MAHASISWA PRANCIS BERPIDATO DALAM
BAHASA INDONESIA
London, 4/6 (ANTARA) -Sebanyak empat
mahasiswa dari dua perguruan tinggi, yaitu Institut National des Langues et des
Civilisations Orientals (INALCO) dan dari Universite de La Rochelle (ULR)
mengikuti final lomba pidato alam Bahasa Indonesia di Balai Budaya KBRI Paris,
Prancis baru-baru ini.
Atase Pendidikan KBRI Paris , Syafsir
Akhlus kepada ANTARA London, Senin mengatakan lomba pidato Bahasa Indonesia
yang baru pertama kalinya diselenggarakan KBRI Paris ini merupakan upaya
diplomasi publik melalui bidang pendidikan dan kebudayaan.
Syafsir Akhlus mengatakan keempat
peserta adalah mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di universitasnya
masing-masing, yang kebetulan adalah mahasiswa licence (sarjana) tahun ketiga
mengikuti lomba pidato Bahasa Indonesia, berhadiah tiket Paris-Jakarta.
Penilaian lomba yang digelar dalam
rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2012, tidak semata-mata
didasarkan atas paparan pidatonya, tetapi juga dinilai kecakapan penuturan
Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan publik.
Astrid Gimonneau dari Universitas de La
Rochelle merupakan peserta termuda mengemas pidatonya dalam bentuk cerita
tentang mimpinya mengunjungi suatu negeri yang sangat indah dan menarik, negeri
yang selama ini hanya diketahuinya lewat bacaan dan tontonan.
Astrid Gimonneau menyampaikan pidatonya
dengan menatap lurus kedepan seolah melihat suatu layar yang menayangkan apa
yang disampaikannya, tutur bahasa yang halus dari Astrid membuat salah satu
penonton sampai terharu dan meneteskan air mata.
Diakhir pidatonya Astrid menyampaikan
keinginannya untuk mengunjungi Indonesia, karena dia belum pernah berkunjung ke
Indonesia dan berharap dengan mengikuti Lomba ini dia bisa memenangkan tiket
Paris-Jakarta.
Sementara itu, peserta lainnya Orkhon
Enkhbataar, mahasiswa dari Universitas de la Rochelle mengangkat tema
keramahtamahan yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia. Penuturannya yang
lancar diselingi guyonan segar mampu membuat hadirin tertawa dan memberikan
tepuk tangan.
Orkhon yang pernah ke Indonesia ikut
program Dharmasiswa dan kuliah satu semester di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta mengangkat tema tentang Sumpah Pemuda, dan mengatakan dia bangga
mengenal Indonesia, yang memiliki Sumpah Pemuda.
Sementara itu peserta yang tampil
diurutan ketiga adalah Camille Bonneville, mahasiswi L3 Bahasa Indonesia di
INALCO Paris.
INALCO dan Universitas de La Rochelle
merupakan dua dari tiga perguruan tinggi erancis yang memberikan
pelajaran/kuliah Bahasa Indonesia.
INALCO yang sebelumnya bernama Langue O
bahkan sudah mengajarkan Bahasa Indonesia sejak tahun 1795, waktu itu masih
bernama Bahasa Melayu.
Camille juga pernah berkunjung ke
Indonesia, dia bekerja untuk lembaga swadaya masyarakat (lsm) yang membantu
rehabilitasi Aceh pasca tsunami. Secara ilmiah Camille menguraikan tentang
keragaman Bahasa yang ada di Indonesia dan ancaman kepunahannya.
Menurut Camille, bahasa-bahasa yang ada
di Indonesia merupakan kurang lebih 10 persen dari bahasa-bahasa yang ada di
dunia, dan bangsa Indonesia harus menyadari hal tersebut sebelum bahasa-bahasa
yang dimiliki Indonesia terancam punah.
Secara khusus Camille menyoroti Bahasa
Bali yang sekarang semakin jarang digunakan, padahal untuk dapat memahami dengan
baik budaya Bali satu-satunya jalan adalah mempelajarinya dengan Bahasa Bali.
Peserta lainnya Zacharia Medjahed, mahasiswa L3 Bahasa Indonesia di INALCO yang
juga pernah ke Indonesia dan menjelajahi Pulau Jawa, mulai dari Jakarta sampai
ke Banyuwangi.
Kesan yang paling mendalam yang
dirasakan Zacharia adalah pada saat dia mengunjungi Kawah Ijen dan mengamati
para penambang belerang disana.
Dewan Juri yang diketuai Wakil Duta
Besar RI untuk Prancis Minister Stephanus Yuwono, terdiri atas Minister
Consuler Arifi Saiman, Koordinator Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI
Paris, dan Ketua PPI Paris Niken
Kusumawardhani menetapkan Orkhon Enkhbataar sebagai pemenang pertama.
Pengumuman pemenang disampaikan Atase
Pendidikan KBRI Paris,Syafsir Akhlus dan
penanggung jawab acara menetapkan pemenang kedua Camille Bonneville,
ketiga diraih Zacharia Medjahed, dan keempat Astrid Gimonneau.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh Republik Indonesia untuk Prancis, Monako dan Andorra Rezlan Izhar Jenie,
menyerahkan hadiah utama berupa tiket pergi pulang Paris-Jakarta kepada
pemenang pertama kepada Orkhon Enkhbataar.
Hadiah berupa e-book reader diserahkan
oleh para juri kepada pemenang kedua, ketiga dan keempat. Selain hadiah
tersebut, masing-masing peserta juga mendapatkan dua buah buku tentang
kepemimpinan Indonesia dan satu buah DVD tentang Indonesia. ***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 04-06-2012
07:17:02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar