Jumat, 05 September 2014

MH 17

Tim DVI Mabes Polri bantu identifikasi korban MH-17 di Belanda

1 bulan lalu | Dibaca 6189 kali
Pesawat Malaysia Airlines MH-17 terlihat di gerbang G3 Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, sebelum lepas landas menuju Kuala Lumpur, Kamis (17/7). Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 ditembak jatuh di Ukraina timur Kamis kemarin, menewaskan 295 orang dan meningkatkan kekhawatiran terhadap konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow. (REUTERS/Yaron Mofaz)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam orang anggota tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri Indonesia akan membantu Pemerintah Belanda melakukan proses identifikasi seluruh jenazah korban MH 17 termasuk identifikasi jenazah WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut tiba di Belanda pada Rabu lalu.

Keenam anggota DVI tersebut adalah Dr. Antonius R. Castilani, Drs. Putut Tjahjo Widodo, Dr. D. Aji Kardomo, Dr. Sumy Hastry Purwanti, Drg. Ahmad Fauzi, dan Drg. Daniel Agustinus, demikian Sekretaris I Pensosbud KBRI Denhaag, Danang Waskito kepada Antara, Jumat.

Kedatangan tim DVI Indonesia dalam rangka membantu Pemerintah Belanda melakukan proses identifikasi seluruh jenazah korban MH 17 termasuk identifikasi jenazah WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Seluruh identifikasi jenazah akan dilakukan di Belanda.

Dalam kaitan ini, tim DVI Indonesia melakukan pertemuan dengan Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi untuk mengkoordinasikan kegiatan tim DVI selama di Belanda.

Tim DVI Indonesia akan bergabung dengan Tim Investigasi Internasional untuk proses identifikasi jenazah. Identifikasi seluruh jenazah akan dilakukan di Korporaal van Oudheusdenkazerne, Hilversum, Belanda.

Sementara itu, sebanyak 40 peti jenazah korban pesawat MH-17 tiba di Eindhoven-Belanda dari Kharkiv- Ukraina, dengan menggunakan dua pesawat yaitu pesawat C-130 Hercules Kerajaan Belanda dan pesawat Boeing C-17Australia.

Prosesi acara penerimaan jenazah ini dihadiri pejabat tinggi Belanda termasuk Raja dan Ratu Belanda, Perdana Menteri Mark Rutte, Menteri Luar Negeri Frans Timmermans, para Menteri dan pejabat tinggi Belanda lainnya, serta pejabat perwakilan Negara-negara yang warganya menjadi korban termasuk Gubernur Jenderal dan Menlu Australia.

Prosesi acara penerimaan jenazah telah berlangsung dengan khidmat selama lebih kurang dua jam juga hadir Menlu Malaysia, dan para Dubes negara korban, termasuk Dubes RI Den Haag serta sekitar 1500 anggota keluarga korban. (ZG)

Tidak ada komentar: