PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI VENEZIA
London, 19/6
(ANTARA) - Wayang kulit membuka sejarah baru dalam seni pertunjukan di Italia,
untuk pertama kalinya pertunjukan wayang di tampilkan di Venezia dan mendapat sambutan meriah sekitar sekitar
600 penonton.
Bekerja sama
dengan Insitut Seni Indonesia Yogyakarta, Yayasan Giorgio Cini dan didukung
Keuskupan (patriarch) Venezia, KBRI Vatikan menampilkan pertunjukan wayang
kulit dengan lakon Anoman Duta di Teater Goldoni, ujar Sekretaris Tiga KBRI Tatasuci Vatikan
Bonifacius R. Wijayanto kepada ANTARA London, Selasa.
Di teater yang
berusia sekitar 390 tahun tersebut, kelompok Saraswati Dance Company dari
Institut Seni Indonesia Yogyakarta membuka pementasan wayang kulit dengan
tarian Golek Lambangsari dan Bambangan Cakil.
Lakon Anoman
Duta berdurasi selama 40 menit meskipun tanpa menggunakan terjemahan ke dalam
bahasa Italia namun penonton menikmati
pertunjukan dari awal hingga akhir.
Pembawa acara
hanya menyampaikan mengenai lakon yang dimainkan pada malam itu sebagai
pengantar dalam Bahasa Italia.
Dubes RI untuk
Takhta Suci Vatikan, Budiarman turut menyaksikan pertunjukan, menyampaikan
sudah saatnya wayang kulit diperkenalkan
kepada publik Eropa, khususnya Italia.
Wayang kulit
Indonesia selain khas, juga memiliki peran yang besar dalam upaya penyebaran
agama di Indonesia.
Oleh
karenanya, tidaklah mengherankan apabila UNESCO menganugerahkan status wayang
Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Dubes
Budiarman menyampaikan, pemilihan Venezia sebagai tujuan pertama dari muhibah
budaya ISI Yogyakarta di Italia bukanlah tanpa alasan.
Venezia dengan
keunikannya sebagai kota yang dibangun di atas air, memiliki visi yang kuat dalam
pengembangan pariwisata di Italia, ujarnya.
Dikatakan,
kuatnya dukungan tersebut juga ditunjukkan dengan maraknya berbagai pementasan
budaya di kota tersebut guna menjaring wisatawan. Hal itu adanya kantor layanan
pastoral pariwisata pada Keuskupan Venezia.
Diharapkan
dengan munculnya animo positif 600 penonton yang memadati Teater Goldoni guna
menyaksikan lakon Anoman Duta tersebut akan memicu efek domino bagi
pengembangan pariwisata di Indonesia.
***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 19-06-2012 05:41:29
ISI JOGJA
NGAMEN DI TERMINI ROMA
London,
19/6 (ANTARA) - Suasana senja di
penampungan tuna wisma Caritas Diocesana di kawasanTermini Roma yang biasanya
diwarnai cengkerama kaum tuna wisma dan para sukarelawan, mendadak berubah saat
pengrawit dan penari dari ISI Yogyakarta tiba.
Kelompok seni
ISI berada di Italia dalam rangka
kegiatan muhibah budaya di Italia tersebut tampil menghibur kaum tuna wisma
yang berada di shelter tersebut.
Sekretaris Tiga KBRI Tatasuci Vatikan
Bonifacius R. Wijayanto kepada ANTARA London, Selasa mengatakan kegiatan amal
didukung KBRI Vatikan, ISI Yogyakarta dan Caritas Diocesana Roma berlangsung
dengan sangat sederhana diadakan di kantin Caritas Diocesana.
Para pengrawit
duduk beralaskan kain putih dan para penari menari diatas panggung lantai
keramik yang kusam, tanpa peralatan konser maupun tata cahaya yang spektakuler.
Kondisi
seperti ini tidak mengurangi meriahnya acara hiburan amal ini apalagi penonton
menikmati hiburan yang menampilkan berupa langgam dan tari tradisional dari
Jawa Tengah dan Jawa Barat yang dikemas dengan durasi kurang lebih 45 menit.
Hal ini
didukung para penari ISI Yogya yang jsangat komunikatif dengan penonton, dan
mengajak tuna wisma tersebut menari bersama-sama.
Meskipun
sangat asing di telinga, nampak bahwa para tuna wisma tersebut menikmati dan
memberikan apresiasi dengan kehadiran
kelompok ISI Yogyakarta untuk menghibur mereka.
Rektor ISI Yogyakarta Prof. A.M. Hermien
Kusmayati, dalam kesempatan terpisah menyampaikan penampilan untuk kaum papa
semacam ini sebagai untuk mengingatkan seni bagi semua insan, baik mereka yang
beruntung memiliki hidup yang baik maupun yang papa.
Dubes RI untuk Takhta Suci, Budiarman
dalam kesempatan terpisah menyebutkan kegiatan pertunjukan amal ISI Yogyakarta
merupakan wujud kepedulian terhadap kaum papa, selaras dengan pandangan Takhta
Suci.
Dikatakannya
Takhta Suci senantiasa memperhatikan kehidupan kaum papa, yang salah satunya
ditunjukkan dengan kegiatan Caritas, termasuk Caritas Diocesana Roma, berupa
penyediaan shelter bagi kaum tuna wisma.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 19-06-2012 05:41:2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar