KOLEKSI BATIK HARTINI SOEKARNO
DIPAMERKAN DI HAMBURG
London, 9/6 (ANTARA) - Kolekasi batik milik istri Presiden Pertama
RI, Hartini Soekarno, serta koleksi karya maestro batik Indonesia, Iwan Tirta,
dipamerkan di Museum für Völkerkunde, Hamburg, hingga 10 Juni.
"Pameran bertema Keindahan Batik
atau 'Die Schönheit der Batik' itu diadakan KJRI Hamburg bekerja sama dengan
Museum Etnologi (Museum für Völkerkunde) Hamburg dan anggota Perhimpunan
Pencinta Kain Adat Indonesia (Wastaprema)," demikian keterangan KJRI
Hamburg yang diterima ANTARA London, Sabtu.
Lebih dari 200 tamu undangan memadati
Ruang Auditorium Museum für Völkerkunde - Hamburg, di antaranya pejabat
pemerintah Hamburg, Consular Corps, Friends of Indonesia (DIG), pengusaha,
akademisi dan media massa.
Konsul Jenderal RI Hamburg, M. Estella
Anwar Bey, mengatakan pameran batik ini merupakan salah satu dari rangkaian
kegiatan yang diadakan KJRI Hamburg dalam rangka merayakan hubungan diplomatik
RI - RFJ yang pada tahun ini genap berusia 60 tahun.
"Hubungan yang tidak singkat itu
telah melahirkan kerja sama yang baik antara kedua negara di berbagai bidang
seperti ekonomi, politik, dan sosial budaya," ujarnya.
Namun, diyakini bahwa di bidang
kebudayaan tidak semua orang Indonesia mengenal budaya Jerman dan sebaliknya
tidak semua orang Jerman mengenal budaya Indonesia.
Menurut dia, KJRI ingin memperkenalkan
salah satu warisan budaya Indonesia produk tekstil tradisional Indonesia yang
memiliki nilai sangat tinggi berupa Batik.
"Dalam setiap motif dan warnanya
memiliki makna dan filosofi yang berbeda," ujar Konjen RI.
Senada dengan itu, Direktur Kerja Sama
Internasional - Senat Hamburg, Uwe Ram, mengatakan hubungan bilateral Jerman -
Indonesia selama ini berlangsung dengan baik.
"Indonesia sendiri telah
mengalami banyak perubahan dibanding ketika saya berkunjung pada 15 tahun
silam," katanya.
Selama dua tahun terakhir ini data
ekonomi makro Indonesia menunjukkan perkembangan positif dan sangat prospektif,
selain itu sebagai salah satu anggota G-20, peran Indonesia di kancah
internasional semakin penting, ujarnya.
Terkait dengan penyelenggaraan pameran
batik, Uwe Ram menyambutnya dengan baik dan mengharapkan melalui kegiatan ini, pengetahuan dan kecintaan
masyarakat Jerman terhadap budaya Indonesia semakin meningkat.
Harapan senada disampaikan Direktur
Museum für Völkerkunde - Hamburg, Prof.
Dr. Wulf Köpke. Ia menyebutkan kerja
sama antara Museum für Völkerkunde dan KJRI Hamburg berlangsung sejak lama.
Kedua institusi kerapkali bekerja sama
dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi seni dan budaya, salah satunya
adalah kegiatan pameran batik itu.
Presentasi mengenai batik disampaikan
Brigitte Willach, seniman lukis dari Hannover yang sejak tahun 1985 mendalami
seni batik Indonesia dan aktif menjadi pembicara dalam berbagai acara mengenai
batik diseluruh dunia, termasuk World Batik Summit 2011 di Jakarta.
Willach menjelaskan sejarah batik, pusat
pembuatan batik di Indonesia, jenis dan makna corak batik, serta proses
pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing dan teknik pembuatan corak
batik menggunakan canting dan aplikasi "malam" (wax) sebagai bahan
perintang warna.
Di akhir presentasi diperagakan cara
pemakaian kain tradisional batik serta peragaan busana oleh 18 model anak-anak
dan remaja mengenakan beragam jenis kain batik mendapatkan sambutan dari
undangan membuat suasana malam makin semarak.
Setelah menyaksikan peragaan busana,
para tamu undangan dipersilakan meninjau ruang pameran batik di Paviliun
Indonesia sambil menikmati jajanan pasar tradisional Indonesia.
Dalam penyelenggaraan pameran batik
itu, tampak hadir tiga pakar batik Indonesia asal Jerman, yaitu R. Smend di Köln,
Annegret Haake dari Frankfurt dan
Brigitte Willach di Hannover serta seorang pakar batik Indonesia dari
Australia, Dr. Maria Wronska Friend.
Pameran yang berlangsung hingga 10
Juni itu juga menampilkan koleksi kain batik dari berbagai daerah di Pulau Jawa
seperti Cirebon, Banyumas, Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Garut, Lasem dan
Palembang. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 09-06-2012
08:27:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar