Promosi musik keroncong di Austria
News ID: 282959
London (ANTARA) -
Dua penyanyi dari Indonesia Vidi Aldiano dan Vadi Akbar terlibat dalam proyek kolaborasi musik dengan Erwin Gutawa dalam pembuatan karya duet yang bertajuk "Tribute to S. Darsih Kissowo" di Wina, Austria.
Dalam karya kolaborasi ini, Erwin Gutawa memproduksi ulang lagu-lagu penyanyi keroncong Darsih Kissowo dalam aransemen orkestra yang dimainkan Vienna SynchronStage Orchestra dengan konduktor Johannes Vogel, demikian KBRI Wina dalam keterangan yang diterima Antara London, Rabu.
Almarhumah S.Darsih Kissowo adalah Eyang Vidi dan Vadi, penyanyi pop belia yang terkenal di tanah air itu adalah penyanyi keroncong terkenal pada masanya dan pernah menjadi juara Bintang Radio Keroncong Nasional tahun 1959 dan 1960.
Dalam proyek musik kolaborasi ini vokal Eyang Darsih Kissowo akan direkam ulang dan digabungkan dengan vokal kedua cucu nya, diiringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra yang di arransemen oleh Erwin Gutawa.
Harry Kiss yang menggarap project ini bersama Gita Gutawa mengatakan bahwa iamenemukan empat file vokal Darsih Kissowo.
Setelah diskusi dengan Erwin Gutawa, jadilah ide untuk menggabungkan suara Almarhumah Eyang S. Darsih Kissowo dengan kedua cucunya yaitu Vidi dan Vadi di iringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra.
Dubes RI untuk Austria, Darmansyah Djumala, diplomat pecinta musik yang berkomitmen menggunakan seni, musik dan budaya sebagai instrumen diplomasi, menyambut baik inisiatif Harry Kiss tersebut. “Bila beberapa hari yang lalu kita menyaksikan pertunjukan konser Ethnochestra (konser orkestra klasik bernuansa etnik) memukau penonton di Wiener Konzerthaus, kali ini kita akan sajikan kemegahan musik keroncong yang dimainkan dalam ramuan musik orkestra,” ujarnya.
Kolaborasi musik seperti ini akan dapat menjadi jembatan yang mempererat persahabatan antara kedua bangsa dan negara, sekaligus menjadi stimulus pengembangan industri kreatif Indonesia" ujar Dubes Djumala.
Musik adalah bahasa univesal lintas suku, ras, agama, bangsa dan negara. Karena itu bisa menjadi jembatan komunikasi yang dapat mempererat persahabatan antar bangsa dan negara.
Sebanyak empat lagu yang akan di buat antara lain, Lagu "Keroncong Tanah Airku", "Dibawah Sinar Bulan Purnama", "Juwita Malam" dan " Sepasang mata bola" ungkap Harry Kiss.(ZG)
Dua penyanyi dari Indonesia Vidi Aldiano dan Vadi Akbar terlibat dalam proyek kolaborasi musik dengan Erwin Gutawa dalam pembuatan karya duet yang bertajuk "Tribute to S. Darsih Kissowo" di Wina, Austria.
Dalam karya kolaborasi ini, Erwin Gutawa memproduksi ulang lagu-lagu penyanyi keroncong Darsih Kissowo dalam aransemen orkestra yang dimainkan Vienna SynchronStage Orchestra dengan konduktor Johannes Vogel, demikian KBRI Wina dalam keterangan yang diterima Antara London, Rabu.
Almarhumah S.Darsih Kissowo adalah Eyang Vidi dan Vadi, penyanyi pop belia yang terkenal di tanah air itu adalah penyanyi keroncong terkenal pada masanya dan pernah menjadi juara Bintang Radio Keroncong Nasional tahun 1959 dan 1960.
Dalam proyek musik kolaborasi ini vokal Eyang Darsih Kissowo akan direkam ulang dan digabungkan dengan vokal kedua cucu nya, diiringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra yang di arransemen oleh Erwin Gutawa.
Harry Kiss yang menggarap project ini bersama Gita Gutawa mengatakan bahwa iamenemukan empat file vokal Darsih Kissowo.
Setelah diskusi dengan Erwin Gutawa, jadilah ide untuk menggabungkan suara Almarhumah Eyang S. Darsih Kissowo dengan kedua cucunya yaitu Vidi dan Vadi di iringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra.
Dubes RI untuk Austria, Darmansyah Djumala, diplomat pecinta musik yang berkomitmen menggunakan seni, musik dan budaya sebagai instrumen diplomasi, menyambut baik inisiatif Harry Kiss tersebut. “Bila beberapa hari yang lalu kita menyaksikan pertunjukan konser Ethnochestra (konser orkestra klasik bernuansa etnik) memukau penonton di Wiener Konzerthaus, kali ini kita akan sajikan kemegahan musik keroncong yang dimainkan dalam ramuan musik orkestra,” ujarnya.
Kolaborasi musik seperti ini akan dapat menjadi jembatan yang mempererat persahabatan antara kedua bangsa dan negara, sekaligus menjadi stimulus pengembangan industri kreatif Indonesia" ujar Dubes Djumala.
Musik adalah bahasa univesal lintas suku, ras, agama, bangsa dan negara. Karena itu bisa menjadi jembatan komunikasi yang dapat mempererat persahabatan antar bangsa dan negara.
Sebanyak empat lagu yang akan di buat antara lain, Lagu "Keroncong Tanah Airku", "Dibawah Sinar Bulan Purnama", "Juwita Malam" dan " Sepasang mata bola" ungkap Harry Kiss.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar