WNI di Inggris pun rame-rame mudik lebaran
News ID: 260028
London (ANTARA) - Mudik lebaran tidak saja milik warga Indonesia yang ada di tanah air tetapi juga mereka yang menetap dan bekerja di Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia pun ikut ramai-ramai mudik Lebaran 2019. Kalau mudik di Indonesia paling jauh hanya lintas pulau, apalagi pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun menyediakan transportasi gratis untuk warga Indonesia yang tinggal di Jakarta untuk mudik berlebaran di kampung.
Bagi warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Inggris mudik dengan mengunakan pesawat terbang dan tentunya biayanya tidak murah. Untuk itu mereka pun harus mencari harga tiket pesawat yang paling murah tentunya.
Seharusnya kesempatan ini dapat dimanfaatkan markapai penerbangan Garuda untuk menarik wni yang ada di Inggris untuk mengunakan pesawat Garuda yang sejak lama terbang dari London ke Jakarta.
“Harga tiket nya mahal,” ujar Hany Wulandari yang mengunakan maskapai penerbangan Malaysia Airlines pilihanan nya untuk mudik lebaran tahun ini kenapa nggak naik Garuda.
Hany yang menjadi pekerja migran di Inggris sejak beberapa tahun lalu mudik lebaran merupakan impian juga bagi warga Indonesia yang bekerja di Kerjaaan Inggris dengan menabung agar bisa membeli tiket ke tanah air yang paling murah mencapai 10 juta rupiah.
Mudik lebaran juga dilakukan oleh Betty Putrajaya yang bekerja di Kedutaan Brunei di London dan pilihan nya jatuh pada penerbangan Ethiad untuk mudik lebaran ke tanah air bersama putri nya Alya. “Alhamdullilah, Insya Allah bisa ketemu ibu yang tinggal di Palembang,” ujar Betty Putrajaya yang menetap lama di London .
Pilihan mendapatkan harga tiket pesawat yang murah juga harus dilakukan gadis yang bekerja di perwakilan BNI London Nyi Raden Dimitri Nuralam Wiriakusumah, yang mudik bersama sang ibunda Lusi Ana.
“Alhamdulillah kami sudah booking Qatar untuk tanggal 31 Mei dan balik ke London 22 Juni,”
ujar Lusi Ana sang bunda yang mengaku sang putri nya lah yang membelikan tiket untuk mereka berdua agar bisa mudik lebaran. “Lumayan dapat harga 570 poundsterling,
Zjema yang cari dan bayar,” aku mbak Lusi yang pernah berkerja mengelola Wisma Caraka milik KBRI London.
Mudik lebaran bisa berkumpul dengan sanak keluarga merupakan impian setiap warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Inggris. “Ya senang bisa berlebaran bersama ayah bunda,” ujar Lusi yang menikah dengan Tongki Hermono yang bekerja sebagai lokal staff di KBRI London.
Lain lagi dengan tiga pemuda yang bekerja di kapal pesiar Royal Caribian yang mangkal di Southampton, Inggris dengan mengunakan penerbangan Turkish Airlines untuk mudik lebaran. “Kebetulan liburan nya pas jatuh saat menjelang Hari Raya,” ujar Yudhi Pramono bersama dua rekan nya Davis yang tinggal di Bandung dan Roni dari Tanjung Priuk.
“Kami bekerja selama tujuh bulan secara terus menerus dan mendapat libur selama tiga bulan tapi tidak mendapat gaji hanya saja kami mendapat tiket pulang ke Indonesia,” ujar Yudhi tamatan dari Sahid.
Tentunya kami senang karena belum tentu tahun depan liburnya pas hari raya juga, ujar Davis yang bekerja di Kapal Pesiar sejak tahun 1993 dan rencana akan lanjut dengan travel langsung ke Bandung. Ketiga nya bekerja di bagian Restauran di Royal Caribian Crusline RCCL
Sementara itu mantan ketua Diaspora Indonesia UK, Cathy Paat kepada Antara mengaku pada tahun 2014, ia pernah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Menejer Garuda di London yang menyebutkan bagi WNI atau mahasiswa yang ada di Inggris akan mendapat potongan harga tiket sebesar 10 persen plus mendapat tambahan bagasi sebanyak 10 kilo. “Dulu masanya pak Juby, masyarakat Indonesia dengan passport Indonesia dapat discount up 10% plus extra 10kg bagasi. Tapi harus beli langsung melalui kantor Garuda di London,” ujar Cathy ibu dua putri yang berangkat dewasa.
Tidak mudah memang bagi WNI yang ada di Eropa untuk mudik harus lintas benua dari Inggris di Eropa ke Indonesia di Asia bagian tenggara.Bahkan ada yang sudah berangkat mudik sebelum bulan suci Ramadhan agar mendapatkan harga tiket murah karena masih low sesion, anak-anak belum libur, baru pada musim libur harga tiket pun akan melambung.”Sayang belum ada program mudik gratis seperti di tanah air,” ujar mereka.
Bagi warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Inggris mudik dengan mengunakan pesawat terbang dan tentunya biayanya tidak murah. Untuk itu mereka pun harus mencari harga tiket pesawat yang paling murah tentunya.
Seharusnya kesempatan ini dapat dimanfaatkan markapai penerbangan Garuda untuk menarik wni yang ada di Inggris untuk mengunakan pesawat Garuda yang sejak lama terbang dari London ke Jakarta.
“Harga tiket nya mahal,” ujar Hany Wulandari yang mengunakan maskapai penerbangan Malaysia Airlines pilihanan nya untuk mudik lebaran tahun ini kenapa nggak naik Garuda.
Hany yang menjadi pekerja migran di Inggris sejak beberapa tahun lalu mudik lebaran merupakan impian juga bagi warga Indonesia yang bekerja di Kerjaaan Inggris dengan menabung agar bisa membeli tiket ke tanah air yang paling murah mencapai 10 juta rupiah.
Mudik lebaran juga dilakukan oleh Betty Putrajaya yang bekerja di Kedutaan Brunei di London dan pilihan nya jatuh pada penerbangan Ethiad untuk mudik lebaran ke tanah air bersama putri nya Alya. “Alhamdullilah, Insya Allah bisa ketemu ibu yang tinggal di Palembang,” ujar Betty Putrajaya yang menetap lama di London .
Pilihan mendapatkan harga tiket pesawat yang murah juga harus dilakukan gadis yang bekerja di perwakilan BNI London Nyi Raden Dimitri Nuralam Wiriakusumah, yang mudik bersama sang ibunda Lusi Ana.
“Alhamdulillah kami sudah booking Qatar untuk tanggal 31 Mei dan balik ke London 22 Juni,”
ujar Lusi Ana sang bunda yang mengaku sang putri nya lah yang membelikan tiket untuk mereka berdua agar bisa mudik lebaran. “Lumayan dapat harga 570 poundsterling,
Zjema yang cari dan bayar,” aku mbak Lusi yang pernah berkerja mengelola Wisma Caraka milik KBRI London.
Mudik lebaran bisa berkumpul dengan sanak keluarga merupakan impian setiap warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Inggris. “Ya senang bisa berlebaran bersama ayah bunda,” ujar Lusi yang menikah dengan Tongki Hermono yang bekerja sebagai lokal staff di KBRI London.
Lain lagi dengan tiga pemuda yang bekerja di kapal pesiar Royal Caribian yang mangkal di Southampton, Inggris dengan mengunakan penerbangan Turkish Airlines untuk mudik lebaran. “Kebetulan liburan nya pas jatuh saat menjelang Hari Raya,” ujar Yudhi Pramono bersama dua rekan nya Davis yang tinggal di Bandung dan Roni dari Tanjung Priuk.
“Kami bekerja selama tujuh bulan secara terus menerus dan mendapat libur selama tiga bulan tapi tidak mendapat gaji hanya saja kami mendapat tiket pulang ke Indonesia,” ujar Yudhi tamatan dari Sahid.
Tentunya kami senang karena belum tentu tahun depan liburnya pas hari raya juga, ujar Davis yang bekerja di Kapal Pesiar sejak tahun 1993 dan rencana akan lanjut dengan travel langsung ke Bandung. Ketiga nya bekerja di bagian Restauran di Royal Caribian Crusline RCCL
Sementara itu mantan ketua Diaspora Indonesia UK, Cathy Paat kepada Antara mengaku pada tahun 2014, ia pernah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Menejer Garuda di London yang menyebutkan bagi WNI atau mahasiswa yang ada di Inggris akan mendapat potongan harga tiket sebesar 10 persen plus mendapat tambahan bagasi sebanyak 10 kilo. “Dulu masanya pak Juby, masyarakat Indonesia dengan passport Indonesia dapat discount up 10% plus extra 10kg bagasi. Tapi harus beli langsung melalui kantor Garuda di London,” ujar Cathy ibu dua putri yang berangkat dewasa.
Tidak mudah memang bagi WNI yang ada di Eropa untuk mudik harus lintas benua dari Inggris di Eropa ke Indonesia di Asia bagian tenggara.Bahkan ada yang sudah berangkat mudik sebelum bulan suci Ramadhan agar mendapatkan harga tiket murah karena masih low sesion, anak-anak belum libur, baru pada musim libur harga tiket pun akan melambung.”Sayang belum ada program mudik gratis seperti di tanah air,” ujar mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar