Batik menarik perhatian di bazar Asia Pasifik
News ID: 284781
London (ANTARA) - Busana Batik Indonesia menarik perhatian dalam acara peragaan busana yang digelar Asia Pacific International Bazaar and Fashion Show’ yang diadakan di Hotel Tangla, Brussel, Belgia, Rabu (18/6)
Fashion show persembahan Indonesia tersebut mengangkat tema batik, untuk semakin menduniakan batik Indonesia ke kancah internasional, demikian Sekretaris Pertama, Fungsi Pensosbud KBRI Brussel, Dara Yusilawati, kepada Antara London, Kamis.
Di hadapan lebih dari 400 undangan, anggota DWP KBRI Brussel berlenggak lenggok di catwalk dengan batik kontemporer yang elegan dari perancang muda Shawlnco. Melengkapi penampilan fashion show, Indonesia juga mempersembahkan Tari Gebyar Batik yang menjelaskan proses pembuatan batik dalam format tarian Jawa sebagai pembuka acara.
Ketua DWP KBRI Brussel, Sandra Thamrin, mengatakan fashion show batik Indonesia ini dimaksudkan untuk lebih mempopulerkan batik Indonesia yang menjadi salah satu warisan dunia (UNESCO’s Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Selain itu, mengingat di Belgia di bulan Juni telah memasuki musim panas, batik Indonesia diharapkan dapat menjadi pilihan fashion trend dan inspirasi fashion di kalangan wanita dari berbagai negara yang ada di Belgia.
Asia Pacific International Bazaar and Fashion Show’ diselenggarakan Asia Pacific Women’s Association (APWA) setiap tahunnya. APWA beranggotakan 32 negara-negara Asia Pasifik ditambah Belgia sebagai anggota kehormatan.
Tahun ini APWA diketuai China. Selain Indonesia, Fashion Show dan Bazaar tahun ini diikuti oleh 14 Negara, yakni Bangladesh, Brunei, China, Fiji, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Thailand, Nigeria (tamu), dan tentunya China sebagai Tuan Rumah acara.
Kegiatan semacam ini menjadi medium yang efektif meningkatkan saling pengertian, menghormati perbedaan dan toleransi antar bangsa khususnya negara di Asia Pasifik dan Eropa.
Selain berpartisipasi dalam fashion show, Indonesia juga mengikuti Bazaar menyajikan handicraft khas Indonesia. Negara-negara Asia Pasifik lainnya memamerkan barang etnik dan produk seni dari negaranya masing-masing.
Partisipasi DWP KBRI Brussels dalam acara ini juga dilakukan dalam rangka memeriahkan 70 tahun Hubungan RI-Belgia yang jatuh pada tahun ini. (ZG)
Fashion show persembahan Indonesia tersebut mengangkat tema batik, untuk semakin menduniakan batik Indonesia ke kancah internasional, demikian Sekretaris Pertama, Fungsi Pensosbud KBRI Brussel, Dara Yusilawati, kepada Antara London, Kamis.
Di hadapan lebih dari 400 undangan, anggota DWP KBRI Brussel berlenggak lenggok di catwalk dengan batik kontemporer yang elegan dari perancang muda Shawlnco. Melengkapi penampilan fashion show, Indonesia juga mempersembahkan Tari Gebyar Batik yang menjelaskan proses pembuatan batik dalam format tarian Jawa sebagai pembuka acara.
Ketua DWP KBRI Brussel, Sandra Thamrin, mengatakan fashion show batik Indonesia ini dimaksudkan untuk lebih mempopulerkan batik Indonesia yang menjadi salah satu warisan dunia (UNESCO’s Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Selain itu, mengingat di Belgia di bulan Juni telah memasuki musim panas, batik Indonesia diharapkan dapat menjadi pilihan fashion trend dan inspirasi fashion di kalangan wanita dari berbagai negara yang ada di Belgia.
Asia Pacific International Bazaar and Fashion Show’ diselenggarakan Asia Pacific Women’s Association (APWA) setiap tahunnya. APWA beranggotakan 32 negara-negara Asia Pasifik ditambah Belgia sebagai anggota kehormatan.
Tahun ini APWA diketuai China. Selain Indonesia, Fashion Show dan Bazaar tahun ini diikuti oleh 14 Negara, yakni Bangladesh, Brunei, China, Fiji, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Thailand, Nigeria (tamu), dan tentunya China sebagai Tuan Rumah acara.
Kegiatan semacam ini menjadi medium yang efektif meningkatkan saling pengertian, menghormati perbedaan dan toleransi antar bangsa khususnya negara di Asia Pasifik dan Eropa.
Selain berpartisipasi dalam fashion show, Indonesia juga mengikuti Bazaar menyajikan handicraft khas Indonesia. Negara-negara Asia Pasifik lainnya memamerkan barang etnik dan produk seni dari negaranya masing-masing.
Partisipasi DWP KBRI Brussels dalam acara ini juga dilakukan dalam rangka memeriahkan 70 tahun Hubungan RI-Belgia yang jatuh pada tahun ini. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar