Delegasi ASEAN-IPR Kunjungi Swiss
News ID: 278319
London (ANTARA) - Delegasi ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (ASEAN-IPR) melakukan kunjungan kerja ke Swiss sebagai upaya untuk berbagi best practices dan lessons-learned mengenai fasilitas perdamaian yang dimiliki oleh Pemerintah Swiss.
Dalam kunjungan yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 14 Juni lalu ASEAN-IPR juga bermaksud menjajaki kesempatan kerja sama dengan Swisspeace, salah satu institusi terkemuka di Swiss khusus isu mediasi konflik,demikian Pensosbud KBRI Bern kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Duta Besar RI, Muliaman D. Hadad, mewakili ASEAN Committee in Bern (ACB), menyatakan dukungannya terhadap ASEAN-IPR untuk mempelajari pengalaman Swiss dalam memfasilitasi mediasi, utamanya mengingat ASEAN-IPR masih tergolong sebagai institusi ASEAN yang baru. “Kami berharap melalui kunjungan ini, ASEAN-IPR dapat menjadi institusi riset dan pengembangan kapasitas yang kompeten di kawasan ASEAN, khususnya dalam bidang rekonsiliasi perdamaian.”, ujarnya ketika menerima delegasi ASEAN-IPR pada jamuan makan malam di Wisma Duta RI, Rabu lalu.
Pada kesempatan itu juga hadir Duta Besar negara-negara ASEAN di Bern dan Jenewa, antara lain, Thailand, Viet Nam, Filipina; serta perwakilan dari Kedutaan Besar Malaysia, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Duta Besar Thailand, Chakri Sriwichana, selaku Ketua ACB juga menyampaikan apresiasinya kepada Swiss yang menunjukkan komitmen kuat sebagai mitra wicara ASEAN sejak 2016, khususnya untuk mengembangkan ASEAN-IPR.
Delegasi ASEAN-IPR melakukan pertemuan dengan berbagai pihak dari Pemerintah Swiss, serta bertemu dengan beberapa institusi termuka di bidang mediasi dan perdamaian antara lain Swisspeace dan ICRC. Keseluruhan penyelenggaraan kegiatan dimaksudkan sebagai upaya untuk berbagi best practices dan lessons learned mengenai fasilitas perdamaian.
ASEAN-IPR merupakan institusi ASEAN yang dibentuk sesuai dengan Joint Statement on the Establishment of an ASEAN Institute for Peace and Reconciliation pada tahun 2011. Pembentukannya didedikasikan untuk kepentingan riset dan mendukung institusi ASEAN khususnya pada isu perdamaian, rekonsiliasi, manajemen konflik, dan resolusi konflik. ASEAN-IPR resmi dibentuk pada November 2012 di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja. (ZG)
Dalam kunjungan yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 14 Juni lalu ASEAN-IPR juga bermaksud menjajaki kesempatan kerja sama dengan Swisspeace, salah satu institusi terkemuka di Swiss khusus isu mediasi konflik,demikian Pensosbud KBRI Bern kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Duta Besar RI, Muliaman D. Hadad, mewakili ASEAN Committee in Bern (ACB), menyatakan dukungannya terhadap ASEAN-IPR untuk mempelajari pengalaman Swiss dalam memfasilitasi mediasi, utamanya mengingat ASEAN-IPR masih tergolong sebagai institusi ASEAN yang baru. “Kami berharap melalui kunjungan ini, ASEAN-IPR dapat menjadi institusi riset dan pengembangan kapasitas yang kompeten di kawasan ASEAN, khususnya dalam bidang rekonsiliasi perdamaian.”, ujarnya ketika menerima delegasi ASEAN-IPR pada jamuan makan malam di Wisma Duta RI, Rabu lalu.
Pada kesempatan itu juga hadir Duta Besar negara-negara ASEAN di Bern dan Jenewa, antara lain, Thailand, Viet Nam, Filipina; serta perwakilan dari Kedutaan Besar Malaysia, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Duta Besar Thailand, Chakri Sriwichana, selaku Ketua ACB juga menyampaikan apresiasinya kepada Swiss yang menunjukkan komitmen kuat sebagai mitra wicara ASEAN sejak 2016, khususnya untuk mengembangkan ASEAN-IPR.
Delegasi ASEAN-IPR melakukan pertemuan dengan berbagai pihak dari Pemerintah Swiss, serta bertemu dengan beberapa institusi termuka di bidang mediasi dan perdamaian antara lain Swisspeace dan ICRC. Keseluruhan penyelenggaraan kegiatan dimaksudkan sebagai upaya untuk berbagi best practices dan lessons learned mengenai fasilitas perdamaian.
ASEAN-IPR merupakan institusi ASEAN yang dibentuk sesuai dengan Joint Statement on the Establishment of an ASEAN Institute for Peace and Reconciliation pada tahun 2011. Pembentukannya didedikasikan untuk kepentingan riset dan mendukung institusi ASEAN khususnya pada isu perdamaian, rekonsiliasi, manajemen konflik, dan resolusi konflik. ASEAN-IPR resmi dibentuk pada November 2012 di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar