Disainer Indonesia merambah kota Paris
News ID: 280942
London (ANTARA) - Tiga brand fashion Indonesia berpartisipasi pada pop up store di Paris yaitu di toko L'Exception merupakan concept store ternama berlokasi di pusat kota Paris, tepatnya di kawasan Forum des Halles, Paris, Perancis.
Dua dari brand fashion tersebut secara rutin memamerkan karyanya dalam rangkaian Paris Fashion Week yaitu brand SOE Jakarta dan WilsenWillim, namun untuk pertama kalinya menjajaki kerjasama
pada pop up store di Paris selama 10 hari dari tanggal 14-23 Juni mendatang, demikian Atase Perdagangan KBRI Paris,Megawati kepada Antara di Jakarta, Senin.
Diaz yang merupakan lead desainer dari WilsenWillem mengatakan hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melihat animo akan fashion desain dari Indonesia bukan hanya pada masyarakat lokal Paris namun juga pada warga mancanegara, mengingat lokasi dari pop up store ini bertempat di pusat turis”
Monique yang merupakan desainer dari SOE Jakarta optimis karya rancangannya mampu memenuhi tren yang saat ini sedang berkembang yaitu sustainable and ethical fashion dan menyatakan bahwa “kita selalu melibatkan para handweavers dari berbagai daerah di Indonesia untuk pengembangan bahan yang digunakan”.
Selain dua desainer yang menampilkan rancangannya, terdapat juga 1 brand Indonesia yang khusus untuk menyelenggarakan workshop pembuatan aksesoris dari bahan kulit, yaitu Kaula Leatherworks yang akan berlangsung dari tanggal 26-29 Juni mendatang.
Pelaksanaan pop up store tersebut diorganisir oleh fashion agency di Paris bernama Rendezvoo yang mengangkat tema French Kiss Asia dengan melibatkan 7 negara yaitu Indonesia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Cina dan Perancis.
Pada acara opening gathering pop up store yang telah berlangsung jumat (13/6) di L’Exception, buyers Perancis yang menghadiri disuguhkan dengan aneka snack dan minuman khas Indonesia. Selain itu terdapat juga alunan musik Indonesia yang mengiringi suasana meriah acara tersebut.
Megawati selaku Atase Perdagangan Indonesia mengatakan penyediaan makanan, minuman dan musik Indonesia ini khususnya adalah agar dapat memberikan suasana Indonesia kepada para tamu undangan yang menghadiri acara, sehingga selain mereka bisa melihat potensi para desainer Indonesia, namun juga dapat merasakan secara langsung betapa lezatnya aneka makanan dan minuman serta indahnya musik Indonesia.
Dari total 300 peserta undangan yang menghadiri acara, selain para buyers, pelaku fashion dan jurnalis Perancis, turut hadir juga Ibu Nur Indah Sari, istri dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Paris yang telah mempromosikan keunikan Indonesia dengan mengenakan busana batik Indonesia.
Kebutuhan Perancis akan produk fashion tergolong besar dengan tren peningkatan demand sebesar 6,16% selama periode 2016-2018 khususnya untuk produk apparel yang tergolong dalam kode HS 62 dan 61 (Articles of apparel and clothing accessories). Hal ini sejalan dengan kemampuan Indonesia dalam mengekspor kelompok produk HS tersebut kepada negara Perancis dengan tren peningkatan ekspor sebesar 6,04% selama periode yang sama, serta pertumbuhan 4,58% ekspor pada kode produk HS tersebut dari USD 90.556.635 di tahun 2017 menjadi USD 94.705.127 di tahun 2018.
Dua dari brand fashion tersebut secara rutin memamerkan karyanya dalam rangkaian Paris Fashion Week yaitu brand SOE Jakarta dan WilsenWillim, namun untuk pertama kalinya menjajaki kerjasama
pada pop up store di Paris selama 10 hari dari tanggal 14-23 Juni mendatang, demikian Atase Perdagangan KBRI Paris,Megawati kepada Antara di Jakarta, Senin.
Diaz yang merupakan lead desainer dari WilsenWillem mengatakan hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melihat animo akan fashion desain dari Indonesia bukan hanya pada masyarakat lokal Paris namun juga pada warga mancanegara, mengingat lokasi dari pop up store ini bertempat di pusat turis”
Monique yang merupakan desainer dari SOE Jakarta optimis karya rancangannya mampu memenuhi tren yang saat ini sedang berkembang yaitu sustainable and ethical fashion dan menyatakan bahwa “kita selalu melibatkan para handweavers dari berbagai daerah di Indonesia untuk pengembangan bahan yang digunakan”.
Selain dua desainer yang menampilkan rancangannya, terdapat juga 1 brand Indonesia yang khusus untuk menyelenggarakan workshop pembuatan aksesoris dari bahan kulit, yaitu Kaula Leatherworks yang akan berlangsung dari tanggal 26-29 Juni mendatang.
Pelaksanaan pop up store tersebut diorganisir oleh fashion agency di Paris bernama Rendezvoo yang mengangkat tema French Kiss Asia dengan melibatkan 7 negara yaitu Indonesia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Cina dan Perancis.
Pada acara opening gathering pop up store yang telah berlangsung jumat (13/6) di L’Exception, buyers Perancis yang menghadiri disuguhkan dengan aneka snack dan minuman khas Indonesia. Selain itu terdapat juga alunan musik Indonesia yang mengiringi suasana meriah acara tersebut.
Megawati selaku Atase Perdagangan Indonesia mengatakan penyediaan makanan, minuman dan musik Indonesia ini khususnya adalah agar dapat memberikan suasana Indonesia kepada para tamu undangan yang menghadiri acara, sehingga selain mereka bisa melihat potensi para desainer Indonesia, namun juga dapat merasakan secara langsung betapa lezatnya aneka makanan dan minuman serta indahnya musik Indonesia.
Dari total 300 peserta undangan yang menghadiri acara, selain para buyers, pelaku fashion dan jurnalis Perancis, turut hadir juga Ibu Nur Indah Sari, istri dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Paris yang telah mempromosikan keunikan Indonesia dengan mengenakan busana batik Indonesia.
Kebutuhan Perancis akan produk fashion tergolong besar dengan tren peningkatan demand sebesar 6,16% selama periode 2016-2018 khususnya untuk produk apparel yang tergolong dalam kode HS 62 dan 61 (Articles of apparel and clothing accessories). Hal ini sejalan dengan kemampuan Indonesia dalam mengekspor kelompok produk HS tersebut kepada negara Perancis dengan tren peningkatan ekspor sebesar 6,04% selama periode yang sama, serta pertumbuhan 4,58% ekspor pada kode produk HS tersebut dari USD 90.556.635 di tahun 2017 menjadi USD 94.705.127 di tahun 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar