NTB dan Sulteng gaet wisatawan Perancis
News ID: 288840
London (ANTARA) - Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara berupaya mengaet wisatawan dari Perancis dengan digelarnya forum bisnis bertema “Unlocking Tourism in the Central Sulawesi and West Nusa Tenggara Province of Indonesia” di KBRI Paris, Kamis (20/6).
Pensosbud KBRI Paris Jane Runkat kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar menghadirkan pembicara utama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola dan Wagub NTB, Sitti Rohmi Djalilah
Seminar dihadiri sekitar 100 orang pelaku bisnis pariwisata di Prancis, seperti operator dan agen tur (TO/TA), media masa dan jurnalis di Paris serta dukungan Kantor Patiwisata di Paris VITO Prancis.
Wakil Kepala Perwakilan/ Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris Agung Kurniadi mengatakan seminar bertujuan untuk mendukung promosi 10 New Bali Pemerintah Indonesia. “Kita ingin tunjukkan, Indonesia bukan hanya Bali dan Lombok, tapi masih banyak obyek lain yang mengesankan, ujarnya.
Dalam forum ini, Gubernur Sulawesi Tengah dan Wagub NTB menyampaikan paparan, khususnya terkait perbaikan infrastruktur, berbagai event budaya dan pariwisata, serta wisata yang eco-friendly. Ini adalah bidang-bidang yang sangat menarik minat para wisatawan dari Prancis dan Eropa.
Dalam sesi dialog, Gubernur Sulteng menegaskan kesiapan Pemprov Sulteng untuk menerima kembali wisatawan asing, pasca gempa dan tsunami di Palu pada tahun 2018.
Disampaikan bahwa, sektor pariwisata sangat penting bagi Sulteng. Pemda terus menggenjot perbaikan, agar sektor ini bisa pulih seperti dulu.” Sulteng memiliki sejumlah obyek wisata seperti Taman Nasional Togean, Taman Nasional Lindu, serta kekayaan budaya.
Sementara itu, Wagub NTB menegaskan rencana Pemprov NTB untuk memperkuat pembangunan infrastruktur pariwisata, termasuk rencana pembangunan sirkuit dan komplek wisata Mandalika,serta penyelenggaraan berbagai event olah raga pariwisata, seperti Tour de Lombok dan Lomba Marathon Lintas Sumbawa.
“Kami optimis, jumlah wisatawan akan semakin meningkat, seiring perbaikan berbagai fasilitas dan kemudahan visa dari Pemerintah Indonesia,” ujar Wagub NTB .
Dikatakannya Pemda NTB mengembangkan wisata Halal untuk menarik lebih banyak wisatawan. NTB dikenal memiliki kekuatan berupa keindahan alam pegunungan, laut dan wisata pantai seperti Gunung Rinjana, Sembalun, Gerupuk dan Gili Meno.
Kehadiran kedua pimpinan daerah di KBRI Paris adalah di sela-sela menghadiri sidang ICC MAB ke-31 di UNESCO.
Dalam sidang yang berlangsung tanggal 19 Juni, Taman Nasional Togean di Sulteng dan Samota di NTB dinobatkan masuk dalam daftar cagar biosfer dunia, atau World Network of Biosphere Reserves oleh UNESCO.
Dengan penambahan dua cagar ini, berarti Indonesia memiliki 16 situs sebagai cagar biosfer dunia,diantaranyaTanjung Puting, Wakatobidan Rinjani Lombok. (ZG)
Pensosbud KBRI Paris Jane Runkat kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar menghadirkan pembicara utama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola dan Wagub NTB, Sitti Rohmi Djalilah
Seminar dihadiri sekitar 100 orang pelaku bisnis pariwisata di Prancis, seperti operator dan agen tur (TO/TA), media masa dan jurnalis di Paris serta dukungan Kantor Patiwisata di Paris VITO Prancis.
Wakil Kepala Perwakilan/ Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris Agung Kurniadi mengatakan seminar bertujuan untuk mendukung promosi 10 New Bali Pemerintah Indonesia. “Kita ingin tunjukkan, Indonesia bukan hanya Bali dan Lombok, tapi masih banyak obyek lain yang mengesankan, ujarnya.
Dalam forum ini, Gubernur Sulawesi Tengah dan Wagub NTB menyampaikan paparan, khususnya terkait perbaikan infrastruktur, berbagai event budaya dan pariwisata, serta wisata yang eco-friendly. Ini adalah bidang-bidang yang sangat menarik minat para wisatawan dari Prancis dan Eropa.
Dalam sesi dialog, Gubernur Sulteng menegaskan kesiapan Pemprov Sulteng untuk menerima kembali wisatawan asing, pasca gempa dan tsunami di Palu pada tahun 2018.
Disampaikan bahwa, sektor pariwisata sangat penting bagi Sulteng. Pemda terus menggenjot perbaikan, agar sektor ini bisa pulih seperti dulu.” Sulteng memiliki sejumlah obyek wisata seperti Taman Nasional Togean, Taman Nasional Lindu, serta kekayaan budaya.
Sementara itu, Wagub NTB menegaskan rencana Pemprov NTB untuk memperkuat pembangunan infrastruktur pariwisata, termasuk rencana pembangunan sirkuit dan komplek wisata Mandalika,serta penyelenggaraan berbagai event olah raga pariwisata, seperti Tour de Lombok dan Lomba Marathon Lintas Sumbawa.
“Kami optimis, jumlah wisatawan akan semakin meningkat, seiring perbaikan berbagai fasilitas dan kemudahan visa dari Pemerintah Indonesia,” ujar Wagub NTB .
Dikatakannya Pemda NTB mengembangkan wisata Halal untuk menarik lebih banyak wisatawan. NTB dikenal memiliki kekuatan berupa keindahan alam pegunungan, laut dan wisata pantai seperti Gunung Rinjana, Sembalun, Gerupuk dan Gili Meno.
Kehadiran kedua pimpinan daerah di KBRI Paris adalah di sela-sela menghadiri sidang ICC MAB ke-31 di UNESCO.
Dalam sidang yang berlangsung tanggal 19 Juni, Taman Nasional Togean di Sulteng dan Samota di NTB dinobatkan masuk dalam daftar cagar biosfer dunia, atau World Network of Biosphere Reserves oleh UNESCO.
Dengan penambahan dua cagar ini, berarti Indonesia memiliki 16 situs sebagai cagar biosfer dunia,diantaranyaTanjung Puting, Wakatobidan Rinjani Lombok. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar