Mempromosikan Bisnis Swedia ke ASEAN
News ID: 280417
London (ANTARA) - Duta Besar ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Committee in Stockholm (ACS), mengadakan pertemuan dengan Menteri Bisnis, Industri, dan Inovasi Swedia, Mr. Ibrahim Baylan, bertempat di Gedung Ministry of Enterprise Swedia, Senin (17/6).
Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara, kepada Antara London, Senin mengatakan Dubes RI untuk Kerajaan Swedia, Bagas Hapsoro, sebagai Chair ACS membuka pertemuan.
Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan ucapan selamat kepada Menteri Baylan atas penunjukkan sebagai Menteri Bisnis, Industri, dan Inovasi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Swedia, Mr. Stefan Lofven.
ASEAN mengakui inovasi yang dibuat Swedia dan kontribusinya bagi terciptanya iklim inovasi yang tinggi bagi bisnis dan industri di Swedia, ujar Dubes Bagas.
Dubes menyatakan bahwa ASEAN selalu mendukung hubungan dagang yang baik dengan Uni Eropa EU. Dalam kaitan tersebut, ian menyatakan bahwa ASEAN menolak kebijakan proteksionisme dalam perdagangan minyak kelapa sawit, sehubungan dengan pengeluaran CPO dari biofuel pada tahun 2030.
Menteri Baylan dalam tanggapannya menyatakan Swedia terkenal akan pembangunan berkelanjutannya.
Saat ini, Swedia memfokuskan untuk menyediakan penghidupan yang baik bagi rakyatnya yang tidak berdampak buruk pada lingkungan.
Dikatakan dirinya akan menjamin keberlangsungan kerja sama antara Swedia dengan ASEAN secara regional maupun bilateral.
Para Dubes ASEAN juga menyampaikan inovasi seperti Smart City telah merambah di beberapa kota di ASEAN. Selain itu, perkembangan digital pada industri kecil dan menengah dapat menjadi prospek kerja sama yang baik.
Pada akhir pertemuan, Dubes menyampaikan
mengenai studi minyak kelapa sawit dan bioenergi berkelanjutan yang tengah dilakukan Royal Institute of Technology (KTH) Swedia untuk meningkatkan potensi biomassa di Indonesia.
Swedish Institute juga menyampaikan ketertarikannya untuk melihat sendiri manajemen perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kalimantan dan Sumatra pada November mendatang.
Dubes mengharapkan Menteri Baylan dapat mempromosikan ASEAN kepada pebisnis dan pelaku usaha di Swedia untuk meningkatkan peluang kerja sama. (ZG)
Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara, kepada Antara London, Senin mengatakan Dubes RI untuk Kerajaan Swedia, Bagas Hapsoro, sebagai Chair ACS membuka pertemuan.
Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan ucapan selamat kepada Menteri Baylan atas penunjukkan sebagai Menteri Bisnis, Industri, dan Inovasi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Swedia, Mr. Stefan Lofven.
ASEAN mengakui inovasi yang dibuat Swedia dan kontribusinya bagi terciptanya iklim inovasi yang tinggi bagi bisnis dan industri di Swedia, ujar Dubes Bagas.
Dubes menyatakan bahwa ASEAN selalu mendukung hubungan dagang yang baik dengan Uni Eropa EU. Dalam kaitan tersebut, ian menyatakan bahwa ASEAN menolak kebijakan proteksionisme dalam perdagangan minyak kelapa sawit, sehubungan dengan pengeluaran CPO dari biofuel pada tahun 2030.
Menteri Baylan dalam tanggapannya menyatakan Swedia terkenal akan pembangunan berkelanjutannya.
Saat ini, Swedia memfokuskan untuk menyediakan penghidupan yang baik bagi rakyatnya yang tidak berdampak buruk pada lingkungan.
Dikatakan dirinya akan menjamin keberlangsungan kerja sama antara Swedia dengan ASEAN secara regional maupun bilateral.
Para Dubes ASEAN juga menyampaikan inovasi seperti Smart City telah merambah di beberapa kota di ASEAN. Selain itu, perkembangan digital pada industri kecil dan menengah dapat menjadi prospek kerja sama yang baik.
Pada akhir pertemuan, Dubes menyampaikan
mengenai studi minyak kelapa sawit dan bioenergi berkelanjutan yang tengah dilakukan Royal Institute of Technology (KTH) Swedia untuk meningkatkan potensi biomassa di Indonesia.
Swedish Institute juga menyampaikan ketertarikannya untuk melihat sendiri manajemen perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kalimantan dan Sumatra pada November mendatang.
Dubes mengharapkan Menteri Baylan dapat mempromosikan ASEAN kepada pebisnis dan pelaku usaha di Swedia untuk meningkatkan peluang kerja sama. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar