PCIM INGGRIS BANGKITKAN SEMANGAT DAKWAH YANG MODERNIS
London, 23/9 (Antara) - Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Inggris sebagai bagian dari gerakan Islam dan elemen bangsa Indonesia, memiliki harapan untuk membangkitkan semangat dakwah anggota dan menciptakan inovasi baru dalam pergerakan Islam yang berwawasan modernis.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Darul Arqom (DA) yang digelar Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris bagi warga Muhammadiyah yang berada di Inggris di London dan kota Leeds, baru baru ini.
Ketua PCIM Inggris, M Hilaly Basya kepada Antara London, Selasa, mengatakan Darul Arqom (DA) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga Muhammadiyah di Inggris tentang cita-cita Muhammadiyah dalam konteks keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan.
Dikatakannya, kegiatan diselenggarakan dalam dua waktu dan tempat yang berbeda, yakni di London dan di Leeds dihadiri warga Muhammadiyah dari beberapa kota di Inggris, seperti London, Leeds, York, Newcastle, Sheffield, Hull, Nottingham, Huddersfield dan Colchester.
Selain penguatan ideologi internal, kegiatan ini juga menjadi media perekrutan anggota baru. Kegiatan ini mengambil tema: Peran Penting Muhammadiyah dalam Modernisasi dan Perwujudan Perdamaian Dunia.
Pada pelaksanaan DA di London diisi dengan pemaparan tentang bagaimana sebaiknya Muhammadiyah mengambil peran dalam menciptakan Islam Modern.
Acara dilanjutkan dengan diskusi tentang beberapa Hal seperti Politik dan Ekonomi, Agama dan Pendidikan, Kesehatan dan Kesetaraan Gender. Sedangkan pembicara kedua yakni MD Hilal , cicit KH Achmad Dahlan menyampaikan pengalaman dan perkembangan dakwah Islam di UK.
Pada acara ini juga diisi dengan sharing pengalaman para muallaf yang menjadi murid-murid di lembaga Steps to Allah, yang dipimpin MD Hilal, dalam mencari kebenaran Islam. Sharing pengalaman ini memberikan pelajaran berharga untuk semua peserta yang hampir semuanya menjadi muslim karena faktor keturunan.
Pelaksanaan yang kedua bertempat di Universitas Leeds yang menghadirkan empat pembicara dari Indonesia yakni Ketua PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr Zamroni , Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Prof Dr Muhadjir Effendi dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr Kasiyarno.
Pada bagian pertama Dr Haedar Nashir menyampaikan sejarah dan peran Muhammadiyah dalam melakukan pemurnian dan pembaruan dalam Islam yang sering kali menghadapi tantangan yang berat dan membutuhkan waktu yang lama.
Selanjutnya Prof Zamroni dalam paparannya menggaris bawahi bahwa untuk mencapai tujuan dakwah secara baik dibutuhkan 2 hal yakni faktor kultural (semangat dan ide) dan struktural (perangkat organisasi).
Sedangkan Dr Kasiyarno pada sesi berikutnya menyampaikan bagaimana tantangan yang harus dihadapi Muhammadiyah dalam berdakwah di dunia barat. Sementara Prof Muhadjir Effendy berpesan kepada peserta untuk tidak hanya mempelajari tentang ilmu yang terkait dengan studinya, tetapi juga mempelajari bagaimana bisnis dan kepemimpinan di Barat yang dapat berkembang dengan baik. ***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/Z. Abdullah/Z. Abdullah) 23-09-2014 22:21:02
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar