PROFESIONAL RI DI EROPA LUNCURKAN "INDONESIA
INTAGRATED"
Hasslet,
Brusel 23/6 (ANTARA) - Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai profesi
mendeklarasikan terbentuknya "Indonesia Integrated" di Dusun Hasslet,
Brusel, Sabtu.
Duta Besar RI
untuk wilayah Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno kepada
ANTARA London, Sabtu mengakui KBRI Brusel menfasilitasi terbentuknya
"Indonesia Integrated".
Dalam
konferensi pertama Indonesia Integrated mempertemukan antara para pemangku
kepentingan dari Indonesia dan Profesional Indonesia yang tergabung dalam
Indonesia Integrated dihadiri lebih dari 100 orang dari berbagai negara di
Eropa seperti Belanda, Jerman, Inggris, Perancis dan Brusel.
Dikatakannya saat
ini banyak sekali WNI maupun WN Asing keturunan Indonesia yang bekerja di
berbagai perusahaan lokal maupun multinasional.
Putra-putri
Indonesia ini berhasil menunjukkan performance dan dipercaya menduduki posisi
strategis di berbagai sektor seperti minyak di Total, otomotif BMW, Continental, Henkel, ICT Nokia, farmasi,
transportasi, kedokteran, perkapalan, lingkungan, statistik, seni dan
entrepreneurs.
KBRI Brussel,
dengan berkoordinasi dengan KBRI Den Haag, KBRI Paris, KBRI London dan KBRI
Berlin memfasilitasi pembentukan wadah bagi para profesional Indonesia yang
bekerja di Eropa dalam bentuk suatu working network of Indonesian
Professionals.
Wadah yang
diusulkan bernama Indonesia Integrated bersifat terbuka, kumpulan pribadi-pribadi, non profit, konsensual,
network dan bukan organisasi yang rigid, bukan onderbouw KBRI, fun dan
semata-mata ditujukan bagi pembangunan di Indonesia.
Indonesia
Integrated untuk tahapan selanjutnya, melalui KBRI dapat diperkenalkan kepada
seluruh pemangku kepentingan di Indonesia yang mungkin membutuhkan keahlian
para profesional tersebut. Pemangku kepentingan tersebut dapat berasal dari
instansi pemerintah, swasta maupun akademisi. Media komunikasi yang dapat
dipergunakan adalah website, emails dan mungkin dengan teleconference.
Dalam hal ini
KBRI Brussel memiliki fasilitas untuk melakukan teleconference dan tahap
berikutnya Profesional Indonesia diharapkan menjadi agent of investment, yaitu
orang yang memfasilitasi investasi dari perusahaan tempat mereka bekerja ke
Indonesia.
Untuk tahap
awal, yang paling perlu dilakukan adalah "to make people meet others"
yaitu mempertemukan para Profesional Indonesia dengan sesama rekannya yang
mungkin hidup di negara-negara Eropa lainnya.
Bonding ini
diperlukan guna memperkuat sinergi yang akan terbentuk secara segi tiga, yaitu
di antara para Profesional Indonesia sendiri serta antara Profesional Indonesia
dan stakeholders di Indonesia.
Saat ini sudah
tercatat lebih dari 100 Profesional Indonesia dari berbagai sektor yang hadir
dan bertemu dengan para pemangku kepentingan dari Indonesia.
Diharapkan
profesional Indonesia bertatap muka langsung dengan profesional lainnya dan
pemangku kepentingan untuk membahas kemungkinan expertise sharing,
consultation, advisory. Tujuan hanya satu membangun best practices or method
untuk menyalurkan keahlian para profesional Indonesia dalam proses pembangunan
nasional di Indonesia.
Stakeholder
yang sudah mengonfirmasikan kehadirannya adalah Dr. Nurul Taufiqu Rochman,
Ketua Masyarakat Nano Teknologi Indonesia yang juga peneliti LIPI. Selain itu
Direktur Perencanaan, Investasi dan Manajemen Risiko PT. Pertamina juga akan
hadir untuk berbicara dengan ahli perminyakan kita di Eropa.
Pembentukan
Indonesia Integrated difokuskan stakeholders yang berasal dari BUMN? Hampir 40
persen perekonomian Indonesia ditopang oleh BUMN. Untuk itu apabila BUMN bisa
tumbuh menjadi global corporate yang bersih dan modern, maka multiplier effect-nya
akan dirasakan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya segelintir orang-orang
yang tidak bertanggungjawab.
Selain itu
KBRI Brusel juga menghadirkan wakil dari GlobalScot, yaitu network yang
dibangun oleh para Profesional Skotlandia yang berdiam di empat benua. GLobalScot berhasil mendorong
peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan Skotlandia dalam menghadapi kompetisi
dengan perusahaan multinasional serta mampu memfasilitasi masuknya investasi
dari luar negeri ke Skotlandia.
Demikian pula
orang-orang India dan Viet Nam telah melakukan hal yang sama. Dengan potensi
sumber daya yang dimiliki oleh Profesional Indonesia di luar negeri, diharapkan
juga bisa melakukan hal yang sama.
Sebagai orang
Indonesia yang sudah lama berdiam di Eropa, momen pembentukan jaringan
Profesional Indonesia ini dihadiri lebih dari 100 tidak hanya sesama
Profesional Indonesia yang hidup di Belanda, Belgia, Luksemburg, Jerman dan
Perancis, tetapi juga stakeholders dari Indonesia.
***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 23-06-2012 06:50:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar