Muslim Indonesia di Paris gelar buka puasa bersama
News ID: 260056
Jakarta (ANTARA) - Sekitar 200 an umat muslim Indonesia di Paris yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia Perancis (PERMIIP) mengadakan buka puasa bersama terakhir di Romadhon 1440 H bertempat di Balai Budaya KBRI Paris, Sabtu (1/6).
Kegiatan acara buka puasa bersama diawali dengan sambutan ketua PERMIIP, Rudjimin, yang menyampaikan beberapa pengumuman termasuk rencana kegiatan sholat Idul Fitri yang diadakan pada tanggal 1 Syawal, yang masih menunggu pengumuman dari Masjid Besar Paris PERMII yang menjadi rujukan resmi masyarakat dan asosiasi muslim di Perancis.
Atase Pendidikan KBRI Paris, Prof Warsito, kepada Antara di Jakarta, Senin pengurus masjid jami' Paris akan mengadakan sidang isbad tanggal 3 Juni Sore sehingga perayaan sholat idul Fitri jatuh pada tanggal 4 atau 5 Juni mendatang.
Pada kesempatan itu juga disampailan tentang pelaksanaan sholat idul fitri dan pengumuman tentang pembayaran zakat fitrah sebesar 7€ per jiwa. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Duta Besar RI Paris, Agung Kurniadi dan home staf KBRI Paris.
Pengajian menjelang buka disampaikan Ustad Dr. Muhammad Zein, da"i ambasador dari Dompet Duafa Indonesia mengangkat tema tentang 'Andai ini adalah Romadhon terakhirku'.
Kajian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta pengajian yang menyampaikan permasalahan real yang dihadapi dalam praktik agama keseharian di Perancis.
Praktik agama Islam di Perancis banyak tantangannya diantaranya sulitnya untuk menunaikan waktu sholat fardhu, budaya yang terkadang beda misal bisou (cipika cipiki lawan jenis), makanan minuman halal dan lainnya.
Belum lagi puasa romadhon tahun ini jatuh pada musim panas yang menjadikan lama puasa mencapai sekitar 18 jam , waktu magrib pukul 21.49 dan shubuh pukul 04.50 dengan cuaca yang terkadang panas mencapai suhu 24 C.
Setelah sholat magrib berjamaah, masyarakat antri teratur untuk ambil hidangan buka puasa khas Indonesia. Masyarakat Indonesia di Paris sangat tampak senang sekali dengan kegiatan buka puasa ini karena dapat sekaligus silaturahim dan berdiskusi yang sangat susah terjadi di waktu waktu lain karena padatnya kegiatan masing-masing.
Masyarakat muslim Indonesia ini adalah bagian dari enam juta penduduk Perancis yang beragama Islam, yaitu sekitar 9,7% dari total penduduk Perancis. Islam adalah agama kedua di Perancis setelah Katolik. Perancis adalah negara republik yang menjadikan agama adalah aktivitas pribadi dan terpisah dengan negara dan pemerintah (laicite). Sehingga negara melarang seseorang praktik agama di depan masyarakat luas.(ZG)
Kegiatan acara buka puasa bersama diawali dengan sambutan ketua PERMIIP, Rudjimin, yang menyampaikan beberapa pengumuman termasuk rencana kegiatan sholat Idul Fitri yang diadakan pada tanggal 1 Syawal, yang masih menunggu pengumuman dari Masjid Besar Paris PERMII yang menjadi rujukan resmi masyarakat dan asosiasi muslim di Perancis.
Atase Pendidikan KBRI Paris, Prof Warsito, kepada Antara di Jakarta, Senin pengurus masjid jami' Paris akan mengadakan sidang isbad tanggal 3 Juni Sore sehingga perayaan sholat idul Fitri jatuh pada tanggal 4 atau 5 Juni mendatang.
Pada kesempatan itu juga disampailan tentang pelaksanaan sholat idul fitri dan pengumuman tentang pembayaran zakat fitrah sebesar 7€ per jiwa. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Duta Besar RI Paris, Agung Kurniadi dan home staf KBRI Paris.
Pengajian menjelang buka disampaikan Ustad Dr. Muhammad Zein, da"i ambasador dari Dompet Duafa Indonesia mengangkat tema tentang 'Andai ini adalah Romadhon terakhirku'.
Kajian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta pengajian yang menyampaikan permasalahan real yang dihadapi dalam praktik agama keseharian di Perancis.
Praktik agama Islam di Perancis banyak tantangannya diantaranya sulitnya untuk menunaikan waktu sholat fardhu, budaya yang terkadang beda misal bisou (cipika cipiki lawan jenis), makanan minuman halal dan lainnya.
Belum lagi puasa romadhon tahun ini jatuh pada musim panas yang menjadikan lama puasa mencapai sekitar 18 jam , waktu magrib pukul 21.49 dan shubuh pukul 04.50 dengan cuaca yang terkadang panas mencapai suhu 24 C.
Setelah sholat magrib berjamaah, masyarakat antri teratur untuk ambil hidangan buka puasa khas Indonesia. Masyarakat Indonesia di Paris sangat tampak senang sekali dengan kegiatan buka puasa ini karena dapat sekaligus silaturahim dan berdiskusi yang sangat susah terjadi di waktu waktu lain karena padatnya kegiatan masing-masing.
Masyarakat muslim Indonesia ini adalah bagian dari enam juta penduduk Perancis yang beragama Islam, yaitu sekitar 9,7% dari total penduduk Perancis. Islam adalah agama kedua di Perancis setelah Katolik. Perancis adalah negara republik yang menjadikan agama adalah aktivitas pribadi dan terpisah dengan negara dan pemerintah (laicite). Sehingga negara melarang seseorang praktik agama di depan masyarakat luas.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar