Sabtu, 02 Juni 2012

RISET BIOLOGI

BELGIA SIAP JALIN KERJASAMA DALAM RISET BIOLOGI

          London, 2/6 (ANTARA) - Belgia siap menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam riset biologi dan menyalurkan hasilnya ke industri melalui kontrak industri farmasi serta investasi kepada perusahaan yang akan dibangun.

        Hal itu diungkapkan  Direktur Lembaga Riset VIB, Jo Bury, PhD, MBA kepada Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., PhD, di Belgia , ujar Dubes RI untuk Brusel Arif Havas Oegroseno kepada ANTARA London, Sabtu.

        Wakil Menteri Kesehatan yang didampingi delegasi Kementerian Kesehatan RI dan Dubes Arif Havas Oegroseno melakukan pertemuan di kantor pusat VIB di Ghent, serta meninjau fasilitas riset yang dimiliki oleh VIB.

        VIB memiliki 1249 ilmuwan yang berasal dari 57 negara dan jumlah warga Belgia hanya 29 persen. Sayangnya, belum ada ilmuwan Indonesia yang bekerja di VIB. Para ilmuwan VIB menulis di 108 publikasi biologi top dunia.

        Dari sisi bisnis, VIB memiliki kerjasama industri sejumlah 653 proyek dan memperkerjakan 471 orang di perusahaan-perusahaan "start-up". 
   Empat universitas unggulan dari Belgia, yakni K.U. Leuven, Ghent University, Brussels University dan Hasselt University, berkolaborasi dan membentuk satu lembaga riset bersama VIB (Vlaams Institute of Biotechnology: www.vib.be).

         VIB mampu mengirimkan artikel ilmiah sejumlah 2 artikel per minggu dan menghasilkan 1 orang PhD per minggu. Saat ini VIB tercatat sebagai co-founder dari 12 perusahaan "start-up" yang dikembangkan melalui mekanisme spin-off.

        Pola pengembangan hasil riset seperti yang dilakukan VIB adalah unik dan efektif. Di dalam VIB selain terdapat ilmuwan juga terdapat pengacara hak kekayaan intelektual dan pakar pengembangan bisnis dan investasi.

         Pola ini memungkinkan diselenggarakan suatu kegiatan riset yang terarah dan menghasilkan produk-produk bioteknologi yang dapat segera dipasarkan ke masyarakat.

        Menurut Dubes Havas, VIB membuka diri kepada Indonesia melalui Wakil Menteri Kesehatan RI untuk bekerjasama di bidang pengiriman SDM Indonesia untuk mengikuti program PhD atau postdoctoral di VIB.

          Selain kemungkinan riset bersama dan transfer pengetahuan tentang manajemen lembaga riset biologi yang mampu menghasilkan dana melalui mekanisme pasar dan spin off.

         Selama kunjungan kerja ke Belgia, Wakil Menteri Kesehatan RI bertemu dengan Putri Astrid,  putri Raja Albert II dan Ratu Paola, Special Representative to the Roll Back Malaria Partnership yang pada April lalu berkunjung ke Indonesia dalam rangka World Malaria Day.

         Putri Astrid memberikan apresiasi positif atas rencana pengembangan Pusat Penanggulangan Malaria di Kalimantan Tengah. ***3***
(ZG)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Biologi memang selalu menaruik..
:D