BALI HADIR DI SCHTZENMATTPARK BASEL
London, 5/6
(ANTARA) - Bali hadir di kebun Schutzenmattpark, taman kota yang
terkenal sebagai pusat kebudayaan dan industri farmasi berada di tengah-tengah
Kota Basel, Swiss sebuah acara yang diberi nama "Bali Tag".
Warga Swiss
memadati Pavillion Indonesia menikmati suguhan pagelaran gamelan, tari-tarian
dan makan siang yang disuguhkan dalam
suasana khas Bali, ujar Pensosbud KBRI Bern Mohammad Budiman Wiriakusumah
kepada ANTARA London, Selasa.
Mohammad
Budiman Wiriakusumah menjelaskan acara mendapat sambutan dari masyarakat,
karena meskipun hujan di hari minggu, masyarakat yang berkunjung terus
ditambah.
Panitia harus
berkreasi secara cepat untuk memenuhi permintaan ratusan pengunjung Bali Tag,
karena tidak sampai tengah hari 200 porsi nasi Bali yang dihargai CHF 24, habis
terjual.
Musik
Akademie Der stadt Basel pimpinan
Charlie Richter mengadakan konser gamelan di kota Basel setiap tahunnya.
Tahun ini,
akademi musik tersebut diundang mengelar konser dan workshop gamelan, tari
topeng seharian penuh di Restoran Pavillion Schutzenmattpark.
Gamelan Bali
dimainkan warga Swiss juga menampilkan
beberapa tarian Bali yang dibawakan Ni Nyoman Inten (Teruna Jaya), I Wayan Pica
(Topeng Keras) dan Elizabeth Schintzig (Topeng Tua).
Suasana Bali
semakin terasa dengan hadirnya beberapa stand yang menjual barang-barang khas
Bali mulai dari perhiasan perak sampai kain Bali.
KBRI Bern
membuka warung informasi yang memberikan informasi kepada calon wisatawan Swiss
yang akan belibur ke Pulau Dewata serta keterangan lainnya berkaitan dengan
kehidupan budaya di Indonesia.
Dubes R.I untuk
Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo mendukung
promosi Pariwisata dan Budaya seperti ini, apalagi inisiatif ini datang
langsung dari masyarakat Swiss.
KBRI Bern terus
memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata kepada wisatawan Swiss . Di
Toserba di Swiss mengadakan bulan promosi barang produksi Indonesia sejak April
hingga 9 Juni mendatang.
Pengunjung
selain mencicipi makan siang dengan menu khas Bali seperti lawar dan sate juga
belajar memaninkan gamelan dan membuat janur.
Dengan antusias
pengunjung dari mulai anak-anak sampai dewasa mengikuti workshop memainkan
gamelan dengan arahan dari Charlie
Richter.
Bali Tag berakhir
namun tampak pengunjung masih enggan untuk meninggalkan tempat acara sambil berharap akan dapat segera berkunjung
ke Indonesia, demikian Mohammad Budiman Wiriakusumah.
***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 05-06-2012 09:35:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar