PM
BENKIRANE: INDONESIA DAN MAROKO ADALAH SAUDARA
London, 9/6 (ANTARA) - Perdana
Menteri (PM) Maroko Abdelilah Benkirane mengakui hubungan Indonesia dan Maroko
telah melewati batas-batas formalitas
selayaknya saudara sendiri.
Hal itu diungkapkan PM Maroko ketika
menerima Duta Besar RI untuk Maroko Tosari Widjaja yang melakukan kunjungan
kehormatan di kantornya di samping Istana Raja Maroko di Rabat, demikian
keterangan KBRI Rabat yang diterima ANTARA London, Sabtu.
"Marhaban ahlan wa sahlan,
selamat datang Indonesia dan Maroko," ujar PM Abdelilah Benkirane
Benkirane yang baru sekitar enam bulan memimpin kabinet Maroko dan dalam
pertemuan itu didampingi Menteri Negara Abdellah Baha.
Di awal pembicaraan, Dubes Tosari
menyampaikan salam hangat Presiden RI dan bangsa Indonesia serta mengucapkan
selamat kepada bangsa Maroko yang telah berhasil melewati masa-masa krisis Arab
Spring dengan damai.
Ucapan selamat juga disampaikan atas
terpilihnya Abdelilah Benkirane sebagai Perdana Menteri yang memimpin kabinet
pemerintahan Maroko pasca reformasi konstitusi 2011.
Dubes Tosari meyakini bahwa Maroko ke
depan akan semakin maju di era demokrasi yang semakin terbuka.
Dalam kesempatan itu Dubes Tosari
menyampaikan hubungan erat kedua bangsa ini sudah terjalin sejak zaman Ibnu
Batutah menginjakkan kaki di Samudera Pasai sampai era perang kemerdekaan
antara Presiden Soekarno dan Raja Mohamed V dan pelaksanaan KAA 1955 pertama
kali di Bandung.
"Indonesia pun sampai sekarang
tetap merasa dekat dan selalu mendukung Maroko di berbagai fora internasional,
termasuk persoalan penyelesaian Sahara Barat melalui jalur PBB dengan inisiatif
opsi otonomi khusus. Indonesia siap berbagi pengalaman penanganan Aceh dalam
penyelesaian krisis Sahara Barat di Maroko," ujar Dubes Tosari.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas
berbagai peluang kerja sama bilateral di berbagai bidang melalui peningkatan
"people to people contact".
Saat ini, sebagaimana Dubes RI
menginformasikan, terdapat sekitar 110 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar
di Maroko.
Sementara Benkirane berharap ke depan
para pemuda Maroko juga menaruh minat untuk dapat dikirim belajar ke Indonesia
di berbagai jurusan pendidikan untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Dubes juga menyampaikan beberapa
pengusaha Maroko berminat mengunjungi Indonesia untuk mengeksplorasi berbagai
produk buatan Indonesia pada event "Trade Expo Indonesia (TEI) 2012"
pada bulan Oktober mendatang.
Sementara Indonesia ikut dalam Pameran
Pertanian SIAM di Meknes. "Mudah-mudahan ini akan menjadi langkah baik
untuk semakin meningkatkan akses informasi serta neraca ekonomi perdagangan
kedua negara dalam waktu dekat," ungkap Dubes Tosari.
Kedua pihak dalam pertemuan itu
mengungkapkan kesamaan pandangannya bahwa faktor kedekatan kultur dan budaya
serta ikatan sejarah yang kuat harus dimanfaatkan untuk kepentingan
kesejahteraan kedua bangsa.
Sebagaimana kedua pihak sepakat juga
untuk dapat mendorong peningkatan kerjasama pendidikan dan kebudayaan dengan
menambah jumlah pertukaran mahasiswa, dosen dan peneliti serta kerjasama antar
universitas.
Guna meningkatkan hubungan ekonomi
perdagangan kedua negara, disepakati
bahwa kendala faktor geografis harus menjadi perhatian untuk dicarikan
solusinya.
Demikian juga halnya dengan
perbaikan-perbaikan peraturan serta kerjasama yang telah ada yang diharapkan
dapat disepakati saat pelaksanaan SKB II yang diperkirakan pada akhir tahun
2012.
Saat kunjungan tersebut Dubes RI
memberikan cenderamata khas Indonesia kepada PM Maroko berupa keris yang
menjadi salah satu kebanggan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
"Akhlak Bangsa Indonesia selalu
menjadi contoh bagi bangsa lain. Mereka selalu saling berbagi hadiah seperti
yang saya terima saat ini," puji Benkirane sembari tersenyum dan
mengucapkan terima kasih. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 09-06-2012
18:18:23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar