusahaan penerbangan KLM dan Air France. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 13-06-2012
05:35:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar