Petani Purworejo jual hasil tani melalui jaringan digital
News ID: 284593
London (ANTARA) - Petani Purworejo dengan mudah akan menjual hasil pertaniannya di pasar global melalui jaringan jual beli digital yang akan dimulai pada bulan Juni ini dengan adanya penandatangan kerjasama antara Kabupaten Purworejo dengan penyedia aplikasi Supertext dari Swedia.
Selain mengunakan jaringan jual beli digital para petani di Purworejo juga dapat mengakses sarana komunikasi dalam rangka manajemen krisis dan bencana, seperti serangan hama, dan dapat berkoordinasi dengan lebih baik antara pejabat dan petani Purworejo yang bekerja di daerah tersebut.
Terdapat lima poin dalam Cooperation Framework yang ditandatangani Bupati Purworejo, Agus Bastian dengan CEO Supertext, Mr. Martin Jacobson, yang disaksikan Dubes RI untuk Kerajaan Swedia, Bagas Hapsoro, di Stockholm, Rabu (19/6)
Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Rabu kelima point adalah memastikan keberlanjutan transfer pengetahuan dan praktek terbaik dalam komunikasi massa. Menyediakan sarana komunikasi dalam rangka pemberdayaan petani di Kabupaten Purworejo untuk mengakses informasi berkaitan dengan panen, cuaca, harga komoditas, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan standar hidup mereka.
Jalinan kerjasama Kabupaten Purworejo dengan penyedia aplikasi Supertext dari Swedia itu yang akan memudahkan arus informasi pertanian bagi petani Purworejo.
Dubes Bagas Hapsoro dalam sambutan mengatakan penandatanganan Cooperation Framework ini merupakan langkah penting untuk memastikan inisiatif pemberdayaan masyarakat pedesaan dan memiliki dasar teknis yang tepat. “Saya berharap nantinya seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Purworejo dapat terbantu dengan program kerja sama ini", ujarnya.
Sementara itu Bupati Agus mengatakan dengan adanya Cooperation Framework ini, kerja sama antara Kabupaten Purworejo dengan Supertext semakin jelas. “Cooperation Framework memuat poin penting terkait langkah teknis yang harus ditempuh dan saya yakin para petani di Purworejo akan sangat terbantu dengan program kerja sama ini", ujarnya.
Selain itu membangun pasar jual beli digital antara petani Purworejo dengan pembeli di Indonesia dan global, menyediakan informasi yang relevan untuk kebutuhan petani seperti praktek terbaik bertani, manajemen pupuk, manajemen hama, dan manajemen hasil panen.
Cooperation Framework ini diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada bulan Juni tahun ini , dengan sasaran seluruh petani di Kabupaten Purworejo.
Penandatanganan Cooperation Framework ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kabupaten Purworejo dengan Supertext pada tanggal 10 April tahun lalu.
LoI tersebut difokuskan pada program penguatan daerah dan desa di Kabupaten Purworejo dengan media komunikasi digital. Penandatanganan LoI tersebut dilakukan di Business Center, Hotel Mandarin Jakarta oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian dengan CEO Supertext, Mr. Martin Jacobson, disaksikan Duta Besar Swedia untuk Indonesia saat itu, Johanna Brismar Skoog.
(ZG)
Selain mengunakan jaringan jual beli digital para petani di Purworejo juga dapat mengakses sarana komunikasi dalam rangka manajemen krisis dan bencana, seperti serangan hama, dan dapat berkoordinasi dengan lebih baik antara pejabat dan petani Purworejo yang bekerja di daerah tersebut.
Terdapat lima poin dalam Cooperation Framework yang ditandatangani Bupati Purworejo, Agus Bastian dengan CEO Supertext, Mr. Martin Jacobson, yang disaksikan Dubes RI untuk Kerajaan Swedia, Bagas Hapsoro, di Stockholm, Rabu (19/6)
Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Rabu kelima point adalah memastikan keberlanjutan transfer pengetahuan dan praktek terbaik dalam komunikasi massa. Menyediakan sarana komunikasi dalam rangka pemberdayaan petani di Kabupaten Purworejo untuk mengakses informasi berkaitan dengan panen, cuaca, harga komoditas, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan standar hidup mereka.
Jalinan kerjasama Kabupaten Purworejo dengan penyedia aplikasi Supertext dari Swedia itu yang akan memudahkan arus informasi pertanian bagi petani Purworejo.
Dubes Bagas Hapsoro dalam sambutan mengatakan penandatanganan Cooperation Framework ini merupakan langkah penting untuk memastikan inisiatif pemberdayaan masyarakat pedesaan dan memiliki dasar teknis yang tepat. “Saya berharap nantinya seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Purworejo dapat terbantu dengan program kerja sama ini", ujarnya.
Sementara itu Bupati Agus mengatakan dengan adanya Cooperation Framework ini, kerja sama antara Kabupaten Purworejo dengan Supertext semakin jelas. “Cooperation Framework memuat poin penting terkait langkah teknis yang harus ditempuh dan saya yakin para petani di Purworejo akan sangat terbantu dengan program kerja sama ini", ujarnya.
Selain itu membangun pasar jual beli digital antara petani Purworejo dengan pembeli di Indonesia dan global, menyediakan informasi yang relevan untuk kebutuhan petani seperti praktek terbaik bertani, manajemen pupuk, manajemen hama, dan manajemen hasil panen.
Cooperation Framework ini diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada bulan Juni tahun ini , dengan sasaran seluruh petani di Kabupaten Purworejo.
Penandatanganan Cooperation Framework ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kabupaten Purworejo dengan Supertext pada tanggal 10 April tahun lalu.
LoI tersebut difokuskan pada program penguatan daerah dan desa di Kabupaten Purworejo dengan media komunikasi digital. Penandatanganan LoI tersebut dilakukan di Business Center, Hotel Mandarin Jakarta oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian dengan CEO Supertext, Mr. Martin Jacobson, disaksikan Duta Besar Swedia untuk Indonesia saat itu, Johanna Brismar Skoog.
(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar