Selasa, 23 September 2014

KBRI BERLIN

Pengusaha Jerman Akui Selalu Ada Ruang Untuk Solusi Kreatif

Posted on 14 Sep 2014. Hits : 500
Pasar Indonesia sangat potensial dengan ekspektasi 135 juta 'consuming class' dan generasi muda produktif yang diperkirakan lebih dari 50 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia pada 2030 yang menjadikan sebagai alternatif pasar bagi pebisnis Jerman Hal itu diungkapkan Managing Partner dari Indoconsult , Christian Hainsch, yang disampaikan dalam forum Indonesia Business Day di Haus der Kulturen der Welt, Berlin, Jerman dihadiri lebih dari 100 pelaku bisnis Jerman, kata Sekretaris Kedua Fungsi Pendosbud KBRI Berlin, Fattah Hardiwinangun kepada Antara London, Sabtu.
Menurut Christian Hainsch, membuka usaha di Indonesia memang cukup pelik dan tidak bisa mengharapkan keuntungan instan dalam jangka pendek, belum lagi harus berhadapan dengan birokrasi dan perizinan di pusat dan daerah. Namun yang tetap menarik bagi para pengusaha Jerman untuk terus berinvestasi di Indonesia adalah bahwa di tengah segala kerumitan yang muncul, selalu ada ruang untuk solusi yang kreatif.
Lebih lanjut, Hainsch menyatakan dibutuhkan komitmen jangka panjang dan kesabaran dalam membangun bisnis di Indonesia sehingga nantinya dapat dipastikan adanya keuntungan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Selain Christian Hainsch, hadir sebagai pembicara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London Rizal Djaafara, yang mengulas mengenai performa ekonomi makro Indonesia saat ini dan prospeknya di masa depan, serta J.S. Meyer Siburian, Perwakilan BKPM di London memaparkan iklim berusaha berikut peluang berinvestasi di Indonesia.
Indonesia Business Day merupakan bagian dari rangkaian acara Embassy Day Asia-Pacific 2014 yang diselenggarakan Asien-Pazifik Forum Berlin untuk meningkatkan awareness dan pemahaman kalangan bisnis Jerman terhadap potensi ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Selain Indonesia, Embassy Day tahun ini diikuti Bangladesh, Tiongkok, India, Republik Korea, Mongolia, Pakistan, Thailand, Vietnam, Hong Kong dan Taiwan.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo, mewakili negara-negara Asia Pasifik lainnya, menegaskan posisi penting kawasan Asia Pasifik sebagai motor perekonomian dunia.Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan relatif stabil, Asia-Pasifik menyediakan banyak peluang perdagangan dan investasi bagi pelaku ekonomi dari kawasan-kawasan lain di dunia, khususnya pada saat melambatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Pilihan dari pelaku bisnis Jerman untuk ikut mengambil manfaat dari arus pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Asia-Pasifik tersebut merupakan keputusan bisnis yang sangat logis. Berkaitan dengan tema utama Embassy Day berupa smart cities, Dubes mengangkat keberadaan sebagian besar megacities dunia di kawasan Asia-Pasifik sebagai tantangan dalam konteks pengelolaan kawasan perkotaan.
Namun demikian, tantangan tersebut, seperti food security, energy security dan penyediaan infrastruktur perkotaan, juga merupakan peluang bagi kalangan pebisnis Jerman dalam mendukung pengelolaan sumber daya yang terbatas serta implikasi demografi tersebut melalui investasi yang berbasis teknologi.


Hubungan bilateral Indonesia-Jerman telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah disepakatinya kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman melalui Deklarasi Jakarta pada tahun 2012. Fokus utama kerjasama bilateral dewasa ini ditekankan antara lain pada bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.(ant/rd)

Tidak ada komentar: