Selasa, 30 September 2014

PASAR KAGET

PASAR KAGET PROMOSI BUDAYA INDONESIA DI LONDON

          London, 23/9 (Antara) - Tarian Badindin dari Sumatera, tarian dangdut "Merana", serta Poco-poco dibawakan pekerja domestik di London yang tergabung dalam organisasi Induk ikut memeriahkan Pasar Kaget yang digelar Diaspora Indonesia di London akhir pekan lalu.

         Dalam acara yang  dihadiri Duta besar RI untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb masyarakat kota London berbaur memenuhi ruang Stage 3 yang merupakan bagian dari gedung Theater yang terkemuka di kampung "Betawi"-nya kota London.
    Ketua Diaspora Indonesia di Inggris yang di dinamakan PERIUK, Cathy Paat kepada Antara London, Selasa, mengatakan Pasar Kaget digelar dalam rangka mempromosikan kuliner  dan budaya Indonesia di kalangan masyarakat kota London khususnya di wilayah Huckney yang dikenal dengan daerah orang Betawi nya kota London.  
    Cathy mengakui kegiatan Pasar Kaget juga mendapat dukung dari KBRI London itu merupakan kolaborasi PERIUK dan Stage 3, restaurant milik Michele Sweetmen dan dua putra nya Andre dan Julian hasil perkawinan nya dengan Satri Bayuni, putra seorang diplomat.  
    Dubes Hamzah Thayeb mengatakan kegiatan Pasar Kaget yang diadakan untuk mempromosikan  Indonesia  dimana mereka yang belum pernah datang ke Indonesia bisa merasakan suasana tradisi Indonesia.

         Dalam acara Pasar Kaget yang dihadiri sekitar 500 masyarakat Inggris bercampur dengan warga negara lainnya serta masyarakat Indonesia  juga ditampilkan  Tari Bali yang dibawakan kelompok Lila Bhawa group, Musik jazz  ditampilkan Husni Pratama,  penyanyi tenor Indonesia  Dani Dumadi serta Tari Topeng  dibawakan MJ Coldiron asal Kanada yang tergabung dalam group Lila Bhawa Indonesia Dance UK
    Para pengunjung  Pasar Kaget yang terdiri dari berbagai bangsa juga dapat mencicipi nasi campur  ala Stage 3, nasi lengkap dengan lauk pauknya seperti , rendang, sate ayam,  acar, balado ayam, sambel goreng tempe dan dilengkapi dengan gado2 serta minuman teh botol kotak.
    Gadis belia Ayla dari Italia mengakui baru pertama kali mencicipi makanan Indonesia yang ditata dalam satu piring yang terlihat unik dan menarik karena digabung dalam satu piring nasi dicampur rendang, gado-gado, sate ayam, sambel goreng tempe, balado ayam.

         Menurut Alya yang datang bersama rekannya Sylvia dari Perancis, biasa di Italia setiap menu makanan datang satu persatu di dalam piring yang berbeda. Tapi ketika ia mencoba nasi campur ala Stage 3, ternyata rasanya sangat menarik dan ber campur ada rasa manis, asin dan pedas, dan dinetralisir dengan nasi putih, plus kerupuk udang.

         Makanan yang disajikan Stage 3 yang dikelola Michele bersama dua putra nya Andre and Julian , memang beda dan sangat lezat terutama Rendang nya," ujar Amanda Valani, siswa di Goldsmith London yang datang bersama rekan rekannya.

         Kelezatan Rendang Padang yang disajikan Stage 3 sangat authentic. "Saya belajar membuat Rendang dari nenek," ujar Michele Sweetman yang seluruh bumbu dengan mudah di dapat di Inggris dan diramunya sendiri dengan bantuan Wim Slagter.
    Michele mengakui bahwa ia banyak belajar memasak dari keluarga almarhum sang suami yang berasal dari Sumatera Barat."Kami masak dengan sepenuh hati," ujar Michele yang menyebutkan salah satu menu  sate ayam yang disebutnya dengan Ayam Legend, Indonesia soul food.

         Di Pasar Kaget juga dijajakan berbagai jajanan Pasar seperti Lemper Ayam,Pastel Ayam,Pastel Sayur, Tahu Isi, Risoles Ayam, Onde-Onde, Lapis Beras, Dadar Gulung dari Warung Tiga Nyonya,  sementara Stage 3 menyediakan kuliner Indonesia seperti Rendang, Ayam Penyet, Sambel Goreng Tempe, Gado-Gado, Sate Ayam, Ayam Pedis.

         Dalam Pasar Kaget juga ditemui Panada Tuna,Lalampa Tuna, Bika Ambon, Kue Sus, Kue Koci, Nagasari dan Pisang Ijo serta  Getuk Lindri, Lupis, Putu Ayu, Wingko dan Pempek Mini Campur, Bakwan Sayur, Martabak, Telor Asin, Kue Nasta, Kastengel,  Lapis Surabaya dan Kue Bugis.

          Selain itu juga dijajakan Pernak-Pernik, Webe Bag, Kain Batik, Indonesian Jewellery, Fair trade Chocolate serta Christmas ornament and gift, House of Kebaya & Sarung Nusa Ina Bristol, Woven Kebaya, Kain Tenun NTT dan IBU (Ikat Batik Unique) Indonesian Fashion Bags, Shoes and Accessories dan Indonesian Bumbu, bahan makanya  seperti kripik dan bumbu jadi.  
    Koordinator Food Stalls dalam acara Pasar Kaget, Ellen Momor Antheunis mengakui jajanan pasar banyak diminati pengunjung akibatnya sebelum acara selesai makanan sudah habis, bahkan Rendang yang disiapkan Michele sekitar 25 kilo daging pun ludes. "Saya pengen beli Rendang untuk dibawa pulang ternyata sudah ludes," ujar Lies Parish yang datang dari Essex.
    Ketua Diapora Cathy Paat dan Ketua Panitia Pasar Kaget, Beth Palapa-Nelson mengakui bahwa kegiatan Pasar Kaget dalam rangka mempromosikan kuliner Indonesia yang berlangsung dengan sukses diharapkannya dapat kembali digelar di tempat yang lebih luas. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/C/Z. Abdullah/Z. Abdullah) 23-09-2014 22:32:40

Tidak ada komentar: