ABB BERHARAP LANJUTKAN INVESTASI DI PEMERINTAHAN JOKOWI
Oleh Zeynita G
London, 11/9 (Antara) - Perusahaan sektor energi listrik dan teknologi otomatisasi, ABB berharap dapat melanjutkan kerja sama dan investasi di Indonesia dalam masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"ABB di Indonesia telah turut mendukung berbagai industri, antara lain pulp and paper, pertambangan, minyak dan gas bumi, mineral, baja dan pusat-pusat pembangkit listrik," kata CEO ABB, Ulrich Spiesshofel kepada Antara London di London, Kamis.
ABB menggelar ABB's Capital Markets Day di London pada tanggal 8 hingga 10 September 2014. Dalam kesempatan itu, ABB juga menggelar penjelasan kepada media massa (media briefing).
Ulrich Spiesshofel mengakui Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk cukup banyak yang merupakan pasar potensial. Menurut dia, kehadiran ABB di Indonesia sangat penting untuk ikut dalam pembangunan di segala bidang.
Media briefing perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang telah berkiprah di Indonesia sejak 1986 dan berada di 12 lokasi di seluruh Indonesia itu, dihadiri lebih dari 100 media masa dari seluruh dunia. Acara itu digelar di Hotel Grande St Paul London.
Menurut Ulrich Spiesshofel, sebagai perusahaan yang ikut dalam pembangunan, ABB memainkan peranan dalam pengembangan teknologi. ABB memiliki komitmen besar dan fokus dalam bidangnya.
"Kami yakin ABB dapat membantu Indonesia dalam pembangunan yang berteknologi," ujar Ulrich Spiesshofel yang pernah ke Indonesia beberapa kali saat bertugas di Singapura.
Menurut dia, peran teknologi semakin penting dalam pembangunan di berbagai negara. Tanpa pengembangan teknologi, suatu negara akan tertinggal dari negara lain.
Ulrich Spiesshofel juga menyampaikan upaya ABB dalam memperkuat bisnis dengan meluncurkan strategi "Next Level" serta target finansial untuk periode 2015-2020 yang bertujuan pada percepatan penciptaan nilai berkelanjutan.
"Strategi Next Level akan difokuskan pada tindakan yang berpusat pada percepatan momentum pertumbuhan organik ABB, marjin akresi serta efisiensi modal yang lebih baik untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi pemegang saham," ujar Ulrich Spiesshofer.
Sementara itu secara terpisah Country Communication Manager ABB di Indonesia, Manpalagupta Sitorus mengatakan tahun 2013, ABB berinvestasi di Indonesian dengan nilai lebih dari 20 juta dolar AS untuk pembangunan dan perluasan dua pabrik.
"Perluasan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi peningkatan permintaan baik dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor," ujar Sitorus.
Di Indonesia, ABB telah banyak terlibat dalam berbagai proyek pembangkit tenaga listrik berbasis energi terbarukan. Diantaranya hidropower di Sulawesi dan Sumatera Utara, dimana teknologi ABB membantu menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan tersebut, selain memperkuat sistem jaringan listrik.
Satu lagi yang bisa dikembangkan di Indonesia adalah pembangunan pembangkit listrik berskala kecil, yang memungkinkan kontrol yang lebih baik dalam cakupan regional.
Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas. Beberapa daerah bahkan sangat terpencil dan tidak terjangkau oleh aliran listrik. Sebagai solusi untuk keadaan ini, ABB menawarkan sistem microgrid yang dapat mengalirkan tenaga listrik skala kecil ke desa-desa di daerah pedalaman. ***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 11-09-2014 11:48:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar